Renungan Harian 27 April 2016

Ini Aku Tuhan,Utuslah Dia…Atau ???

Yeremia 1 : 4-19

Mhsw.Timotius Haryono

Ketidakpekaan mendengar suara Tuhan,sering menghalangi panggilan-Nya kepada kita sekalian.Betapa kepekaan kita menentukan respon kita terhadap panggilan Allah yang istimewa.Yeremia merupakan contoh kepekaan dan ketaatan dalam meresponi panggilan Tuhan.Satu-satunya alasan ia mau taat pada panggilan Tuhan adalah karena ia tahu panggilan Allah untuk menjadi rekan sekerja-Nya adalah panggilan yang istimewa.

Melalui panggilan dan pengutusan Yeremia ini,kita dapat melihat seperti apa panggilan Tuhan itu,sehingga perlu bagi kita untuk meresponinya ;

  1. Panggilan Tuhan itu adalah panggilan tanpa syarat (ayat 5),tidak tergantung dari status,pendidikan,latar belakang keluarga,melainkan hanya kehendak Allah.Dan hanya orang-orang yang peka dan taat pada suara Allah sajalah yang dapat meresponi panggilan-Nya.Panggilan Allah merupakan panggilan yang istimewa (ditegaskan dengan kata kerja,yaitu :mengenal,menguduskan & menetapkan).Mengapa?karena Ia mengenal kita dengan sempurna,Ia tahu kelemahan dan kelebihan kita.Ia tidak menuntut kita,melainkan menerima kita apa adanya.Ia juga menguduskan kita,memisahkan kita secara khusus untuk melayani-Nya.Dan kemudian menetapkan kita untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan mulia.
  2. Panggilan Tuhan adalah panggilan yang memiliki tujuan (ayat 10).Yeremia dipanggil dengan tujuan untuk memulihkan umat-Nya pada jaman kegelapan.Sebagai rekan sekerja Allah,Yeremia mempunyai tugas yaitu menggarap ladang,dan membangun bangunan ynng belum selesai.Jika Allah menempatkan kita didunia saat ini,pada jaman ini,berarti ada tugas yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dikerjakan sesuai talenta dan kemampuan kita masing-masing.Adakah kita peka mendengar suara-Nya dan meresponi panggilan-Nya?
  3. Panggilan Allah disertai janji penyertaan-Nya (ayat 9).Yeremia mengalami banyak penderitaan karena ketaatannya atas panggilan Tuhan,namun ia tidak menyerah dan mundur karena ia percaya akan janji penyertaan Allah dalam hidupnya.Itu cukup baginya.Dalam mengerjakan tugas dan panggilan Tuhan,tidak mudah.Ada harga yang harus dibayar,ada banyak tantangan dan pergumulan.Ada pikiran,tenaga,uang ,bahkan airmata dan darah,juga penolakan-penolakan bahkan dari orang yang kita kasihi.Adalah wajar jika kita takut dan gentar.Tetapi,seperti Yeremia kita harus percaya akan janji penyertaan-Nya.

Dengan demikian,sebagai anak-anak Tuhan,kita harus peka mendengar panggilan-Nya dan taat terhadap panggilan tersebut.Kita harus percaya diri,kenali kekuatan diri kita dan menerima diri kita.Menerima diri kita berarti menghargai diri sendiri sebagaimana Tuhan menghargai kita.Jangan takut untuk mengembangkan dan menyempurnakan diri kita dalam melayani-Nya.Memang tidak mudah,tetapi Tuhan pasti menolong kita.Kiranya Allah menolong kita sekalian untuk meresponi panggilan istimewa-Nya ini.Amin.

 

Khotbah pada ibadah rutin Komisi Wanita,Rabu 27 April 2016

Comments

comments