Renungan Minggu Kedua Februari 2017

              “AKU MENGENALMU”

(Kel. 33:1-23)

LATAR BELAKANG :             

Kisah ini tidak bisa dilepaskan dari pasal 32.

–  Bangsa Israel baru keluar dari Mesir sekitar 3 bulan dan sekarang berada di Gurun Sinai (Tuhan  Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir dan memberi kepercayaan kepada Musa dan Harun untuk memimpin bangsa itu).

–  Musa naik ke gunung Sinai 40 hari 40 malam.

– Bangsa Israel mulai gelisah akan tanda penyertaan bagi mereka dalam perjalanan ke Kanaan.

–  Bangsa Israel menyampaikan maksud mereka dan mempengaruhi Harun untuk membuat patung lembu emas.

–  Bangsa Israel mempersembahkan korban, sujud menyembah dan membuat pengakuan.

– Mereka bersukaria, menari dan berpesta di hadapan anak lembu emas yang mereka kira Tuhan.

– Ketika Musa turun, Harun bela diri dan menunjuk kesalahan pada bangsa Israel bukan pada tanggungjawabnya.

– ketika Musa turun dibakarlah anak lembu emas itu dicampurkan dengan air dan disuruhlah bangsa itu minum.

– Musa memisahkan yang masih memihak kepada Tuhan Allah untuk datang kepadanya. Semua bani Lewi berkumpul.

KONSEKWENSINYA :

  1. Tiga ribu orang mati terbunuh karena dosa penyembahan itu.
  2. Tuhan Allah akan membinasakan bangsa Israel.
  3. Tuhan Allah kemudian memutuskan untuk mengizinkan umat itu masuk ke Kanaan, tetapi dipimpin oleh Musa dan seorang malaikat saja. Dengan jelas dan tegas Allah menyetakan bahwa Ia tidak akan pergi bersama mereka (Malaikat juga bisa mengalahkan musuh).

AKU MENGENALMU :

– Hubungan Musa dengan Tuhan seperti hubungan seorang sahabat.

– Musa berdoa syafaat kepada Tuhan.

– Isi doa syafaat Musa (Beritahukanlah jalanMu kepadaku supaya aku mengenal Engkau).

– Jawaban Tuhan terhadap doa Musa. Aku hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu. Engkau telah mendapatkan kasih karunia di hadapanKu dan Aku mengenal engkau.

– Tuhan menanggapi doa Musa dan mengubah rencanaNya. Tuhan setuju untuk menyertai mereka.

KARENA AKU MENGENAL ENGKAU MAKA :

  • Perjalanan harus dilanjutkan.
  • Pelanggaran membuat mereka hampir berjalan sendiri hanya dengan Musa dan malaikat karena bangsa ini tegar tengkuk tapi  mereka juga menunjukkan sikap penyesalan.
  • Respon bangsa Israel ketika melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan adalah berhenti di pintu Kemah Pertemuan, ketika Musa masuk dan ada di Kemah Pertemuan itu.
  • “Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup”. (ay. 11 vs ay 20). Ayat 11 hanya hendak menunjukkan bahwa Allah berkomunikasi dengan Musa secara langsung dan dengan kejelasan yang istimewa, namun tanpa memperlihatkan wajah-Nya secara nyata. Keluaran 33:14. Kata “Aku sendiri” disitu, dalam bahasa aslinya, secara literal juga berarti “wajah-Ku”. Jadi, Ungkapan seperti misahnya, “wajah Allah”, bisa dimengerti sebagai “kehadiran Tuhan sendiri”. Jadi, kalau ada lagu rohani mengatakan, “dan kupandang wajah-Mu’, itu berarti : “kusadari kehadiran-Mu, Tuhan”.
  • Dalam saling mengenal ada bimbingan terdiri dari :
  1. Bimbingan itu bertahap.
  2. Bimbingan Tuhan berdasarkan janji-Nya bukan keinginan manusia.
  3. Bimbingan dalam kekudusan. Amin.

Ringkasan Kotbah : Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th

Comments

comments