Mata Tuhan Melihat Segala Hal Yang Tak Terlihat
Suatu hari seorang pematung sedang memahat sebuah patung yang akan diletakkan di depan sebuah tembok, dimana tidak seorangpun akan melihat bagian belakang dari patung tersebut. Namun demikian, pematung itu tetap memahat bagian belakang itu dengan sangat teliti dan sama indahnya dengan bagian depan. Seorang pengamat yang melihat pemahat itu bekerja, kemudian bertanya, ‘Kenapa Anda memahat bagian belakang patung itu dengan sangat teliti? Toh tidak ada satu orangpun yang akan melihatnya?” Pematung itu kemudian menjawab, “Tetapi Tuhan melihatnya sampai ke belakang.”
Banyak orang cukup puas dengan penilaian orang lain yang baik tentang dirinya. Termasuk juga dalam hal beribadah. Mereka tidak mengarahkan perhatian mereka sepenuhnya kepada Allah dan kebenaran-Nya. Mereka juga tidak perduli dengan penilaian Allah tentang dirinya. Mereka melakukan kewajiban agamanya, semata-mata hanya untuk dilihat orang. Mereka mungkin rajin memuji Tuhan, memberi persembahan dan menyumbangkan hartanya untuk amal, namun perbuatan mereka sehari-hari sangat jauh dari kehendak Tuhan. Namun mereka tidak memusingkan hal tersebut. Mereka hanya perduli dengan tampilan luar mereka, sehingga tidak jarang, mereka pun tumbuh menjadi orang-orang yang sangat munafik, yang tidak pernah tulus dalam beribadah. Sebenarnya, mereka punya modal yang besar untuk memberikan yang terbaik bagi Allah. Namun sikap mereka yang seperti itu yang membuat mereka gagal melakukan ibadah dengan maksimal.
Tuhan mau memberkati hidup kita, jika kita mau beribadah dengan tulus. Bukan hanya dalam upacara atau pujian semata, namun lebih dari itu, kita harus mewujudkan ibadah tersebut dalam perbuatan yang nyata, yaitu pendengar yang baik dan berkenan bagi Tuhan. Kita tidak boleh hanya puas menjadi pendengar, tetapi kita sendiri harus menjadi pelaku-pelaku Firman. Jangan pernah puas dengan pujian atau penilaian yang baik tentang diri kita, namun bagaimana kita yang sebenarnya, apakah kita sudah benar-benar baik, itulah yang penting. Tuhan tidak perduli dengan penampilan kita, tetapi Tuhan menilai kita secara keseluruhan, termasuk dari apa yang tidak tampak di mata orang lain. Tuhan menilai ketulusan hati dan penyerahan diri kita secara mutlak kepadaNya.
Sumber : http://dedhotindra.blogspot.co.id