Renungan Harian 30 April 2016

MENJADI SEORANG SAHABAT

“Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada saudara” (Amsal 18:24).

Dalam menjalani hidup ini, sangat dibutuhkan kehadiran seorang teman. Akan tetapi, tidak mudah dalam mencari teman itu. Apalagi di zaman akhir ini, sangat sulit mendapatkan teman yang benar-benar baik. Seringkali pertemanan didasarkan karena suatu kepentingan atau motivasi tertuntu. Maka kita perlu berhati-hati dalam berteman. Penulis Amsal mengingatkan; “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi juga ada sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara” (Amsal 18:24). Namun, kita patut bersyukur karena kita memiliki satu-satunya teman yang masih peduli dan sangat setia ketika kita membutuhkan, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah teman sejati kita. KasihNya, PengorbananNya dan juga kebaikanNya, tidak tertandingi.

Bila kita ingin menpunyai teman yang baik dan berkualitas, maka kita harus lebih dahulu mau menjadi teman yang baik seperti orang lain inginkan. Demikianlah Firman Tuhan; “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Matius 7:12). Untuk belajar berhubungan dengan oran lain dalam intensitas yang cukup lama, kita harus bersikap bersahabat terhadap mereka. Bila kita bersikap terbuka dan bersikap bersahabat dengan orang lain, mereka akan terbuka dan bersikap bersahabat terhadap kita. Sangatlah mudah menemukan teman disaat suka, sebaliknya kita akan sulit menemukan seorang teman ketika dalam kesusahan. Seperti ada tertulis; “Kekayaan menambah banyak sahabat, tetapi orang miskin ditinggalkan sahabatnya”  (Amsal 19:4). Ini adalah suatu tantangan bagi setiap anak-anak Tuhan.

Apakah kita sudah menjadi teman atau sahabat yang baik bagi orang lain? Karena “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam kesukaran” (Amsal 17:17). Tuhan Yesus telah terleih dahulu memberi teladan bagi kita. Ia bersahabat dengan siapa saja tanpa memandang bulu ketika Ia berada di bumi. Bahkan Ia telah menderita dan mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita. Marilah kita untuk menjadikan diri kita sebagai terang dunia dengan menjadi sahabat baik bagi orang lain !Amin

Khotbah pada ibadah Minggu,21 Desember 2014

Comments

comments