Renungan Minggu Ketiga Juni 2017

TIGA PRIBADI YANG SEHAKEKAT

Kisah 7 : 54-8 :1

 

Allah Tritunggal yang sehakekat hanya bisa dipahami oleh orang percaya.Orang lain tidak paham tentang ini.Setiap kali menjelang Pilkada kita mendengar janji-janji yang tidak semuanya ditepati.Tetapi Allah selalu menepati janji-Nya,maka Roh Kudus benar-benar dicurahkan.Kalau kita mengaminkan janji Tuhan yang kita baca,dengar dan percayai maka kita juga harus melakukannya dalam kehidupan kita setiap hari.Gereja pertama muncul,banyak hambatan dan persoalan hebat bagi orang percaya.Gereja tidak berdiri dengan gampang.Para pemimpin yang kelihatan suci ,tidak hidup takut akan Tuhan.Semua pembelaan Stefanus dianggap tidak masuk akal dan tidak diterima oleh mahkamah agama.Walaupun sudah 53 ayat disampaikan oleh Stefanus sudah sangat jelas.Mereka tidak mau dikatakan salah mengambil keputusan.Tapi Allah Tritunggal itu bekerja begitu hebat dalam diri Stefanus.Mestinya para pemimpin agama sadar dan mengerti apa yang dikatakan Roh Allah.Tapi karena niat jahat dihati maka mereka tidak mau menerima dan memaknai apa yang Stefanus katakan.Mereka katakan bahwa Stefanus menghujat Allah dan Musa.Tetapi karena kekuatan dari Allah membuat dia tidak mundur sedikitpun.

Apa yang terjadi,Stefaus justru melihat kemuliaan Allah.Mereka malah melemparinya dengan batu sampai mati.Stefanus yang sangat menderita,dia menyerahkan rohnya kepada Tuhan.Seringkali orang sangat menderita tapi tidak mau menyerahkan roh kepada Allah.Mari kita persiapkan jalan kepada Tuhan.Sikap doa yang Stefanus tunjukkan adalah berlutut dan berdoa.Dia meminta Tuhan jangan tanggungkan apa yang mereka lakukan.Ada orang yang tahu dirinya berdosa tetapi tidak mau bertobat.Selama ini kita masih berkanjang dalam dosa,mata tertutup telinga tersumbat sehingga kita tidak mampu menemukan kebenaran.Mari kita menahan diri.Kehidupan yang memuliakan Tuhan harus diserahkan kepada Tuhan.

Saulus,sang prvokator turut hadir pada kematian Stefanus.Sebelum dan sesudah kematian Stefanus penindasan terus terjadi dimana-mana.Kita sedang mengalami tekanan yang berat.Tetapi apakah orang Kristen sudah sungguh-sungguh berdoa agar rasul-rasul Tuhan terus memberikan pelayanan yang baik dengan berani?Menjadi penatua,diaken tidak jadi jaminan masuk surga.Ingat tanggungjawab kita dihadapan Tuhan.Pelayanan itu seperti kuk,enak jika diterima dan dilakukan dengan sukacita.Diujung maut pun Stefanus tetap setia.Kematiannya menjadi benih unggul bagi gereja Tuhan.Mari kita menyerahkan diri sungguh-sungguh kepada Allah,jangan coba-coba!Sungguh-sungguh serahkan hidup kepada Tuhan,maka jangan takut terhadap ancaman apapun karena Allah dipihak kita.Amin.

Pdt.Emr.Selvina Mesa-Tauk,S.Th

 

 

Comments

comments