Tetap Setia Dalam Rencana Allah

Bacaan Alkitab : Matius 26 : 36-46

Oleh : Sdra.Christian Lucas Nussy

 

Apa yang paling di takutkan oleh manusia ? Banyak jawaban bisa di berikan,tetapi mayoritas orang mengatakan takut mati.Kematian menunjukkan suatu akhir dalam kehidupan yang terjadi.Tetapi ada yang lebih menakutkan dari kematian,yaitu mengetahui cara kita mati.Jika kita mati secara tenang,mungkin tidak jadi masalah.Bagaimana jika kita mati karena penyakit,mati karena kecelakaan,mati karena depresi dan frustasi yang begitu besar.Pastinya kita akan mengalami berbagai penderitaan dan itu bukanlah hal yang menenangkan.

Di taman Getsemani,hal ini lah yang di alami oleh Yesus Kristus.Yesus bergumul begitu rupa karena tahu waktu dan proses kematian-Nya sudah di depan mata.Dalam pergumulan ini kita dapat melihat sisi manusia Yesus yang juga dapat mengalami ketertekanan,bimbang dan takut.Dalam ayat yang ke-38,kita bisa melihat perasaan Yesus.Bahkan ungkapan “seperti mau mati rasanya” menunjukkan Yesus ingin cepat-cepat mengakhiri semuanya.Doa yang disampaikan Yesus kepada Allah Bapa,”Ya Bapaku,sekiranya mungkin biarlah cawan ini berlalu dari pad-Ku,…”.Jika kita cermati,kita bisa melihat betapa menakutkannya apa yang akan di alami oleh Yesus sebelum kematiannya datang.Yesus seperti ingin menjauh dari rencana Allah.Dalam Lukas 22 : 44 ketertekanan yang Yesus alami,kebimbangan yang ada dalam diri dan ketakutan yang menyelimuti Yesus pada saat itu sampai mengakibatkan Yesus mengeluarkan keringat darah.Secara medis hal ini dapat terjadi karena seseorang mengalami suatu tekanan atau frustasi atau depresi dalam diri yang mengakibatkan pembuluh darah pecah sehingga keringat bercampur dengan darah dan tubuh mengeluarkan keringat darah.

Dalam pergumulan yang Yesus alami itu,kita dapat melihat bahwa Yesus tetap berjalan,tetap setia,tetap ikut kehendak Allah.Doa yang kedua lebih lagi memperlihatkan kepada kita kalau Yesus itu dengan yakin akan setia pada Allah.Yesus tidak menghindar dari penderitaan dan kematian yang datang pada diri-Nya,melainkan Yesus menghampiri penderitaan dan kematian itu.Yesus mengambil segala resiko yang harus Ia tempuh demi tercapainya rencana Allah yaitu menyelamtkan manusia.Tidak ada yang istimewa dari kita manusia,kita manusia hanya melakukan apa yang jahat di mata Allah.Setelah kita manusia jatuh ke dalam dosa,Kejadian 6 : 5 mencatat bahwa hati kita selalu membuahkan yang jahat.Hati yang jahat yang dimiliki kita manusia bahkan tidak saja mendukakan Allah,melainkan manusia juga saling menyakiti.

Kita hanya penuh dengan iri hati,kesombongan,rasa tidak suka kepada sesama,kemarahan,dendam,tidak peduli/cuek,saling menjatuhkan dan berbagai kejahatan lainnya.Tetapi pengorbanan,penderitaan,dan kematian yang Yesus Kristus alami memberikan kesempatan yang baru kepada kita manusia untuk dapat datang kepada Allah dan melakukan kebaikan sesuai kehendak Allah.Kita dapat memperbaharui hidup kita di dalam Yesus Kristus,Allah Roh Kudus menolong kita untuk hidup kudus.

Kebimbangan,ketakutan,tekanan yang dialami Yesus memperlihatkan bahwa kita mengikut Allah,kita akan mengalami hal yang sama dalam pergumulan-pergumulan yang berbeda (pekerjaan,relasi dalam keluarga,ekonomi,kekecewaan dan sakit hati,dosa,dll).Allah tahu dan dalam Yesus Kristus,Yesus pun mengalami pergumulan dan Yesus dapat merasakan apa yang kita alami.Mungkin terkadang kita merasa tidak sanggup.Tetapi saat kita telah sungguh-sungguh mengambil komitmen dan percaya kepada Allah dalam anugerah-Nya,Allah akan menguatkan kita,menolong kita dalam menjalani pergumulan-pergumulan yang kita hadapi.Dalam mengikut Allah memang ada resiko yang harus kita jalani layaknya Yesus Kristus mengambil resiko saat Ia ingin menyelamatkan manusia.Kita hanya perlu tetap setia dan berjalan dalam rencana Allah.Amin.


 

 

Comments

comments