Renungan Harian 30 Oktober 2015

Pujilah Dia, rayakan Kerajaan-Nya

Lima mazmur terakhir (146-150) dikenal sebagai mazmur haleluya! Sungguh pantaslah kumpulan mazmur ditutup dengan serangkaian pujian kepada Allah, Sang Pencipta dan Penebus umat-Nya. Dialah yang satu-satunya layak disembah dan menerima segala hormat serta pujian. Seperti yang diungkap di sini, tekad pemazmur ialah “Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada” (2).

Mengapa hanya Allah yang patut disembah? Karena manusia, betapa pun tinggi posisinya, hanyalah ciptaan (3-4). Untuk menyelamatkan diri saja tidak bisa. Sebaliknya Allah, yang disembah umat Israel ialah Allah yang Hidup! Dialah pencipta langit, bumi, laut, dan segala isinya (6). Dialah yang mendasari segala sesuatu yang merupakan ciptaan-Nya.

Pemazmur yang mewakili umat Israel, bisa menyaksikan karya Sang Pencipta terhadap ciptaan-Nya, secara khusus umat manusia. Apa yang umat-Nya saksikan pada Tuhan mereka, membuktikan karakter-Nya yang agung, adil,dan kasih (7-9). Tindakan-Nya kepada umat-Nya membuktikan Dia adalah Raja untuk selama-lamanya, dan pemerintahan-Nya ada di Sion, turun temurun (10).

Adakah pribadi lain yang dapat disandingkan bahkan dibandingkan dengan Allah, Sang Raja Kekal dengan pemerintahan-Nya yang begitu Adil dan Kasih? Justru, semua karya umat Tuhan, haruslah merupakan upaya mewujudkan kerajaan Allah di muka bumi yang sudah dinodai bahkan dibelenggu oleh dosa sehingga yang ada hanya penderitaan, penindasan, dan amoralitas. Nilai-nilai kerajaan Allah, yaitu keadilan dan kasih yang ditegakkan oleh mereka yang mengaku umat-Nya, merupakan kesaksian pujian akan Dia. Apalagi kita, umat tebusan oleh darah Kristus! Kitalah yang sudah memperoleh kuasa kebangkitan Kristus untuk mewujudkan kerajaan-Nya di muka bumi ini.

– Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org  –posted on Saat Teduh

Comments

comments