Renungan Minggu Keempat September 2017

ARTI SEBUAH PENGAMPUNAN (Mat. 18:21-35)

Apakah saudara pernah dirugikan? Ditipu, ada pembunuhan karakter? Ada banyak alasan bagi kita untuk sakit hati, sampai kita tidak mau melihat seseorang apalagi mendengar namanya, bahkan mama mantu dengan anak mantu yang tidak saling memaafkan, dalam pekerjaan, pimpinan dengan karyawan dan lain-lain.

Praktek pengampunan butuh penyangkalan diri karena pengampunan sangat berat dilakukan, tapi inilah kehendak Tuhan untuk dilakukan. Ada 2 esensi dalam diri manusia yaitu kita mahkluk pribadi tapi juga mahkluk sosial. Menjalankan hidup sebagai mahkluk sosial yang bersama itu tidak mudah, tapi kita tidak mungkin hidup sendiri. Pengampunan adalah satu-satunya cara untuk mengobati sakit hati, tapi juga satu-satunya cara untuk memperkuat kasih dalam persaudaraan dan persatuan. gesekan-gesekan itu terjadi sehingga kita harus bisa mengampuni. Petrus tau tentang pengampunan, dia ingat ajaran Yesus bahwa dia harus mengampuni tapi dikira pengampunan itu ada batasnya. Sekarang yang menjadi pertanyaannya ialah berapakali kita sudah mengampuni? Apakah tergantung siapa yang melakukannya? Tapi, bagaimana orang yang sangat dekat dengan kita ? Kita sangat sakit hati, apakah kita mengampuni? Sampai berapakali ?.

Yesus tidak memberi batas untuk mengampuni, tidak memberi kategori tentang pengampunan, lihatlah Salib Kristus yang menggambarkan betapa besar atau tak terbatasnya pengampunan. Banyak kali kita bersahabat tapi kita tidak saling menyayangi dan saling memaafkan. Hutang hamba itu sangat besar. Tapi belas kasihan raja melunaskan hutangnya, tapi sahabatnya sulit diampuni walaupun hutang sahabatnya jauh lebih kecil dari apa yang dilunaskan raja, tapi yang dapat kita lakukan adalah :

  1. Sadar bahwa kita ini ibarat orang berhutang. Hutang dosa kita kepada Tuhan begitu banyak telah lunas dibayar oleh Tuhan, mengapa kita tidak saling mengampuni?
  2. Menyimpan dendam dan sakit hati dan menjadi penyakit dalam diri kita.
  3. Mari kita periksa diri, adakah orang yang sangat kita benci dan sulit kita ampuni, mintalah Tuhan tolong kita untuk mengampuni dia.
  4. Adakah kita merugikan orang lain, kesalahan kita membuat orang lain terluka, mari akuilah kesalahan dan saling berpegangan tangan untuk saling memaafkan. Amin.

 

                                                                                     Pdt. Anthoneta Rahakbauw-M, S.Th

 

 

Comments

comments