Berikut rangkaian kegiatan selama bulan Desember 2018 :
By
Berikut rangkaian kegiatan selama bulan Desember 2018 :
Categories: All Komisi, foto
By
UPP.Pasutri bekerja sama dengan UPP.Kaum Bapak,UPP.Wanita dan UPP.Lansia mengadakan seminar kesehatan jantung bertempat di gereja Agape dengan pembicara dr.Leonora J.Tiluata,SpJP(K) pada hari Rabu tanggal 28 November 2018 pukul 18.00 Wita.Seminar ini membahas soal gagal jantung,gejala dan tanda klinis sakit jantung,pengobatan dan bagaimana menjaga kesehatan jantung.Seminar di awali dengan doa dan puji-pujian serta di tutup dengan sesi tanya jawab.
Peserta seminar serius mendengarkan materi yang di sampaikan
Sesi Tanya Jawab
Categories: foto, Komisi Bapak, Komisi Lansia, Komisi Pasutri, Komisi wanita
By
Ibadah penutupan bulan keluarga sekaligus HUT Reformasi yang ke-501 ,HUT GMIT ke-71 dan ibadah lansia pada hari Minggu 28 Oktober 2018 pukul 18.00 Wita yang di pimpin oleh Pdt.Yandi Manobe,S.Th.Ibadah ini juga di isi dengan drama singkat tentang keluarga serta doa bagi para lansia diakhiri dengan jamuan kasih.
Categories: foto, Ibadah, Komisi Lansia
By
Perayaan bulan keluarga menjadi salah satu momen yang tepat bagi UPP.Remaja untuk merayakannya bersama orangtua tercinta pada Minggu 28 Oktober 2018 pukul 17.00-19.00 Wita.Selain ibadah,agenda kegiatan antara lain games tentang pengenalan keluarga dan pemberian bunga dari anak kepada orangtua.
Games
Categories: foto, Komisi remaja
By
Bacaan Alkitab : Keluaran 20 : 12 ; Efesus 6 :1-3
Pembicara : Bpk.Dance Dengak,SP.Mdiv
Dalam kehidupan ini,seringkali anak-anak berlaku tidak adil/jahat bahkan memukuli orang tuanya karena hal-hal yang sepele.Sulit sekali bagi anak-anak jaman sekarang untuk menghargai jerih payah orang tuanya,dan panti jompo semakin laku di mana-mana.
Padahal firman Tuhan mengatakan bahwa : “ Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya panjang umurmu…” Jangan seperti orang-orang Farisi yang hanya menganggap penting pelayanan kepada Tuhan tetapi tidak untuk keluarganya.Padahal keluarga adalah sangat penting ;kenapa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa ? Karena misi pelayanan Tuhan di dunia ini adalah di dalam keluarga.Tuhan ingin pemulihan terjadi di dalam dan lewat keluarga-keluarga.Perintah untuk menghormati orang tua tidak terbatas pada orang tua yang baik saja,tetapi pada semua orang tua seperti apa pun itu.Apa itu hormat ? Hormat punya cakupan yang luas seperti mengasihi,mengampuni,menolong dan memberi yang terbaik dengan kasih kepada orang tua kita.
Kasih kita kepada Tuhan di tunjukkan pertama-tama dengan menghormati orang tua kita.Bagaimana kita dapat mengasihi Tuhan yang tidak terlihat kalau orang tua yang kelihatan saja tidak dapat kita kasihi.Ada 3 alasan mengapa harus mengasihi orang tua :
1.Karena orang tua adalah wakil Allah (keluarga adalah pilihan dan kedaulatan Tuhan yang tidak dapat kita pilih sendiri-baca Kel 21 : 15 dan 17).
2.Karena kita berhutang sangat banyak kepada orang tua.
3.Waktunya terbatas
Mengasihi orang tua tidak perlu menunggu harta yang banyak atau jabatan yang tinggi.Waktu mereka untuk bersama kita terbatas,karena itu lakukanlah hal-hal sederhana untuk membahagiakan mereka (pelukan,kasih sayang,secangkir minuman,dll).Orangtua sanggup mmberikan apa pun bagi anaknya termasuk nyawanya.Bagaimana dengan anak,sudahkah kita mengasihi orang tua kita ? Amin.
