Renungan Minggu ke Dua Juli 2015

MENGHORMATI ORANGTUA

Keluaran 20:12
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya panjang umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu

Coki sangat senang bersepeda dengan teman-temannya di hari libur. Hari itu, pagi-pagi benar teman-teman Coki terdengar berteriak-teriak dari luar rumah. “Coki!!!! Ayo kita berangkat!” teriak Piko. Coki bergegas keluar dengan sepedanya, ia malas berpamitan kepada Ayah dan Ibu.
Ketika sampai di lapangan, Coki dan teman-temannya bersepeda dengan riang gembira. Mereka bersepeda sambil bercanda, sampai tiba-tiba…..”gubrak!!!!” Coki menabrak pagar pembatas lapangan. Coki tertimpa sepedanya sendiri, kakinya terjepit pagar dan sepeda. Ia meringis kesakitan, tapi karena tidak tahan sakit yang dirasakannya Cokipun menangis.
Piko dan teman-teman kebingungan, mereka tidak tahu bagaimana menolong Coki. Ketika sepeda Coki di angkat oleh Piko, Coki berteriak-teriak kesakitan, sehingga Piko membatalkan niatnya untuk mengangkat sepeda Coki. Piko meminta teman-teman menjaga Coki, sedangkan Piko bersepeda ke rumah Coki untuk meminta bantuan.
Di rumah, Ayah dan Ibu Coki kebingungan mencari anaknya. Tiba-tiba Piko datang dengan kebingungan, nafasnya tersengal-sengal karena habis ngebut mengayuh sepeda. “Ada apa Piko? Mengapa kamu kelihatan ketakutan nak?” Tanya Ibu Coki
“ Coki……Co..Coki…tante!” jawab Piko terbata-bata
“ Coki? Kalo Piko mencari Coki, Coki tidak ada di rumah.. Kami juga tidak tahu Coki kemana.” Ayah Coki menjelaskan.
“ Bukan Om, maksud Piko, Coki tadi bersepeda bersama kami. Tapi waktu kami sedang bercanda, Coki menabrak pagar pembatas lapangan Om.” Kata Piko kemudian.
“Apa??? Coki…..di mana sekarang?” Ibu Coki mulai panik
“ Di lapangan Tante, saya tidak bisa menolongnya.”
Ayah dan ibu Coki segera berangkat ke lapangan untuk menolong anaknya. Di lapangan Coki menangis kesakitan. Ayah dan ibu Cokipun segera membawa Coki ke dokter supaya segera mendapat pengobatan. Kaki Coki retak dan harus digip supaya pulih.
Coki ingat bahwa sebelum berangkat bersepeda, ia belum berpamitan kepada orang tuanya. Coki menyesal, karena tidak menghormati kedua orang tuanya.
“Nah Coki, lain kali kamu harus lebih berhati-hati ya, dan jangan lupa Coki harus berpamitan sebelum pergi. Supaya ayah dan ibu tidak khawatir dan tahu dimana Coki.” Nasehat ibu Coki.
“Iya bu, yah, Coki menyesal. Coki tidak akan mengulangi lagi.” Jawab Coki

Menghormati orang tua adalah perintah Tuhan, ada banyak cara untuk menghormati orang tua. Taat pada orang tua, berpamitan ketika mau pergi, tidak membantah orang tua adalah beberapa contoh cara kita menghormati orang tua kita.

 

Disadur dari Renungan Anak

 

Comments

comments