Renungan Minggu Kelima Juli 2017

AKU DAN PERTEMUAN IBADAT

Ibrani 10 : 19-25

 

Yesus adalah kepala gereja,jika kita mencintai Yesus berarti kita juga menyambut tubuh Kristus yaitu gereja.Pada waktu seseorang menyembah,dia didorong oleh Roh Allah untuk menyatukan hati dengan Tuhan.Karena itu ibadah dulu baru bekerja.Gerja adalah “ibu” dari orang percaya.Karena itu jika mau tahu tentang “Bapa”,datanglah kepada ibu.Ibadah bukan hanya hari Minggu.Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari dengan ketaatan menjalankan ajaran dan perintah.Dalam bahasa aslinya kata ibadah menunjuk pada pelayan/budak atau orang upahan yang menjalankan tugas kepada majikan.Pada saat itu budak harus hormat tunduk,membungkuk dan merayap.Ingat,kita adalah budak yang telah di merdekakan dari dosa untuk menyatakan hormat kepada Tuhan.Jalan masuk kepada ibadah adalah melalui Yesus Kristus.Dalam hal ini harus diingat bahwa :

1.Keberanian kita karena darah Yesus Kristus.Yang belum di tebus,tidak punya keberanian untuk masuk.Tidak ada alasan lain dari darah Kristus yang membuka pintu masuk dalam ibadah.

2.Persekutuan orang tertebus berbeda dengan arisan.Ibadah tidak bisa pilih-pilih orang karena semua di tebus.

3.Kristus adalah imam besar dalam rumah Allah.Imam besar adalah perantara/mediator antara Allah dan umat-Nya.Kedekatan hubungan dengan Yesus sebagai imam besar membuat kita mengkomunikasikan permasalahan dan pergumulan hidup kita kepada imam besar ( Yesus).”Apakah yang kita persembahkan kepada Tuhan saat ibadah ini ?”Uang bukan satu-satu nya persembahan,melainkan salah satunya yang di persembahkan kepada Tuhan.

Tiga hal yang penting juga yaitu :

1.Imam Besar Yesus Kristus yang menyelenggarakan ibadah ini sehingga para budak yang tertebus tidak bisa berbuat sesuka hati.Budak tunduk kepada apa yang imam besar kehendaki.

2.Imam Besar Yesus,memimpin kita menghadap Allah dengan tulus dan iklas.Umat berkumpul dan berdoa,bukan main game,facebook atau bercerita.

3.Masuk dalam ibadah itu berpegang teguh pada pengharapan kita.”Dalam ibadah ini apa yang saya imani saat ini kepada Tuhan ?Soal-soal yang kita alami,apa yang kita imani kepada Tuhan untuk penyelesaian masalah-masalah ini ?” Masalah berpakaian dalam ibadah perlu diingat bahwa Tuhan melihat hati dan bukan pakaian,tetapi Pendeta melihat pakaian dan bukan hati.Ibadah adalah perjumpaan antara mempelai laki-laki (Kristus) dan mempelai perempuan (umatnya).Jadikanlah setiap ibadah menjadi ibadah yang berarti bagimu.Amin !

 

Pdt.Yandi Manobe,S.Th

 

Comments

comments