Bacaan : Kidung Agung 3 : 1-5 ; 5 : 2-8
Pdt.Leo Taku Bessi,S.Th
Kidung Agung ini ditulis ketika Salomo masih muda.Relasi antara Tuhan dan manusia digambarkan seperti mempelai laki-laki dan perempuan.Ada beberapa persamaan antara Kidung Agung 3 & 5 yaitu saat mempelai perempuan sedang tidur.Ini gambaran tentang relasi antara manusia dengan Tuhan saat malam hari tiba,dimana ada pergumulan mencari Tuhan.Allah di cari pada permulaan hari,ketika mereka hendak tidur (pada masa itu,awal dari hari yang baru yaitu pada petang hari/menjelang malam).
Namun dalam pencarian manusia akan Tuhan ini,ada perbedaan yang dapat kita lihat :
1.Pada Kidung Agung 3 manusia mencari Allah namun tidak menemukannya karena penuh dengan keterbatasan.Sia-sialah upaya manusia mencari Tuhan,kalau bukan Tuhan sendiri yang berkenan untuk ditemui.
2.Pada Kidung Agung 5 Allah mencari manusia dan menemuinya secara pribadi.Mengapa Allah menemui kita secara pribadi ? Karena hal ini berkaitan dengan apa yang kita alami dan percaya.Karena itu digambarkan Tuhan mengetuk pintu dan menunggu mempelainya untuk membukakan pintu tersebut.
Refleksi : Bentuk cinta kita kepada Allah antara lain dengan kesetiaan,kasih dan tidak mendua hati.Bagaimana kita dapat menerima cinta Allah ? Yaitu dengan cara mengisi kembali relasi yang hilang tersebut dengan doa,firman Tuhan,ucapan syukur,dan terutama selalu ingat akan JANJI TUHAN dalam hidup kita.Hal inilah yang akan selalu dapat membuat kita bertahan melewati tantangan hidup.Amin.
Khotbah pada ibadah Komisi Kaum Bapak,Senin 9 Januari 2017