Renungan Harian 5 Agustus 2015

DIUBAH DAN DIBAHARUI DIDALAM YESUS

Penting bagi setiap kita orang percaya untuk menyadari akan keberadaan kita yang sesungguhnya, siapa diri kita ini yang sebenarnya. Sebab kalau kita tidak mau menyadari siapa diri kita yang sesungguhnya maka kita akan menjadi orang percaya yang cenderung hidup hanya mengikuti dan melakukan keinginan diri kita sendiri tanpa perduli dengan keadaan yang ada disekitar kita. Padahal kita ada sebagaimana kita ada hanya karena anugerah Tuhan semata-mata.

Orang yang mau menyadari akan hal ini adalah orang yang telah diubah dan dibaharui didalam Yesus. Pelajaran yang sangat berharga dapat kita pelajari dari cara hidup Paulus, seorang rasul Allah yang sangat luar biasa yang memberikan segenap hidupnya hanya untuk melayani pekerjaan Tuhan.

Paulus menjadi seorang rasul Allah bukan secara otomatis, bukan juga karena ia adalah orang yang tanpa cacat. Dan hal inilah yang diungkapkannya didalam kebenaran firman Tuhan yang ditulis dalam I Korintus 15.

I Korintus 15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Setelah ia dijamah oleh Yesus, diubah dan dibaharui didalam Yesus, disitulah Paulus menyadari dan merasa bahwa diantara semua rasul, ia adalah rasul yang paling hina, sebab setelah ia memandang kebelakang dan melihat cara hidupnya sebelum ia di jamah oleh Yesus, ia adalah orang yang sering menganiaya jemaat Allah, saat ia masih bernama Saulus.

Kisah ini bisa kita lihat didalam Kisah Para Rasul 9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, 9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. 9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. 9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” 9:5 Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Perjumpaannya dengan Yesus mengubah segalanya didalam hidupnya. Paulus menyerahkan segenap hidupnya menjadi milik Tuhan, ia bahkan mempertaruhkan nyawanya hanya untuk memberitakan firman Tuhan, dan harus mengalami berbagai persoalaan hidup, tantangan dan masalah yang terus terjadi dalam sepanjang pelayanannya. Ia harus dipenjarakan karena injil Kristus, ia harus mengalami karam kapal saat hendak memberitakan firman, dipatuk ular, sampai menghadapi ancaman pembunuhan.

Saat Paulus menyadari semuanya itu, ia boleh mengakui dan berkata “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia”

Kisah ini seharusnya bisa menjadi landasan berpikir yang benar bagi setiap kita orang percaya, siapa kita ini, apa yang kita sudah perbuat untuk pekerjaan Tuhan?. Karena kalau mau jujur orang percaya saat ini hanya mau menerima kasih karunia Allah saja, yaitu keselamatan didalam Kristus Yesus, dan setelah itu memilih untuk hidup menikmati berbagai kesenangan dunia.

Sesungguhnya orang percaya yang telah menerima keselamatan didalam Tuhan Yesus harus rela menyerahkan hidupnya hanya untuk kepentingan pekerjaan Tuhan dan bukan yang lain.

Jadi kalau masih ada orang percaya yang hanya hidup, sibuk dengan berbagai urusan dunia yang sia-sia, maka sesungguhnya ia telah menyia-nyiakan kasih karunia Allah.

Orang yang menyadari akan anugerah Tuhan pasti mau menyerahkan seluruh hidupnya untuk diubah dan dibaharui didalam Yesus. Dan orang yang telah diubah dan dibaharui didalam Yesus tidak akan hidup lagi untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi ia akan hidup hanya untuk kepentingan Tuhan, supaya didalam dia Allah Bapa di Sorga dipermuliakan.

Saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, sadarlah bahwa perjumpaan kita dengan Allah tidak harus seperti peristiwa yang dialami oleh Paulus, barulah kita mau berubah.

Allah memiliki begitu banyak cara untuk menjumpai orang-orang yang dikasihiNya dan yang mau diubah-Nya, dan ketahuilah bahwa lewat kebenaran yang sedang kita baca saat ini, Allah sedang datang dan ingin menjumpai kita secara pribadi lepas pribadi, dan Ia sedang menunggu keputusan kita “apakah kita mau menyerahkan seluruh hidup kita untuk melayani Dia?” sebab melayani Tuhan bukan hanya tugas seorang pendeta, tetapi melayani pekerjaan Tuhan adalah tugas setiap orang yang terpanggil didalam Dia yaitu didalam Kristus Yesus Tuhan kita, dan yang telah menerima kasih karunia keselamatan dari Allah.

Mengambil keputusan untuk memberi seluruh hidup kita melayani Tuhan adalah sebuah keputusan yang benilai tinggi dan memiliki dampak kekal, walaupun dalam perjalanan hidup yang akan kita jalani nanti ada banyak persoalan, ada banyak tantangan, ada banyak masalah yang harus kita hadapi, tetapi kita harus tetap percaya bahwa kalau Allah tetap memelihara Paulus dengan sempurna dan tetap menyatakan kasih setianya dalam setiap pelayanan yang ia lakukan, maka Allah yang sama juga akan memelihara kita saat kita mau melayani Dia dengan segenap hati kita.

Biarlah kebenaran ini mengubah kita semua, dan membuat kita bisa mengambil keputusan untuk memberi diri diubah dan dibaharui didalam Yesus, sehingga kita akan terus melayani Dia sampai Ia datang menjemput kita di awan-awan yang permai.

Disadur Dari Renungan Kristen Hari Ini

Comments

comments