Renungan Minggu Kelima Oktober 2016

KASIH ITU SETIA

(I PETRUS 3: 1-7)

Kesetiaan itu bukan soal dia, tapi kesetiaan itu soal saya. Kadang karena kurangnya perhatian istri menjadi alasan suami untukĀ  berpaling. Janji dihadapan Tuhan itu saya/suami yang janji bukan dia/istri yang janji. Jangan kita menuntut orang lain untuk berubah sementara kita tidak berubah. Yang mengenal suami/istri adalah suami sendiri atau istri sendiri.

  1. Suami dilarang keras memukul istri, karena haram hukumnya apabila seorang suami memukul istri.
  2. Suami tidak boleh menghina istri sekalipun ada yang berbeda dengan istri.
  3. Suami harus menghibur istri bukan membuat dia sedih.
  4. Suami harus melindungi istri.
  5. Suami harus memimpin istri karena suami yang menahkodai rumah tangga.
  6. Suami harus menolong istri.
  7. Suami harus bekerja keras, bekerja dengan sungguh-sungguh.
  8. Suami harus berdoa untuk istri, anak-anak dan keluarga.

Ada 3 bagian yang diucapkan dalam janji nikah:

  1. Akan setia dalam untung dan malang.
  2. Tidak akan meninggalkan dalam kelimpahan maupun kemelaratan, dalam sehat ataupun sakit.
  3. Akan hidup suci dalam segala hal.

Ada 5 hal penting tentang seorang suami:

  1. Dalam mengelola rumah tangga, suami susah sekali untuk memuji istri. Tetapi lebih memuji benda atau barang.
  2. Sebagian besar suami takut melihat istrinya menangis tapi mereka lupa bahwa istrinya sering menangis saat suami tidak ada.
  3. Sebagian besar suami takut melihat istrinya marah, makanya banyak hal yang disembunyikan oleh suami.
  4. Sebagian besar suami takut sekali kalau ditinggalkan oleh istri. Tapi herannya mereka kadang mau meninggalkan istrinya.
  5. Sebagian besar suami takut kalau melihat istrinya diam. Karena seorang suami tidak dapat hidup tanpa istrinya karena wanita sesungguhnya lebih kuat dari laki-laki.

Pembacaan kita dalam I Petrus 3: 1-7, ada pesan paling besar bagi para istri, tapi mengapa istri harus demikian :

  1. Suami harus tahu bahwa istri telah tunduk dan menghormati,maka suami juga wajib menghormati istri. Kata yang paling tepat adalah saling mengerti agar penghormatan dan penghargaan selalu tetap ada.
  2. Harus merubah tanpa perkataan atau merubah sesuatu tanpa perkataan, supaya rumah tangga jadi baik, akuilah kalau salah, tapi kalau benar tetaplah diam.
  3. Berpenampilan rohani yang baik yang tidak bisa tergantikan dengan apapun. Suami harus jadi imam dalam rumah tangga. Kata-kata kita juga harus nyata dalam perbuatan. Suami berpenampilan rohani yang baik, bijak dalam kata-kata, bijak dalam keputusan dan bijak dalam penampilan.

Dalam bacaan ini hal terpenting yang mau disampaian kepada kita para suami adalah mengapa yang saudara nikahi itu dia/istri bukan perempuan lain, karena Tuhan tahu siapa kita maka Tuhan memberikan orang itu. Masalahnya bukan pada istri kita tapi ada pada saudara sebagai suami, karena Tuhan tahu kepada siapa Tuhan menitipkan seorang istri atau suami.

Khotbah: Pdt. Yandi. Manobe,S.Th

 

Comments

comments