Mazmur 128:1-4
Setelah kejatuhan manusia dalam dosa maka dosa tersebut terus menjalar kepada manusia berikutnya sampai kepada saat ini. Dalam peristiwa Adam dan Hawa, wanitalah manusia yang pertama kali jatuh dalam dosa, baru kemudian pria ikut jatuh dalam dosa. Tetapi dalam dunia sekarang ini justru sebaliknya kaum prialah yang paling banyak jatuh dalam dosa. Godaan harta, takhta dan wanita, seringkali menyerang kaum pria. Demikiam juga dengan kehadiran di gereja banyak di dominasi kaum wanita.
Dengan melihat kenyataan tersebut, maka saya memandang perikop ini sangat penting kita renungkan kembali. Dari perikop ini kita akan belajar berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan kepada orang yang melakukan dua hal:
- Takut akan Tuhan
Rasa takut akan Tuhan harus ada di dalam rumah tangga khususnya untuk seorang bapak karena bapak adalah kepala keluarga/pengambil keputusan/pemimpin yang memimpin istri dan anaknya.
Dalam ayat yang ke-4 :”Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan.”
Pemazmur juga menjelaskan bahwa berkat ditujukan hanya kepada orang yang saleh/ orang yang kehidupannya benar dihadapan Tuhan. Meskipun mazmur ditujukan kepada seorang suami dan ayah terutama, penting untuk melihat bahwa berkat yang dijanjikan dalam ayat 1 adalah untuk “semua orang.” Yaitu, bagi siapa saja yang hidup takut akan Tuhan.
- “Takut” disini tidak seperti takut terhadap hantu yang seram dan lain sebagainya tetapi takut dalam arti rasa hormat/segan/kagum dan hidup seturut dengan perintah/arahan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai prioritas yang utama di dalam keluarga dan hidup kita.
- Kata “takut” juga merupakan istilah lain untuk menggambarkan kenyataan persekutuan kita dengan Tuhan. Jika persekutuan atau hubungan kita dengan Tuhan baik maka Tuhan akan memberkati jerih payah kita. Seperti yang dikatakan di dalam 1 Kor. 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-si”.
- Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang beritegritas orang yang bisa dipercaya.
- Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang memiliki ciri ketaatan kesetiaan kasih dan kejujuran. Karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang kudus Allah yang adil dan Allah yang benar.
- Berjalan di jalan Tuhan (ayat 1b).
Hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya berarti kehidupan kita yang mau dituntun dan mau taat kepada kehendak Tuhan. Jika kita hanya Berpikir tentang takut akan Tuhan saja tidak cukup. Pemikiran yang benar mengarah pada tindakan yang benar, itulah sebabnya mazmur melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka yang diberkati bukan hanya mereka yang “takut akan Tuhan” tetapi juga mereka yang “berjalan di jalanNya.” Yang berarti hidup seperti yang ditunjukkan Allah melalui hukum-hukumnya. Hidup sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan.
Jalan/ kehendak/kemauan Tuhan seringkali berbeda dengan kemauan kita. Kita seringkali mau jalan yang enak mau jalan yang spontan kita mau jalan yang lurus dsb. Kita mau sukses dengan instan. Mau sembuh dengan instan. Mau pintar secara instan dsb. Apa yang kita dapat dengan instan bukanlah suatu hal yang baik. Seperti mie instan kopi instan dst semua hal yang instan membawa kebinasaan.
Hidup di jalan Tuhan berarti harus mau ikut proses Tuhan. Untuk menjadi sukses harus bekerja dengan keras dan membutuhkan waktu yang lama. Kesuskesan bukan di dapat dengan instan. Ingin memiliki uang banyak ikut maen togel atau kalau di jawa pergi ke gunung kawi atau mungkin ikut taruhan sepak bola dsb.
Proses kesukesan itu seperti orangtua yang memelihara anaknya. Seorang anak yang dilahirkan mulai dari kandungan seorang ibu. Ketika dia lahir dia tidak langsung tumbuh menjadi dewasa tetapi melalui proses bertahun-tahun. Mulai belajar ngomong makan jalan dsb.
