Renungan Harian 31 Mei 2016

PERSEMBAHAN NAZAR

I Samuel 1:1-20

 

        Persembahan adalah bentuk pemberian tertinggi yang diberikan kepada Allah sebagai ucapan syukur. Memberi bukan karena terpaksa tetapi dengan ketulusan dan kerelaan. Kita adalah pelaku persembahan termasuk persembahan Nazar, tetapi apakah kita mengetahui apa artinya persembahan nazar? Nazar     : Janji yang sungguh-sungguh kepada Allah.

Kamus  Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan Nazar : Janji hendak berbuat  sesuatu.

Persembahan Nazar diberi agar kita mendapatkan sesuatu (Mazmur 132;2), (Bilangan 21:3). Sesungguhnya kitalah yang membuat Nazar kepada Tuhan. Bagian Firman Tuhan menjelaskan tentang janji Hana kepada Tuhan.

Bentuk-bentuk persembahan Nazar  berupa Harta (Kejadian 28:22) ), korban bakaran dan lain-lain  (lih. Ulangan 23:22-23). Persembahan Nazar adalah persembahan sukarela (Bilangan 30:2) Jikalau kita sudah bernazar maka kita harus melakukannya dengan setia dan sesuai dengan apa yang sudah kita janjikan untuk melakukan Nazar (Ulangan 23:21; 23).

Saudara, Tuhan tidak pernah meminta, namun kita yang mengatakannya kepada Tuhan. Karena itu bernazar haruslah kita pikir baik-baik supaya kita tidak berdosa dengan perkataan kita (Amos 20:25). Periksalah diri kita apakah kita sudah pernah bernazar? Para pelaku Nazar antara lain Yakub, Yefta, Samuel dan juga Paulus. Mereka sudah melakukannya seperti, Yefta mempersembahkan anaknya sebagai Nazar.  Apapun Nazar kita ingatlah dan penuhilah karena kita yang berinisiatif mengatakannya kepada Tuhan.

Persembahan apapun kita harus berikan kedalan rumah Tuhan untuk pekerjaan pelayanan. setiap orang percaya juga harus membawa persembahannya dengan kerelaan dan ucapan syukur.

  • Bernazar atau tidak bernazar bukanlah dosa. Tetapi kalau bernazar tanpa memenuhinya itu adalah dosa kepada Tuhan.
  • Persembahan Nazar tidak untuk coba-coba.
  • Melakukan Nazar bukan dengan emosional.
  • Nazar harus dilakukan dengan kesungguhan berupa :

– Harta.

– Korban binatang.

– Dan lain-lainnya.

– Nazar juga harus bisa membahagiakan orang-orang (Ayub 20:27)

Bolehkah bernazar atau tidak ? bernazar boleh tetapi  harus dalam keadaan rela dan iklas, dan lakukan dengan penuh kesadaran dan kesetiaan.   Persembahan nazar bukanlah kewajiban, tetapi kalau engkau mau bernazar, bernazarlah dengan inisiatif dan penuh kesadaran dan lakukanlah semuanya untuk Tuhan.  Tuhan Yesus memberkati !

 

Ringkasan Khotbah : Pdt.Anthoneta  Manobe, S.Th.

Comments

comments