YA BAPA, AMPUNILAH MEREKA, KARENA MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT (Bilangan 21:4-9)
Mana yang kita pilih ? dicintai atau dikhianati ? Kita semua ingin untuk dicintai, disayangi, diterima. Betapa sakitnya bila kita dikhianati atau ditolak, itulah kenyataan hidup kita. Itulah yang sekarang terjadi pada umat Israel, berulangkali mereka berkata bahwa mereka mengasihi Allah dan mengikat perjanjian dengan Allah, tetapi berulangkali mereka juga mengkhianatinya. Dalam perjalanan, mereka kelelahan dan mereka mengeluh, bersungut-sungut, marah kepada Musa, tetapi sesungguhnya mereka telah marah kepada Tuhan.
Kurang lebih 400 tahun mereka di Mesir dalam perbudakan tapi perjalanan hanya 40 tahun mereka mengeluh kepada Tuhan, sehingga mereka lupa bahwa Tuhan yang telah melepaskan mereka dari perbudakan. Bangsa ini hanya karena makan, mereka menyangkal dan melawan Allah. Mereka lupa bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Tetapi dalam ayat 9, jawaban Tuhan, karena Tuhan tahu titik keterbatasan manusia. Allah tidak bisa menyangkali hal itu, tetapi Allah tidak dapat meninggalkan mereka. Gambaran kasih Allah yang sangat besar, walaupun Allah membiarkan mereka lapar, tetapi Allah tetap memperhatikan mereka sehingga mereka memandang ular tembaga mereka sembuh.
Raja Hizkia kemudian melarang umat beribadah kepada patung ular tembaga itu. Karena umat Allah tidak lagi memandang kepada Tuhan tetapi memandang dan berharap kepada patung ular. Ternyata Allah memakai peristiwa itu untuk membawa mereka kepada Allah. Ketika Yesus tersalib Ia berteriak, Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
Eka Darma Putra : Yang terberat adalah mengampuni dan melupakan yang harus kita buat adalah mengingat dan mengampuni. Mengampuni sesungguhnya bukan melupakan tetapi mengampuni adalah kerelaan untuk memaafkan.
Ucapan Yesus yang pertama adalah ungkapan kasih yang tanpa pamrih, kasih, cinta yang tulus bagi semua orang. Karena itu ungkapan Tuhan Yesus ini mengingatkan kita akan keberdosaan kita, tetapi ada kasih Allah yang rela mengampuni kita. Lihatlah Yesus yang telah tersalib, janganlah tinggalkan salib tetapi kita sebagai opa, oma, ayah, ibu, anak, masing-masing pikullah salib dalam ketaatan kepada Tuhan. Amin !
Ringkasan Khotbah : Pdt, Ronny Runtu, M.Th.