Ada juga kisah inspirasi yaitu Thomas Alfa Edison kita semua tahu kisahnya. Sebelum dia menjadi orang yang sukses menemukan bola lampu. masa kecilnya guru yang mendidiknya bilang bahwa Thomas ini anak bodoh dan juga tuli sang guru tidak sanggup mendidiknya dan akhirnya sang guru memberikan surat kepada ibunya Thomas supaya anaknya di ambil dari sekolah. Maka sang ibu mendidik Thomas dengan tekun sampai Thomas menjadi orang yang sukses.
Melalui kisah ini kita di ingatkan kembali bahwa proses untuk menjadi orang sukses tidak mudah. harus bekerja keras dan juga melibatkan Tuhan dalam setiap pekerjaan kita. Di dalam proses untuk menjadi berhasil dalam segala hal yang kita kerjakan pasti ada jatuh bangun air mata ada harga yang harus kita bayar. Bapak2 di tempat ini yang sudah banyak pengalaman pasti lebih tahu proses bagaimana menjadi orang yang sukses.
Dan ada beberapa upah bagi orang yang hidup takut akan Tuhan Berkat apa yang akan diperoleh ?
a.Berbahagia/beruntung/diberkatilah
Ayat pertama: “Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” setiap kita pasti mengharapkan kehidupan kita dari awal sampai akhir nanti akan berbahagia. Tidak ada susah tidak ada sakit penyakit dsb. Tetapi yang dimaksud berbahagia disini adalah segala sesuatu yang kita kerjakan tidak menjadi sia-sia. Mazmur 127 mengatakan bahwa segala yang kita lakukan akan sia-sia/ tidak berarti kecuali Tuhan ada di dalamnya kecuali kita melibatkan Tuhan dalam segala yang kita lakukan.
Orang yang hidup takut akan Tuhan ia akan menerima berkat dari semua hasil pekerjaannya. Dua ayat pertama dimulai dan diakhiri dengan pernyataan berkat untuk menekankan kebahagiaan karena takut akan Tuhan.
Di ayatnya yang ke-2 dikatakan : “apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu.” Yang berarti bahwa semua yang kita kerjakan akan membuahkan hasil. Kata “engkau memakan hasil jerih payah tanganmu” ini juga merujuk kepada doa yang diajarkan Yesus kepada kita melalui doa Bapa kami. “berilah kami pada hari ini makanan yang secukupnya”. Yang berarti Tuhan selalu menyediakan berkat yang cukup setiap harinya melalui setiap pekerjaan yang kita lakukan. Berkat Tuhan memang tidak selalu berupa materi yang melimpah berkat bisa berupa kesehatan damai sejahtera. Berkat adalah suatu hal yang bisa membawa kita semakin dekat dengan Tuhan. Berkat bisa berupa dengan dukacita karena melalui semua itu Tuhan mau kita di proses dan mengalami akan pemeliharaan Tuhan yang nyata.
b.Keadaan yang baik “istri seperti pohon anggur yang subur”
Selain kita kaum bapak berhasil dalam segala yang kita kerjakan karena hidup takut akan Tuhan maka berkat Tuhan juga berdampak kepada seorang istri. Gambaran “istri seperti pohon anggur yang subur”. Pohon anggur di dalam PL melambangkan akan kelimpahan/ kemakmuran/ kesenangan/ kegembiraan dan damai sejahtera bagi orang pada saat itu. Yang berarti istri dapat menjadi membawa damai dalam keluarga oleh karena sang suami yang memiliki hati yang takut akan Tuhan.
c.Berbahagia karena anak seperti tunas pohon zaitun.
Gambaran pohon zaitun ini ingin mengungkapkan bahwa melambangkan akan kemakmuran karena pohon zaitun dapat hidup lama akar yang panjang yang menjalar kekanan dan ke kiri dan dapat bertahan di musim kering. Pohon zaitun sangat dibanggakan oleh orang Israel pada saat itu karena menghasilkan minyak yang berharga. Minyak bis dipakai untuk bahan bakar dan juga untuk memasak. Minyak zaitun juga bagus untuk melindungi kulit dari matahari. Dapat juga digunakan sebagai sabun. Untuk mengobati luka. Jadi banyak maanfaat dari pohon zaitun ini.
Khotbah oleh Dsri.Lianingrum pada Ibadah UPP.Kaum Bapak 16 Juli 2018