Renungan Harian 1 Juli 2016

BERHASILKAH ANAKMU ATAU TIDAK?

(1 SAMUEL 2:11-22)

Keberhasilan dan kegagalan anak selalu bergantung kepada orangtua yang mengasuh anak tersebut! Angeline adalah salah seorang anak berusia 8 tahun diduga mati di tangan orangtua angkatnya yakni MARGARET. Seorang anak yang di adopsi oleh keluarga yang berkecukupan secara materi  seharusnya mendapatkan kasih sayang bahkan masa depan yang lebih baik tetapi justru Angeline mendapatkan hal yang sebaliknya sehingga hal ini memicu kemarahan publik! Melalui kisah Angeline ini membuka mata kita bahwa moral manusia mulai merosot.

1 Samuel 2:1-22 menceritakan tentang kehidupan Hamba Tuhan yang melayani dirumah Tuhan. Imam Eli melayani dengan luar biasa. namun, Imam Eli Justru gagal mendidik anak-anaknya memiliki hidup yang menghormati Tuhan atas kejahatan yang mereka lakukan. anak-anak Imam Eli juga berjubahkan Imam tetapi kehidupan mereka tidaklah selayaknya seperti seorang Imam. Dalam keluarga Imam Eli, Tuhan mengizinkan/membentuk kehidupan Samuel, Samuel tidak terpengaruh dengan sikap dan perbuatan anak-anak Eli. Pertanyaannya adalah kenapa anak-anak Imam Eli hidup dalam kejahatan sedangkan Samuel tidak?

  1. Imam Eli Berkompromi dengan Dosa

Kegagalan Imam Eli dalam mendidik anak-anaknya adalah Imam Eli tidak menegur dan mendorong anak-anaknya untuk memilki hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.  Sdr. Anak-anak seharusnya di didik pada usia dini karena didalam usia dini merupakan proses perkembangan IQ anak. Zaman sekarang banyak anak yang tidak menghargai orangtua mereka karena pergaulan buruk yang mereka dapatkan dari lingkungan. Kita jangan pernah menganggap remeh pergaulan anak dalam lingkungan mereka,oleh karena itu kita sebagai orangtua harus ikut serta dalam pergaulan mereka sehingga jika terjadi kesalahan-kesalahan maka orangtua harus bisa mengingatkan kepada anak untuk tidak terpengaruh dalam pergaulan yang buruk.

  1. Imam Eli GAGAL mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati Tuhan.Dalam bagian Firman Tuhan menjelaskan bahwa “mereka tidak mengindahkan Tuhan” dalam hal ini Imam Eli GAGAl menjadi Imam dalam keluarganya.
  2. Hofni Pinehas tidak hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Tatkala mereka dibiarkan dalam pergaulan dan Imam Eli tidak mendidik secara baik maka kehidupan Hofni dan Pinehas hidup menurut kehendaknya sendiri. Pertanyaannya adalah kenapa Samuel tidak hidup dalam kejahatan seperti Hofni dan Pinehas?

Samuel, Hofni dan Pinehas sama-sama hidup didalam rumah Tuhan, mendapatkan ajaran yang sama, didikan yang sama dari Imam Eli namun arah tujuan hidup mereka bertolak belakang.

Sangat perlu mengambil keputusan dalam menjalani hidup dimasa yang akan datang. Oleh karena itu hendaklah setiap orang juga memiliki keputusan-keputusan yang baik dalam menerima setiap pengajaran dan didikan yang didapatkan.

Ada beberapa kesimpulan yang perlu kita ambil dalam kisah ini:

  1. Status, Jabatan, dan Jubah yang kita kenakan tidak menjamin kita untuk hidup benar dihadapan Tuhan kalau kita tidak memiliki rasa takut akan Tuhan.
  2. Hidup di bait Allah tidak menjamin kehidupan dan pergaulan kita untuk hidup dengan benar. Untuk itu tetap berjaga-jaga dan milikilah sikap yang taat dan takut akan Tuhan.
  3. Pengajaran dan perenungan yang kita dapatkan melalui Firman Tuhan tidak menjamin kepada kita untuk hidup benar tanpa kita melakukan Firman tersebut.

Oleh karena itu marilah kita Membawa keluarga kita kepada Tuhan, Menerima setiap pengajaran yang ada, Mengajarkan kepada anak-anak dan MELAKUKAN serta mendorong setiap anak untuk melakukan Firman Tuhan dengan sikap yang taat dan takut akan Tuhan. Amin

Ringkasan Kotbah : Pdt. Deazy Tatengkeng, MA

Comments

comments