Renungan Harian 30 Maret 2016

“ Mujizat masih ada “

(Matius 14: 13 – 21 )

 

Tidak ada mujizat bagi orang yang malas dan tamak. Tuhan memang memelihara kehidupan burung pipit tetapi tidak dengan melemparkan makanan kesarangnya.

Ada dua hal yang luar biasa dalam cerita ini :

Pertama, bagaimana reaksi orang-orang terhadap situasi dalam cerita ini ? reaksi Yesus beda dengan murid-murid.

Murid-murid menyuruh mereka pulang tetapi kata Yesus mengapa menyuruh mereka pulang ? Kamu harus memberi mereka makan. Reaksi itu menentukan mujizat Tuhan terjadi atas mereka. Murid-murid cenderung berpikir bahwa orang banyak itu bukan bagian dari diri mereka, mereka hanya pengikut. Tapi Yesus berpikir bahwa orang banyak ini adalah bagian hidupNya sehingga kelaparan mereka, juga kelaparan Yesus.

Mujizat itu tidak akan terjadi jika kita memandang orang lain bukan bagian dari kita. Mujizat tidak terjadi pada orang yang masih memilih siapa dan mengapa saya harus menolong. Murid-murid melihat orang-orang ini sebagai beban bukan tanggung jawab. Orangtua tidak boleh melihat anak sebagai beban, suami tidak boleh melihat istri sebagai beban, kita harus memandang orang-orang disekeliling kita sebagai tanggung jawab bukan beban.

Kedua, reaksi terhadap sumber daya/potensi yang ada pada mereka.

Bagaimana mungkin lima ketul roti dan dua ikan dapat memberi makan lima ribu orang. Banyak orang tidak akan mengalami mujizat Tuhan karena tidak bersyukur dengan apa yang ada pada mereka tapi menyesali apa yang belum ada padanya.

Orang demikian tidak dapat bersyukur karena melihat sesuatu dari luar dirinya bukan didalam dirinya. Senang dan sukacita beda, senang adalah sesuatu yang kita dapat sementara sukacita adalah sikap kita terhadap apa yang kita dapat. Kalau mau dapat senang jangan cari Tuhan, kalau mau sukacita carilah Tuhan. kita sulit menemukan mujizat karena kita tidak bersyukur. Orang yang diluar Tuhan sekalipun dia sedang hidup, berjalan dan melihat tetapi sesungguhnya dia mati, tetapi orang yang dalam Tuhan dia sadar bahwa semua yang dia dapat dari Tuhan dan Tuhanlah yang membuat banyak hal yang luar biasa dalam hidupnya. Sikap kita terhadap berkat itu penting untuk kita menikmati mujizat Tuhan. Tuhan mampu melakukan mujizat dalam hidup orang-orang yang mau mengandalkan dan mempercayai Tuhan dalam hidupnya.

 

Ringasan Khotbah : Pdt. Yandhi Manobe, S.Th

Comments

comments