Renungan Harian 16 Juli 2016

Jangan Menyebut Nama Tuhan Allahmu Dengan Sembarangan & Ingat dan Kuduskan Hari Sabat (Keluaran 20:7-11)

Hukum ke-3, mengapa nama Allah tidak boleh disebutkan dengan sembarangan? Karena Dia adalah Tuhan. Dalam bahasa Ibrani kata TUHAN berasal dari kata YHWH yang tidak satupun merupakan huruf hidup. Nama ini disebutkan sebanyak 6800 kali dalam kitab Perjanjian Lama, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan huruf besar semua. Menunjukan bahwa Nama Allah begitu kudus dan mulia, sehingga tidak bisa disebutkan dengan sembarangan.

Tentang Nama TUHAN :

  1. Keluaran 3:13-15, ketika Musa bertanya kepada Tuhan Allah tentang nama-Nya? Sebab Musa tahu bahwa nama Yahwe dan Elohim adalah sebutan turun-temurun (ayat 15), namun Tuhan tidak menyebutkan nama-Nya, hanya berkata Aku adalah Aku. Lalu siapakah nama Tuhan Allah sesungguhnya? Secara perlahan-lahan rahasia itu disingkapkan kepada kita umat manusia, seperti yang tertulis dalam ayat-ayat dibawah ini :
  2. Yesaya 9:5, seorang anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah diberikan mati menebus dosa kita, lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, nama-Nya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
  3. Yesaya 7:14, Matius 1:23 ……Engkau akan menamai Dia
  4. Lukas 1:31,…. Hendaklah engkau menamai Dia
  5. Yohanes 5:43: Aku Yesus datang dalam nama Bapa-Ku,…….

Jadi nama Yesus adalah nama Bapa yang dirahasiakan oleh Tuhan Allah dan yang pernah dipertanyakan oleh Musa, baru kemudian dinyatakan kepada kita.

Jadi Hukum ke-3 melarang orang untuk :

  1. Menggunakan nama Allah untuk janji yang tidak ditepati.
  2. Janji atau sumpah yang mempertaruhkan nama Allah.
  3. Sumpah serapah kepada Allah.

Contoh : Janji yang diberikan kepada seseorang atas nama Allah, dan menghujat Allah.

 

Hukum ke-4, dalam bahasa Yunani hari sabat diterjemahkan dengan memakai kata Sabbaton, yang artinya perhentian (Matius 12:1). Dalam perhitungan hari, sabat adalah hari ketujuh dalam seminggu. Oleh Taurat Musa, hari Sabat dikenal sebagai hari untuk beristirahat dan menyembah Allah (Kel.20:10; Ul. 15:14). Dalam konteks bangsa Israel pada masa Perjanjian Lama, hari sabat dimaksudkan sebagai hari istirahat mingguan yang dikuduskan bagi Tuhan, sebagaimana Tuhan beristirahat pada hari ke tujuh dalam karya penciptaanNya (Kel 20:11;Kej. 2:2-3). Pada pertimbangan keagamaan tersebut, ditambahkan suatu pertimbangan perikemanusiaan, sehingga para pekerja dan budak mendapatkan hari untuk beristirahat dari pekerjaannya. Sabat sudah melembaga sejak dahulu kala, tetapi mendapat arti khusus sejak Israel keluar dari negeri Mesir dan kemudian menjadi salah satu tanda pengenal agama Yahudi (Neh, 13:15-22).

Akan tetapi dalam perjalanan waktu, hari sabat ditafsirkan secara kaku dan secara harafiah saja, sehingga menjadi sebuah hari yang membawa tekanan batin dan beban melulu. Tuhan Yesus membebaskan para pengikut-Nya dari beban dan tekanan itu (Mat.12:1-8; Mark.2:23-28; Luk.13:10-17).

Makna Hari Sabat :

  1. Sebagai pedoman perilaku dalam bekerja, sebagaimana dalam penciptaan dunia, Allah bekarya dan beristirahat pada hari ke-7 (Kel. 20: 11; Kej. 2:2-3)
  2. Sebagai tanda Umat Kepunyaan Allah (Kel. 31:13).
  3. Sebagai pengingat akan pembebasan dan penebusan dari perbudakan (Ul. 5:15).

Mengapa hari sabat ada?

  1. Sejak penciptaan alam semesta, Allah telah menetapkan satu hari khusus sebagai sumber berkat bagi semua orang (Kej. 2:3; Kel.20:11).
  2. Hari perhentian itu ditetapkan Allah untuk kesejahteraan rohani dan jasmaniah (Mrk. 2:27).
  3. Maksud rohani dari Sabat ialah memberikan kita kesempatan untuk menyatakan kembali bahwa iman kepercayaan dan sukacita kita adalah di dalam Tuhan bukan dalam dunia fana (Bnd.Ibr. 4:9-10).
  4. Hari sabat merupakan suatu tanda penjanjian antara Allah dan UmatNya. (Kel. 31:13, 16-17).

Jadi hari sabat, hari sabtu atau hari minggu ?

  1. Hari sabtu, bagi orang Yahudi hari pertama adalah hari minggu, sehingga hari ke7 jatuh pada hari sabtu. Jadi, hari Sabat sebetulnya (pada zaman Perjanjian Lama) adalah hari sabtu.
  2. Hari minggu, sabat Kristen berbeda harinya dengan sabat yahudi. Sabat jatuh pada hari minggu. Jadi alasan sabat pada hari minggu :
  • Kristus bangkit pada hari Minggu, dan 2X Ia menampakan juga pada hari minggu, yaitu Yoh.20:19,26.
  • Hari Pentakosta (Kis 2:1-13), yang merupakan ‘hari berdirinya gereja’, juga jatuh pada hari minggu (Bnd. Im. 23: 15-16; Ul. 16:9).
  • Hari Minggu disebut sebagai ‘Hari Tuhan’.

Why. 1:1-10, sekalipun ayat ini tidak menyebutkan bahwa itu adalah hari pertama/ hari minggu, tetapi boleh dikatakan semua penafsir mengganggapnya demikian.

Sejak kebangkitan Tuhan Yesus, orang-orang Kristen berbakti pada hari pertama/hari minggu. Kis. 20:7, ini jelas merupakan suatu kebaktian, dan itu diadakan pada hari pertama/hari minggu I Kor.16:1-2.

 

                                                                              Ringkasan Khotbah : Pdt. Anthonetha Manobe, S.Th

Comments

comments