Renungan Harian 21 Juni 2016

 LITURGIA

1 Tawarikh 6:31-40

 

Ada beberapa orang dengan begitu sederhana mengungkapkan bahwa disorga itu tidak ada namanya liturgy, disorga cuma ada pujian dan penyembahan, ungkapan ini benar. Namun yang harus dipahami bahwa pujian dan penyembahan itu merupakan bagian dari liturgia, disinilah gereja harus dengan sadar, mengerti akan konsep liturgia. Yang menjadi menarik disini adalah ketika orang berbicara tentang kebaktian minggu; orang datang ke gereja dan mengakui bahwa gereja itu rumah Tuhan. Namun ada sebagian orang tidak menyatakan bahwa gereja sendiri rumah Tuhan, mengapa? Ini dikarenakan mereka berpikir bahwa Tuhan tidak ada dalam gereja, maka dari itu Tuhan perlu diundang kedalam gereja pada hal kita sudah tahu bahwa Tuhan ada di dalam gereja.

Liturgia itu apa? Liturgi itu berbicara tentang keseluruhan perangkat yang mana berkaitan dengan semua hal tentang  ibadah jemaat, baik itu ruangan, tempat, punya orang-orang dan tata ibadah yang dipersiapkan dengan baik. Disinilah kita harus pahami bahwa saat kita diberi tugas hendaknya kita datang dengan tepat waktu dan itu hukumnya wajib. Liturgia menurut bahasa aslinya merupakan suatu kerjasama jadi tidak ada yang menonton, karena semua yang ada didalamnya itu adalah pelaku perjumpaan dan penyembahan. Didalam tata ibadah gereja ada 3 unsur yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Doa dan Pujian; 2. Pembacaan dan Pemberitaan; dan 3. Respon.

  1. Unsur yang pertama dalam Liturgia adalah :

a.Doa, kenapa orang harus berdoa?

  • Berdoa itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang menganggap bahwa dirinya itu terbatas, dan tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri hanya kepada-Nya yang tidak terbatas itu bisa berharap untuk terus menghampiri Tuhan.
  • Berdoa itu merupakan sebuah pengakuan kita bahwa Tuhan turut bekerja dalam kehidupan kita setiap waktu.
  • Berdoa merupakan suatu kesadaran bagi orang percaya dimana doa itu memiliki kuasa saat dilakukan dengan kesungguhan hati yaitu takut akan Tuhan, jadilah menurut kehendak-Mu bukan kehendakku.

b.Pujian

Pujian itu memberikan suatu pesan yang dibagi menjadi 2 bagian, yaitu primer dan sekunder

  • Primer adalah pujian bersama, disinilah kita hendaknya memilih lagu yang semua orang tahu jangan yg cuma kita tahu.
  • Sekunder adalah pujian yang dibawakan sendiri atau berkelompok (paduan suara, vokal group dan solo). Puji-pujian itu khotbah berirama maka dari itu perlu persiapan bukan sekedar nyanyi yang hebat, namun perlu persiapan, perlu doa supaya dapat memberkati orang dan butuh menenangkan diri.

Puji-pujian yang dibawakan ini bisa menjadi berkat  bagi orang lain, melalui pujian ini bisa memberikan sesuatu  yang bisa dibawa pulang. Maka dari itu menyanyilah untuk Tuhan bukan untuk diri sendiri.

  1. Unsur yang kedua dalam Liturgia adalah pembacaan dan pemberitaan.Disini dimaksudkan untuk orang duduk diam disitu, untuk mendengarkan apa yang mau dikatakan oleh Tuhan kepada kita maka dari itu kita perlu menenangkan diri dalam pemberitaan firman. Setiap pemberitaan Firman itu merupakan pesan dari Tuhan,firman bukan pesan dari pengkhotbah, karena itu pemberitaan firman itu pusat akan pengenalan kepada Allah, sehingga jemaat menyadari bahwa gereja itu dibawah otoritas Allah.
  2. Unsur yang ketiga dalam Liturgia adalah respon,yang merupakan bentuk diri dalam memberikan makna dalam memahami akan Firman yang telah disampaikan untuk memaknai akan kehidupan kita. Respon ini merupakan bentuk pengakuan iman, dan pengakuan ini berbicara tentang penyertaan hikmat dimana gereja menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan jemaatNya.

Maka dari itu kita sebagai orang percaya perlu adanya kerendahan diri, kerendahan hati untuk memuji dan menyembah untuk diubahkan menjadi lebih baik,dengan tetap sebagai kapasitas kita masing-masing entah itu  seorang suami, seorang istri, seorang anak, orang tua, pengusaha atau apapun diri kita dalam hidup kita. Sesungguhnya memang tata ibadah  inilah yang menunjukkan kehidupan kita yang dimulai dengan salam dan pulang dalam penyertaan-Nya.Amin Tuhan Yesus memberkati.

                                                (Ringkasan Khotbah : Pdt. Yandi Manobe, S.Th)

Comments

comments