“Pergaulan Yang Buruk Merusak Kebiasaan Baik”
(Kejadian 4 : 1 – 16)
Untuk menjawab tema diatas mari kita perhatikan ayat 9 sebagai fokus. Apakah anda termaksud tipe seorang yang tidak punya urusan dengan diri, keluarga, gereja, masyarakat, dan kepentingan banyak orang termaksud tidak punya urusan dengan Tuhan. Kita pasti menjawab bahwa kita punya banyak urusan dari dalam rumah sampai luar rumah bahkan sampai 24 jam serasa tidak cukup karena banyaknya urusan kita. Pergaulan buruk merusak semua tatanan kehidupan.
Dalam bacaan ini, kita melihat sebuah kasus dari Kain yang terlibat pembunuhan. Dimanakah orangtua mereka Adam dan Hawa sehingga Kain sampai pada pembunuhan? Masalahnya adalah masalah pergaulan yang menimbulkan kecemburuan. Kain tidak suka bergaul dengan dirinya sendiri. Banyak orang bergaul keluar tapi tidak bergaul dengan diri sendiri sampai tidak tau diri sendiri dan ini orang yang paling celaka karena tidak tau diri. Kain tidak sadar bahwa musuh yang paling sulit dikalahkan adalah diri sendiri. Apakah dengan membunuh adiknya lalu tidak ada lagi kecemburuan ? Alkitab menyatakan bahwa membunuh itu tidak menyelesaikan persoalan tapi justru menimbulkan masalah baru dan itu urusannya semakin besar.
Tuhan Allah begitu prihatin (Ayat 11) Tuhan tidak berdiam diri. Allah mencari Kain dan menanyakan tapi Kain menjawab dengan tidak sopan seolah-olah Tuhan tidak tahu apa yang terjadi. Kita sering memposisikan Tuhan pada tempat yang salah yaitu seolah Tuhan tidak tahu. Kain mengelak dan melepas tangan dari tanggung jawabnya. Tapi Tuhan menunjukan bahwa kutukan itu tidak dapat diwakilkan kepada orang lain hanya Yesus yang bisa mati gantikan kita. Kalau Tuhan sudah turun tangan manusia tidak dapat membantah karena itu :
- Sampai hari ini bahkan sampai kapanpun sering kita cenderung mengelak dari tanggung jawab terhadap berbagai masalah, padahal sudah ada korban. Kita terjun dalam pergaulan yang buruk dan tidak mau berurusan dengan banyak hal akibatnya terjadi kecemburuan sosial. Kita manusia bermain-main dengan Tuhan.
- Era teknologi berbasis digital dunia ini menjadi seperti kampung kecil, yang jauh jadi dekat dan dekat menjadi jauh. Keegoisan menjadi tinggi dan solidaritas kurang. AMIN
Ringkasan Khotbah Pdt. Emr. Laukusa, S.Th