- 6 Maret-Arti Sebuah Pengorbanan-Cavik Martenje Pah
- 13 Maret-EGP-Pdt.Amos Winarto Oei,Ph.D
- 20 Maret-MISS-Ev.Ellen Amalo,S.PdK
- 27 Maret-PDKT-Pdt.Deasy Tatengkeng,S.Th
By
Categories: Informasi, Komisi remaja
By
Layakkah Engkau Marah
Bacaan : Yunus 4 : 1-11
“Layakkah Engkau Marah?” Begitulah pertanyaan Allah kepada nabi Yunus setelah ia mentobatkan penduduk kota Niniwe.Dua kali pertanyaan seperti ini diucapkan Allah.Pertama kali ketika orang-orang kota Niniwe telah bertobat,dan Allah membatalkan hukuman-Nya kepada mereka.Dan kedua kalinya ketika pohon jarak yang ditumbuhkan Allah mnjadi naungan bagi Yunnus dari terik matahari,hanya sehari hidup kemudian layu dan kering.
Terhadap kemarahan Yunus itu,Allah bertanya kepadanya “layakkah engkau marah?”Maksudnya “apakah boleh dan pantas Yunus marah terhadap sikap dan perbuatan Allah itu dalam hal menyelamatkan orang-orang dikota Niniwe?” Menurut Allah,tidak sepantasnya Yunus marah karena Allah pengasih dan penyayang,menyaksikan pertobatan orang-orang itu,setelah Yunus memberitahukan hukuman Allah yang akan menimpa mereka,dan karena itu Allah amat mengasihi mereka dan membatalkan hukuman-Nya itu.Ini sifat Allah yang istimewa,bahwa Allah membenci dosa-dosa manusia,tetapi Ia selalu mengasihi orang-orang berdosa yang bertobat dan menaati kehendak-Nya.Disinilah letak ketidaklayakan amarah Yunus-karena Ia terlanjur salah paham akan sikap dan perbutan Allah,dan menganggap Allah tidak konsekuen dengan janjiNya untuk menghukum orang-orang dikota Niniwe itu.
Pada sisi lain Allah juga hendak mengajar nabi Yunus untuk memahami cinta kasih dan kebaikan hati Allah terhadap orang-orang Niniwe yang ia mau selamatkan.Ketika Allah menumbuhkan sebatang pohon jarak yang rindang daunnya,yang melindungi Yunus dari terik matahari,Yunus amat bersukacita.Tapi besoknya pohon itu layu dan kering,membuat Yunus kesal dan marah karena perbuatan Allah itu.Maka Allah bertanya kepadanya “ Layakkah engkau marah?Sedangkan engkau tidak menanam dan menumbuhkan pohon itu.” Allah berkata selanjutnya “Bagaimana tidak Aku sayang kepada penduduk kota Niniwe yang lebih dari 120.000 orang yang tak mengerti apa-apa?”
Dalam peristiwa ini Allah mengajarkan kepada nabi Yunus suatu kebenaran bahwa sebenarnya ia tidak berpikir seperti yang dipikirkan Allah dengan kasih sayang-Nya,mau menyelamatkan penduduk kota Niniwe dari hukuman yang telah Ia rancangkan itu.Disinilh ketidak-layakkan amarah nabi Yunus,karena sikapnya yang tidak sesuai dengan maksud Allah untuk menyelamatkan orang-orang berdosa seperti penduduk kota Niniwe itu.
Dari bacaan ini ada tiga hal yang dapat kita catat sebagai pelajaran bagi kita sebagai orang yang percaya kepada Allah.Yang pertama,Allah adalah pengasih dan penyayang,dan Ia selalu menyatakan kasih setia-Nya yang berisi pengampunan kepada kita orang berdosa.Terhadap sikap Allah ini,kita tidak hanya perlu bersyukur,tetapi juga harus mendorong kita untuk hidup didalam pertobatan dan ketaatan kepada kehendak-Nya.Yang kedua,sikap Allah terhadap nabi Yunus menjadi pelajaran bahkan teguran kepada kita.Bahwa dalam beriman kepada Allah,seharusnya kita pun memiliki cara berpikir dan memiliki pula perasaan hati Allah yang selalu mengutamakan kepentingan banyak orang dan keselamatan mereka,dan bukan hanya kepentingan diri kita sendiri.Kita patut menyatakan kasih sayang kita kepada sesama kita,karena Allah terlebih dahulu tela mengasihi mereka.Yang ketiga,bahwa sifat pemarah atau cepat marah itu bukan sikap yang terpuji dihadapan Allah.Bahkan sifat pemarah itu justru akan merusak citra diri kita,karen aitu alkitab memperingatkan kita untuk menjauhi sifat itu sebagaimana disaksikan dalam Yakobus 1 : 19-20.Amin.
