Renungan Minggu Kedua September 2016

Kristus Sebagai Pusat Kehidupan

Kolose 1: 15-23

 

Apabila Kristus tidak menjadi pusat kehidupan kita, maka kita tidak ada bedanya dengan dunia ini. Barangkali masing-masing kita sedang berusaha dibidangnya tetapi kalau tidak di dalam Kristus, apa bedanya dengan dunia ini. Tema ini mengajak kita untuk mengintropeksi diri kita, apa kita hidup di dalam Kristus atau tidak?.

Kristus artinya yang diurapi; Mesias artinya yang diurapi. Gelar ini diberikan kepada Juruselamat, yaitu Yesus. Konteks penulisan surat ini adalah ketika Paulus ada di dalam penjara, dengan kabar bahwa telah berkembangnya ajaran :

  1. Gnostik; Tuhan adalah sebuah ide yang sangat mutlak, sedangkan kita manusia adalah materi yang dapat binasa yang tidak mungkin dapat bersatu, karena ide itu hanya bisa dicapai oleh manusia yang fana melalui pengetahuan.
  2. Ada ajaran turun temurun tentang makan minum dan hari raya, yang perlu ditambahkan untuk mendapatkan keslamatan itu.

Catatan tentang Kristus sebagai pusat kehidupan sekaligus menjawab pertanyaan dan pergumulan jemaat di Kolose atau bahkan pergumulan kita saat ini :

  1. Kristus adalah pencipta; Kristus sudah ada sebelum dunia diciptakan, di dalam Dia segala sesuatu diciptakan. Kristus lebih tinggi dari segala ciptaan. Pencipta itu yang harus disembah. Kita tinggal di dalam dunia, tetapi tidak berasal dari dunia.
  2. Kristus adalah yang terdahulu atau sulung; memberi jawaban kepada jemaat, bahwa Ia terlebih dahulu menderita, ditolak, bahkan Ia sulung dari kebangkitan.
  3. Kristus adalah kepala jemaat; Kristus menjadi idola/ contoh. Tata cara kita harus seperti Kristus :

Mencintai Kepala jemaat, berarti mencintai tubuhNya (gereja). Tuhan ingin supaya gereja melaksanakan tugas pentingnya, yaitu berita injil/ kabar baik yang disampaikan oleh orang baik, dengan cara yang baik pula. Seterusnya kita harus membawa damai sejahtera.

  1. gereja sebagai alat untuk menyatakan kebenaran yang berdimensi legalitas, moralitas, sosial (kepekaan).
  2. Tuhan menggunakan gereja dan pemimpin-pemimpin serta pemerintah tentang hikmat (cara menyelesaikan masalah).
  3. Tuhan rindu, gereja ada untuk memuliakan Dia, bukan manusia/benda. Kristus harus menjadi pusat.
  4. Di dalam diri Kristus ada kepenuhan Allah; ada keistimewaan; 100% Allah tetapi juga 100% manusia. Seluruh kepenuhan Allah berdiam dalam diri Yesus Kristus.

 

Yang menjadi pesan bagi kita ialah :

  1. Kristus adalah Juruslamat
  2. Kristus mendamaikan manusia dengan Allah tetapi juga dengan sesama manusia.
  3. Kristus mengangkat manusia untuk hidup kudus.
  4. Kristus membenarkan manusia di hadapan Allah.
  5. Kristus ingin menguatkan manusia untuk hidup dalam iman (bertekun, tetap teguh, dan jangan mau di geser).

 

 

Ringkasan Khotbah: Pdt. Yandi Manobe, S.Th

Comments

comments