Renungan Minggu Pertama April 2017

ADA APA DI GETSEMANI
Matius 26:36-46
Getsemani berasal dari Bahasa Ibrani “Gat Samani ” berarti tempat pemerasan minyak (zaitun) terletak di bukit zaitun. Tempat ini biasa didatangi Yesus dan murid-murid-Nya,sehingga Yudas tahu bahwa Yesus ada di sana. Peristiwa Taman Getsemani mengingatkan
kita pada peristiwa di Taman Eden. Dalam Taman Eden, satu orang berdosa membuat semua orang berdosa. di Taman Getsemani, dosa semua orang akan diterima satu orang (Rom5:19).
Saat itu Yesus merasa gentar, Yesus mengalami kesedihan yang mendalam. Kesedihan seperti ini sangat menyakitkan, bahkan dikatakan seperti mau mati rasanya. Kesedihan seperti ini seringkali membuat orang sulit mengendalikan diri dan bertindak salah. Ada yang stress,seperti orang gila dan harus dibawah ke rumah sakit jiwa, bahkan ada yang sampai bunuh diri.
Apakah Yesus takut penderitaan fisik? Tidak. Ketakutan Yesus berhubungan dengan cawan minuman yang akan di terimanya. Cawan itu adalah Cawan Murka Allah (Wahyu 14:10) :”Maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan malaikat-malaikat  kudus dan didepan mata Anak Domba. Saat itu,
Yesus mengajak murid-muridnya berdoa dan berjaga bersama. Ajakan Yesus bermakna bahwa berdoa dan berjaga bukan untuk Yesus saja tapi juga bagi murid-murid secara pribadi. Kita sama-sama sebagai keluarga Allah dalam satu komunitas gereja, seharusnya kita bisa ada bersama saat senang dan susah.Bukan saat senang saja. Seringkali dalam keluarga kita hanya mau senang bersama saatsukses dan banyak uang, ketika sulit dan uang habis kita saling menyalahkan dan saling membenci.Yesus merebahkan diri lalu berdoa, Yesus mengajarkan bahwa doa adalah
mempercayakan diri sepenuhnya pada kehendak Allah. Doa adalah mencari tahu bukan sekedar memberitahu.
Dengan berdoa kita menjauhkan diri dari pencobaan dan memahami maksud Tuhan lewat penderitaan yang kita alami. Yesus sungguh-sungguh berdoa membuat-Nya jauh lebih siap hadapi musuh. Murid-murid malah gegabah dan sembarangan dalam bertindak karena tidak mempersiapkan diri. Di Getsemani? Ada kekuatan besar yang Yesus dapatkan untuk menuju Golgota. Mengapa ada pergumulan? Mengapa harus hadapi kesulitan? Apa kehendak Tuhan melalui kesulitan? Ada klimaks kehidupan, ada puncak yang akan kita raih. Ada kemenangan besar di depan. Jangan putus asa! Walau teman tidak peduli, hati terlalu sakit, keadaan semakin terpuruk, mari bersandar pada Tuhan. Amin !
Ringkasan Khorban : Ev. Elen Amalo, S.Pd.K

Comments

comments