Renungan Minggu Pertama Agustus 2016

GEREJA YANG MISSIONER

(ZAKARIA 8: 1-23)

 

Dalam bacaan ini dikatakan Tuhan marah tapi ada harapan. Pasal ini adalah jembatan masa lalu dan masa harapan dan pengasihan (sekarang). Apa yang terjadi dengan bangsa ini? Mereka telah melakukan perselingkuhan, kacau balau kehidupan mereka. Dalam berita kita lihat carut marutnya kehidupan manusia, saat ini ada kejahatan, ada perselingkuhan rohani, dititik inilah kehidupan kita berada. Disini kita mulai merangkai kembali kehidupan kita.

Mari kita melihat apa yang dijanjikan Tuhan. Tuhan marah, cemburu tapi Tuhan janji akan ada lagi kesuburan dan kebahagiaan. Tuhan katakan akan ada lagi kakek, nenek dan anak laki-laki. Pertanyaannya adalah dimanakah ayah dan ibu? Merekalah yang berperan meneruskan apa yang dilakukan kakek dan nenek terhadap anak-anak (Generasi baru).

Sebagai gereja yang missioner mari kita move on. Meneruskan apa yang Tuhan taruh pada pendahulu kita, kepada anak-anak kita, mari kita meperkuat diri kita untuk maju kedepan maju menggapai rencana Tuhan. “Do Not Lose Heart” hati yang tidak menyerah, hati yang kuat. Tuhan juga menginginkan kita jangan menyerah, bergandeng tangan, saling menguatkan untuk maju menggapai rencana Tuhan

Khusus di kota kupang banyak anak usia sekolah yang bekerja sebagai sopir dan konjak angkot, pengangguran dan pemabuk, marilah kita taruh hati Tuhan didalam hati kita. (Yes. 57: 15) mengatakan berdoalah, mintalah satu atau dua nama yang butuh ditolong saat ini. Saudara tahu dia butuh ditolong, bawalah orang ini kepada Kristus supaya dia dibawa kepada Tuhan.

Tuhan menginginkan kita menabur damai sejahtera (ayt. 11. 12), ayat 16 yang harus dilakukan oleh Israel: menabur “INTEGRITAS” inilah yang penting untuk menjadi gereja yang missioner kita harus menabur “INTEGRITAS”. untuk menjadi agen Integritas yaitu orang yang melakukan kebenaran yang setulus-tulusnya. Amin

 

Ringkasan Khotbah: Pdt. Gumulia Djuharto, Th.M

 

 

 

Comments

comments