Usaha Menjaring Angin
Bacaan : Pengkhotbah 1 : 14 & 17 ; Pengkhotbah 2 : 11 & 17,26 ; Pengkhotbah 4 : 4,6 & 16
Pembicara : Pdt.Yandhi Manobe,S.Th
Dalam kisah Petrus yang berjalan diatas air,ia dapat melakukannya,karena mata kepala,mata iman dan hatinya hanya tertuju pada Tuhan.Tetapi saat ia mulai merasakan tiupan angin kencang,ia mulai goyah dan perlahan-lahan tenggelam.Mengapa? Karena matanya tidak lagi tertuju kepada Yesus,tetapi lautan & angin kencang disekitarnya yang menyebabkan ia takut.
Adalah seperti usaha menjaring angin,hidup ini pun akan menjadi sia-sia jika tidak diatur dengan baik.Seringkali manusia tidak lagi memandang hidup ini sebagai tujuan untuk sampai kepada Yesus,sehingga ditengah-tengah perjalanan ia mulai tenggelam perlahan-lahan karena matanya mulai tertuju kepada dunia & kepada keadaaan disekelilingnya & kepada hal-hal yang sia-sia belaka seperti :
- Kekuasaan & jabatan
- Cinta
- Harta Kekayaan
Mengapa semua hal tersebut sia-sia ? Jika kita baca kitab Pengkhotbah,isi nya seperti segala sesuatu itu dipandang pesimis dan sia-sia.Ada dua alasan mengapa dipandang sia-sia :
- Karena hidup terbatas dan terlalu singkat (hidup pasti berujung pada kematian)
- Kalau hidup yang terbatas ini hanya diarahkan pada hal-hal dunia yang terbatas
Marilah kita hentikan semua usaha menjaring angin dalam hidup kita ini,dan mulai memandang kepada tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu Yesus,Sang Pemberi Hidup.Amin.
Khotbah pada ibadah remaja 12 Juni 2016