Khotbah pada ibadah UPP.Remaja bersama orangtua (parent day),Minggu 28 Okt 2018
Categories: Komisi remaja, Renungan Harian
By
Bacaan : Amsal 17 : 6
Saat seseorang di panggil po/oma/nenek,kung/opa/kakek maka hal ini merupakan kebahagiaan tersendiri,lebih dari mendapatkan hadiah barang mahal sekalipun.Di usia seperti ini,seseorang pastinya akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional.Dan salah satu yang menjadi harapan terbesar seseorang saat mencapai usia lansia adalah memiliki cucu.Cucu itu sangat berharga seperti permata.
Ada beberapa catatan mengapa cucu itu berharga dan dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan lansia :
1.Penerus keturunan
2.Menjadi pengikat
3.Bagian dari diri kita,darah daging kita
4.Menunjukkan gambaran diri kita (kita merasa ada dan berharga)
5.Tempat bergantung
6.Sumber sukacita
7.Pewaris harta/kekayaan
Dalam bacaan ini,seorang cucu tidak pernah terlepas dari orangtua.Ada orang tua (anak dan menantu) baru bisa ada cucu.Dan jika kita menginginkan anak cucu kita menjadikan kita mahkota dalam hidupnya maka kita pun harus dapt menjadi teladan dan kebanggaan bagi mereka.Sukacita memiliki cucu sangat besar di bandingkan mendapat kekayaan apa pun.Banyak hal dalam kehidupan setiap hari yang membuat seorang oma/opa begitu mengasihi,melindungi (menjadi pembela bahkan terhadap anaknya sendiri), memanjakan dan terikat secara emosional dengan cucunya.Memiliki cucu juga berarti ikut memiliki tanggung jawab terhadap kehidupannya di masa yang akan datang (jasamani dan rohani).Sudah siapkah kita ? Amin.
Ringkasan Khotbah Pdt.Yandi Manobe,S.Th pada ibadah UPP.Wanita Rabu 17 Okt’2018 (kehadiran 38 orang)
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Ibadah rutin UPP.Pasutri, Rabu 3 Oktober 2018 pukul 19.00-21.00 WITA di isi dengan kuis yang di ikuti oleh mereka yang datang bersama pasangan masing-masing .Selain bahan kuis yang di ambil berdasarkan kitab Kidung Agung 8 : 5-7,pertanyaan juga seputar pengenalan akan pasangan masing-masing.Para pemenang kuis mendapatkan hadiah voucher belanja.Bahan kuis berdasarkan kitab Kidung Agung 8 : 5-7.
Ibadah dan kuis yang di pandu oleh Sdri.Pricilla Daud:
Para pemenang kuis :
Categories: foto, Komisi Pasutri
By
Bacaan Alkitab : 2 Taw 20 : 1-37
Ketakutan itu merupakan hal yang manusiawi.Tetapi apa keputusan yang harus kita ambil saat mengalami hal tersebut ? Apakah keputusan yang kita ambil itu mendekatkan diri pada Tuhan ataukah kepada dunia ? Terkadang ketakutan manusia membuatnya lari jauh daripada Tuhan.Tetapi kita manusia memiliki Roh Kudus yang dapat membantu kita menerima dan mengakui Yesus dalam hidup kita dan memapukan kita menghadapi ketakutan-ketakutan kita dan bersandar pada Tuhan.
Pengalaman iman setiap orang pasti berbeda-beda / tidak sama.Tetapi bagaimana iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan itulah yang menguatkan kita.Untuk menjadi orang Kristen yang teguh tentu tidak mudah,tetapi bagaimana kita mempercayakan semuanya kepada Tuhan di saat kita lemah dan tidak berdaya,kita dapat memuji Tuhan,karena lewat puji-pujian kita beroleh kekuatan,dan lewat kekuatan itu kita memperoleh kemenangan.
Jangan takut menghadapi hidup ini.Ada banyak hal yang tidak sesuai dengan kekuatan kita.Karena itulah iman harus di wariskan.Jangan sampai anak cucu kita hidup masa depan mereka jauh dari Tuhan dan tidak mewarisi iman kita.Surg di bawah telapak kaki ibu,ibu-ibu memiliki lebih banyak waktu dengan anak cucu.Jadi peran ibu sangat penting dalam membawa anak-anak menuju iman kepada Yesus Kristus.Amin
Khotbah oleh Pdt.Emr.Y.Kisek-Nuban,S.Th pada ibadah rutin UPP.Wanita,Rabu 26 September 2018
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 15
Dari bacaan di atas dapat di lihat beberapa fakta tentang raja Asa :
1.Anak dari raja Abia
2.Memerintah selama 41 tahun (911-870 sM)
3.Meninggal karena sakit di kaki yang parah selama 3 tahun
4.Berperang sebanyak 2 kali
5.Menyingkirkan semua berhala di negerinya,termasuk tidak segan-segan menghukum neneknya Maakha karena menyembah patung Asyera (ay.16)
Lalu apa kaitannya dengan iman ? Kisah raja Asa memang tidak memberitahukan apa itu iman.Tetapi hidupnya menggambarkan bagaimana iman harus di lakukan / di praktekkan.Ada 3 bentuk teladan iman raja Asa :
1.Iman itu melakukan sesuatu bagi Allah ( ay.8).Iman yang sejati itu adalah iman yang di sertai perbuatan nyata.Yakobus “Iman tanpa perbuatan=mati “.Mengapa ?
