Renungan Minggu Kelima April 2017

REKAYASA KEBENARAN

Matius  28 : 11-15

 

Topik yang hangat dibicarakan minggu ini adalah kisah sedih bagi kita karena kekalahan Ahok (Gubernur DKI Jakarta).Prinsip yang dipegang Ahok adalah bahwa kekuasaan itu milik Tuhan,kalau Tuhan berkenan maka kekuasaan itu akan kita dapatkan.Kebenaran yang diputarbalikkan telah kita saksikan saat ini.Apa yang terjadi ketika kita ada dalam posisi seperti Ahok yang berjuang melakukan kebenaran tetapi justru dibenci,apakah kita dapat seperti Ahok yang tetap mempertanggungjawabkan iman kita ?

Kenyataan yang dialami Ahok telah dialami Yesus jauh sebelumnya.Kebenaran kebangkitan Yesus seharusnya diberitakan ,disaksikan,tetapi justru terjadi persengkokolan untuk menutupi kebenaran itu.Para serdadu bergumul tentang peristiwa ajaib yang terjadi.Mereka menjadi saksi mata kebangkitan Yesus dan mereka datang melaporkan kepada pimpinan mereka yaitu imam-imam.Mengapa para imam yang mendapat laporan ?Karena merekalah orang-orang yang menginginkan kematian Yesus,merekalah yang merencanakan kejahatan agar Yesus menderita.

Imam-Imam yang mendengarkan berita kebangkitan,bukannya senang malah mencari sekutu,rapat untuk menutupi kebenaran,tapi kata-kata kita tidak sesuai dengan yang kita lihat.Perundingan yang terjadi karena mereka merasa kalah.Mereka mengakui Yesus bangkit tetapi mereka harus berusaha agar berita  ini tidak sampai kepada orang lain.Hasil perundingan mereka adalah untuk tutup mulut,pakai uang.Uang dianggap dapat membeli kebenaran.Karena kekurangan,tekanan hidup,uang bisa membutakan mata orang untuk melihat kebenaran.Orang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki.Dalam peristiwa ini,uang kembali menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah.Akibat uang itu,kebohongan itu terjadi dan diterima sebagai kebenaran sampai saat ini.Berhati-hatilah terhadap penggunaan uang.Terkadang untuk menutupi kesalahan kita,bayaran dipakai untuk tutup mulut.Ada ketidakbenaran dalam rumahtangga tapi kita tidak jujur,kita tutupi.Kita bersyukur karena banyak berkat,tapi jangan sampai berkat itu kita pakai untuk menutupi kebenaran.

Para serdadu diberi jaminan keselamatan.Para imam yang pandai menjamin bahwa serdadu tidak akan mengalami masalah.Para serdadu yang takut mati tidak berani bicara kebenaran.Takut kenyamanannya terganggu,takut jabatan diambil maka tidak berani mengatakan tidak pada dosa.Firman Tuhan katakan :”kalau ya,katakan ya.Kalau tidak katakan tidak!”.Belajar dari kehidupan Ahok yang setia pada kebenaran.Jangan kita percaya kepada manusia,para pejabat;karena suatu saat jabatan akan berakhir.Jangan mau memanipulasi kebenaran,karena bagaimana pun kebenaran yang akan tetap muncul.Amin

Pdt.Eveline Lewa Herewila,M.Th

 

 

 

Comments

comments