“Iman dan Kekuatiran”
Matius 6:25-34
Ada beberapa ungkapan dari leluhur Tionghoa yang harus kita ingat dan maknai yaitu:
- Walaupun sakit hati, jangan tampilkan di wajah.
- Kerja seletih apapun jangan mengeluh karena tidak ada alasan bagi orang untuk menolong.
- Tidak ada orang yang bayar ongkos kesehatan anda. Jadi jaga hidup baik-baik.
- Hidup sesulit apapun jangan hilang percaya diri, karena besok akan lebih indah.
- Harus tetap berbakti pada orang tua karena suatu saat kita akan tua.
- Takut melihat orang yang sangat dipercaya menyakiti.
- Tidak takut cerita pada teman dekat, kuatir kalau cerita itu jadi lelucon
- Jika sedang sedih tataplah ke langit. Dia begitu luas untuk menampung semua penderitaan.
- Jangan lupa pada orang yang pernah membantu, jangan menipu orang yang pernah mengasihi.
- Walaupun waktu belum tentu dapat membuktikan banyak hal, tapi dengan berjalannya waktu anda akan mengerti banyak hal.
Apakah bedanya Kuatir dan Takut? Kuatir adalah keadaan dimana kita ditarik ke dua arah yang berbeda yaitu arah pengharapan ke depan tapi juga ke arah trauma masa lalu. Takut adalah kengerian yang sementara dirasakan atau penghormatan dan kekaguman pada figur tertentu.
Iman adalah senjata yang ampuh untuk melawan kekuatiran.
Mari kita renungkan beberapa hal mengenai iman dan kekuatiran yaitu:
- Tuhan menentang kekuatiran. (Amsal 10:22) Kita tahu cara bagaimana menjadi kaya, tapi kita tidak tahu cara menjadi bahagia.
- Kekuatiran itu terjadi karena ada ancaman, diperhadapkan keputusan penting atau kuatir karena trauma masa lalu.
- Apapun yang kita dapat, harus tetap bersyukur. (Amsal 12:25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
- Iman adalah dasar dari apa yang kita percaya tapi tidak kita lihat. Kekuatiran tidak bisa mengubah apa-apa.
- Hubungan antara Kuatir – Cinta – Iman. Kuatir tidak bisa mengubah apa-apa, Cinta memampukan kita melakukan sesuatu melebihi batas. Iman membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kekuatiran jangan sampai menjadi alasan kita jauh dari Tuhan.
- Bunga bakung umurnya 1 hari tapi dipelihara dan didandani sedemikian rupa. Umur manusia 70 tahun, bagaimana mungkin Tuhan tidak pelihara. Kita kuatir berarti kita tidak percaya kepada Allah.
- Mencari Allah akan membawa inspirasi untuk kita rajin bekerja untuk menghilangkan pikiran negatif.
- Gaya hidup yang baik akan menolong kita untuk bebas dari kekuatiran.
Orang Yahudi punya ungkapan : “Jangan engkau kuatir kejahatan hari esok karena engkau tidak tahu hasil hari ini dan besok belum tentu ada”. Kadang kita disesatkan oleh kekuatiran dan lupa akan janji Tuhan. Hal itu membuat kita hidup menurut manusia bukan menurut cara Tuhan. Amin
Ringkasan Kotbah : Yandi Manobe, S.Th