-Menjadi saksi Tuhan
-Membedakan anak setan vs anak Tuhan (Yakobus 2 : 19)
Mengapa orang sulit melakukan iman yang di sertai perbuatan ?
Iman yang di sertai perbuatan itu menuntut PENGORBANAN.Sedangkan iman tanpa perbuatan TIDAK MENUNTUT PENGORBANAN.
2.Iman itu di wariskan
Bagaimana raja Asa bisa memiliki iman yang baik di hadapan Allah ? Ini tidak terlepas dari teladan raja Abia,ayahnya (2 Taw 13)
3.Iman itu setia pada Allah
Iman (KB),Percaya dan Setia (KK)-Pistis ( Yunani).Meskipun di awal kehidupan raja Asa memiliki iman yang benar kepada Tuhan,namun di akhir kehidupannya,ia tidak setia kepada Allah.Hal ini dapat kita lihat :
– (2 Taw 16 :7 ) Saat berperang melawan raja Israel,raja Asa mengandalkan raja Aram dan bukan Tuhan (saat itu bangsa Israel terbagi menjadi 2 yaitu kerajaan Israel dan Yehuda)
-(2 Taw 16 : 12) Dalam sakitnya ia tidak mencari pertolongan pada Tuhan tetapi pertolongan tabib-tabib
-raja Asa mungkin tidak menyembah berhala,tetapi ia memberhalakan kekuatan dan kepintarannya.
Seringkali kekuatan,jabatan,harta,kepintaran dapat menjadi berhala di hadapan Tuhan (Yak 4 : 16)
Timothy Keller memberikan tips untuk mengenal berhala manusia :
1.Hal apa yang ketika meninggalkan kita,itu membuat kita seperti “not worth living” atau tidak dapat hidup lagi ?
2.Hal apa yang kita lamunkan setiap hari ?
3.Hal apa yang paling banyak menguras uang kita ?
4.Hal-hal apa yang bila terjadi sesuatu padanya akan membuat kita berespon atau emosi kita bereaksi dengan cepat ?
Mari kita renungkan bersama dan menjadikan iman kita sebagai teladan.Amin.
Khotbah oleh Sdra.Jevintri Sengge,S.Th pada ibadah rutin UPP.Wanita,Rabu 19 September 2018
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian
By
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 12
Sebagai orangtua kita ingin mewariskan nilai-nilai kehidupan yang baik bagi penerus kita yaitu anak cucu kita.Begitu pun juga dalam hidup sehari-hari agar orang-orang dapat melihat hidup kita yang layak di ikuti.Dalam bacaan di atas,warisan kebaikan dari Salomo belum tentu di ikuti oleh anak-anaknya (Rehabeam).Maka belum tentu anak-anak kita juga akan seperti kita.
Kuncinya bukan sekedar keteladanan,tetapi bagaimana kita mengajarkan anak-anak kita agar tidak pernah undur dari hadirat Tuhan atau meninggalkan Tuhan.Sikap dan tingkah laku kita di rumah pun harus di perhatikan karena anak-anak melihat dalam keseharian kita.Bagaimana kita sebagai orangtua mempunyai waktu bersama anak-anak,mengarahkan dan menunjukkan bagaimana hidup yang baik,yang tidak menjauh dari Tuhan.Apalagi jaman semakin canggih,teknologi semakin maju,dan komunikasi berkurang.Dan terkadang dengan segala kemewahan dan keberhasilan kita,kita lupa Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan.
Jadi bagaimana sikap hidup kita di hadapan Tuhan,kita pasti sering jatuh dalam dosa,tetapi bagaimana kita sadar dan tidak semakin jauh meninggalkan Tuhan tetapi berbalik dan kembali pada Tuhan.Jangan pernah meninggalkan Tuhan.Amin.
Khotbah oleh Pdt.Wisye Pardosi-M pada ibadah rutin UPP.Wanita,Rabu 12 September 2018
Categories: Komisi wanita, Renungan Harian