Pdt.John St.Yusuf,S.Th
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Pada ibadah rutin kali ini,selain penyampaian firman Tuhan yang disampaikan oleh Ev.Ellen Amalo,S.Pd.K dengan tema “Kesempatan Kedua”,ibu-ibu juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam pembagian 3 kelompok diskusi,sesuai dengan jumlah pertanyaan,yaitu :
Diharapkan dengan diskusi bersama seusai penyampaian firman Tuhan,ibu-ibu dapat lebih memahami firman yang disampaikan dan mampu melakukannya dalam hidup setiap hari.Amin.
Diskusi Kelompok
Categories: foto, Komisi wanita
By
Kesempatan Kedua
Filemon 1 : 1-25
Oleh : Ev.Ellen Amalo,S.Pd.K
Pendahuluan :
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan kedua.Apa itu kesempatan kedua ? Mengapa disebut kedua? Mengapa bisa ada kesempatan kedua?
Belajar dari surat Filemon
Surat Filemon adalh surat pribadi dari Paulus kepada filemon,tetapi disampaikan kepada beberapa orang,bukan hanya kepada Filemon.Isi surat mengarah kepada Filemon secara pribadi,akan tetapi di alamat surat tertulis bukan hanya kepada Filemon tetapi juga kepada Apfia (diperkirakan sebagai istri Filemon),Arkhipus dan jemaat dirumah Filemon.Bahkan surat ini juga bukan dari Paulus saja secara pribadi,tetapi Paulus dan Timotius.
Permintaan Paulus kepada Filemon untuk memberikan kepada Onesimus kesempatan kedua,juga sebenarnya merupakan kesempatan kedua juga bagi Filemon untuk mengubah pandangannya terhadap hambanya itu.
Dalam surat-surat Paulus dia menenkankan tentang keseimbangan hidup tuan dan hamba.Seorang tuan harus menjadi tuan yang baik dan sebagai hamba harus menempatkan diri sebagai hamba yang baik.Ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang tidak menghargai hamba atau pelayan.
Filemon diberi kesempatan untuk mengampuni Onesimus (ayat 10),dan menerima kembali Onesimus sebagai hambanya.Paulus mengajak Filemon untuk berbagi hidup dengan Onesimus.Atau dengan orang lain sebagai bukti pertumbuhan imannya kepada Tuhan.Jadi dalam persekutuan,bukan saja berbagi barang atau uang atau sesuatu yang berharga,tetapi juga diajarkan tentang berbagi hidup ini.
Hidup lebih penting dari apapun yang ada (makanan,pakaian dan sebagainya),jadi harus kita ingat bahwa kebutuhan utama kita bukan saja makanan,minuman,pakaian dan berbagai fasilitas lainnya.Seperti halnya yang ditunjukkan oleh Yesus,Dia bukan hanya berbagi lewat memberikan makan,memberikan kesembuhan sampai kebangkitan,tetapi Dia juga berbagi hidupnya bagi dunia.
Pada saat yang sama Onesimus juga diberi kesempatan kedua untuk megubah hidupnya,untuk bertobat dan menunjukkan integritas dirinya didepan Filemon sang tuan.
Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 24 Februari 2016
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Categories: foto, Komisi remaja
By
Hadirilah Ibadah KKR Remaja setiap hari Minggu sore jam 17.00 Wita selama bulan Februari 2016 di GMIT Agape Kupang,dengan tema dan pembicara : PASANGAN SEIMAN-Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th, CINTA DITOLAK?BERSYUKURLAH-Pdt.Yandhi Manobe,S.Th, PHP(PEMBERI HARAPAN PALSU-Pdt.Deasy Tatengkeng,S.Th, PSK(Penantian Seorang Kekasih)-Pdt.Samuel Pandhi,S.Th
Categories: Informasi, Komisi Pemuda, Komisi remaja
By
Nilai Hidup Dalam Kristus
Pdt.Deasy A.Liu-Tatengkeng,S.Si,MA
Bacaan : Filipi 1 : 12-26
Banyak orang yang berjuang untuk memperoleh apa yang di butuhkan dalam hidup ini,terutama untuk sandang,pangan dan papan.Jika mereka sudah menemukan atau mendapatkan semuanya,maka seseorang itu akan merasa bernilai.Sebenarnya,apa itu nilai hidup?Nilai hidup adalah apa yang ditemukan dalam diri kita sendiri.Rasul Paulus mengajarkan bahwa hidup itu sama pentingnya dengan kematian.Hidup berarti menghasilakn buah,dan mati adalah keuntungan.Mengapa?Karena hanya Kristus lah yang menjadi satu-satunya alasan bagi Paulus untuk hidup,kuat dan kokoh sekalipun dalam penderitaan yang hebat.
Mari kita refleksikan nilai-nilai hidup dari Rasul Paulus :
1.Tujuan hidup kita hanyalah Kristus
2.Miliki lah kualitas hidup yang bernilai
3.Hidup berarti kesempatan untuk berkarya dan berbuah bagi Tuhan
Mari,kita sama-sama bercermin dan belajar untuk melihat dan menilai diri kita sendiri,sudah sampai di titik manakah kita menjadi berkat untuk orang lain.Amin.
Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 27 Januari 2016
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Manusia Baru
Bacaan : Kolose 3 : 5-17 ; Kolose 4 : 7 & 16 ; Kolose 2:8 ; Yohanes 20 : 23
Apa yang dimaksud dengan manusia baru? Manusia baru adalah manusia yang sudah menanggalkan hidup lamanya,yang mana dalam kehidupan yang barunya tersebut Kasih Kristus sudah berdiam didalamnya.Untuk menjadi manusia baru,tentu kita harus menanggalkan manusia lama kita,berupa sifat dan perbuatan-perbuatan percabulan,kenajisan,hawa nafsu,nafsu jahat,keserakahan & penyembahan berhala,marah,geram,kejahatan,fitnah,kata-kata kotor.
Jika telah menjadi manusia baru,maka harus ada perubahan yang nampak dari diri kita dengan terus melakukan kebaikan (menghasilkan buah-buah roh : belas kasih/kebajikan,murah hati,rendah hati,lemah lembut,sabar),saling mengampuni dan mengenakan kasih itu.
Jika kita ingin tetap hidup sebagai orang-orang pilihan Allah,maka :
1.Memperbaiki kesalahan yaitu berubah menuju kebaikan,untuk kemuliaan nama Tuhan.
2.Karakter Kristus harus nampak dalam hidup kita.
3.”Memperkatakan” (dalam tutur kata dan perbuatan kita)
Untuk dapat melakukan ketiga hal diatas,membutuhkan kedewasaan rohani dan iman.
Awalilah tahun ini dan tetap akhiri dengan hidup yang baru setiap harinya.Teruslah dibaharui setiap harinya,sebagai ucapan syukur atas kebaikan Tuhan dalam hidup kita.Amin.
Firman Tuhan oleh Cavik Martentje Pah pada ibadah Komisi Wanita,Rabu 13 Januari 2016
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Persiapan
Ibadah Perayaan Natal
Christmas Candle Light & Persembahan
Apresiasi dari Komisi Remaja untuk para hamba Tuhan,dan pekerja di gereja Agape
Diakonia untuk teman-teman dari rumah singgah Naikoten 1 Kupang
Kata sambutan dari salah satu perwakilan remaja & pemuda GMIT Embun Hermon Soe,serta pemberian kenang-kenangan dari Komisi Remaja Agape untuk remaja & pemuda GMIT Embun Hermon
Pemberian kenang-kenangan dari remaja & pemuda GMIT Embun Hermon-Soe untuk Komisi Remaja Agape Kupang
Apresiasi untuk remaja Agape teladan
Penutup : Puisi & lagu dari Remaja Agape,doa berkat oleh Pdt.Yandhi Manobe,S.Th,doa makan oleh Ev.Ellen Amalo,S.Th
Categories: foto, Komisi remaja