RENUNGAN HARIAN 2 JULI 2015

ONTA DAN LOBANG JARUM

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.  Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Mat.19:23-24)

Bila kita mendengar atau membaca pernyataan Tuhan Yesus di atas maka yang terbayang adalah bahwa yang bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah hanya orang-orang miskin saja, sedang orang kaya tempatnya adalah di neraka. Sebenarnya maksud perkataan Tuhan itu tidak demikian, karena semua orang mempunyai hak yang sama untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Yang dimaksudkan dengan perkataan di atas adalah bahwa orang yang berpikiran duniawi akan sangat sulit masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Apakah berarti mereka (yaitu orang yang kaya) tidak dapat memasukinya ? tentunya tidak demikian, karena bagi orang kaya yang berpikiran duniawi memang sangat sulit, tapi bila mereka mau berusaha untuk berubah dan bertobat tentu saja mereka dapat memasukinya walau dengan susah payah. Keadaan ini digambarkan oleh Tuhan Yesus dengan  seekor onta dan lobang jarum. Bagi pendengar pada waktu Tuhan Yesus hidup dan pembaca Injil pada abad pertama yang hidup di Timur-Tengah ungkapan Tuhan itu tentu dapat dimengerti dengan jelas. Tapi bagi pembaca Injil pada masa sekarang dan yang berasal diluar Timur-Tengah menjadi suatu ungkapan yang sulit dimengerti. Karena bagaimana mungkin seekor onta yang mempunyai ukuran lebih besar dari kuda dapat masuk melalui lobang jarum yang semut saja tidak bisa melewatinya. Adanya pikiran seperti itulah yang kemudian menjadikan perkataan Tuhan Yesus tidak mudah dipahami orang Kristen pada masa sekarang.

Istilah ‘lobang jarum’ adalah pintu kecil yang terdapat pada pintu gerbang kota Kerajaan pada masa itu. Dan pintu gerbang kota bila malam hari ditutup rapat untuk menahan dan menghambat pasukan musuh yang hendak menyerang kota. Bagi orang luar yang hendak memasuki kota atau orang yang hendak keluar kota pada malam hari, mereka harus melewati pintu kecil yang dijaga prajurit bersenjata dan diperiksa dengan ketat. Pada masa kini pintu kecil seperti itu sering dijumpai pada pintu-pintu gerbang rumah atau bangunan yang besar. Dimana pintu kecil dibuat pada satu bagian dari pintu gerbang yang besar itu, agar bila ada orang yang akan masuk atau keluar rumah tidak perlu membuka pintu gerbang. Pintu kecil seperti ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan ‘Lobang jarum’.

Jadi sebenarnya bukanlah hal yang mustahil bagi seekor onta untuk memasuki pintu yang demikian, karena seekor onta mempunyai kemampuan untuk merunduk, yaitu merendahkan tubuhnya dengan menekuk kaki depannya dan memasuki pintu kecil itu.  Demikian pula dengan seorang yang kaya,  bukanlah hal yang mustahil baginya untuk memasuki Kerajaan Sorga bila ia dapat meniru perbuatan onta yang menekukan kakinya itu. Ia juga harus mau merendahkan dirinya dihadapan Tuhan, mau bertobat dan tidak mengandalkan pada kekuatannya sendiri. Karena banyak orang yang berpikiran duniawi beranggapan bahwa mereka dapat melakukan segalanya dengan uang/ kekayaan yang mereka miliki; beranggapan segalanya dapat dibeli dengan uang, beranggapan segala masalah dapat diselesaikan dengan uang, beranggapan kebenaran dapat dibeli dengan uang, beranggapan kehormatan dapat dibeli dengan uang, bahkan beranggapan orang pun bisa dibelinya dengan uang.

Tuhan Yesus menyatakan bahwa ‘orang kaya sangat sulit masuk  kedalam Kerajaan Sorga’ bukan berarti bahwa orang miskin mudah masuk Kerajaan Sorga.  Orang kaya dan orang miskin  keduanya dapat masuk Kerajaan Sorga bila mereka dapat melakukan  kehendak Tuhan, yaitu mau bertobat dan hidup menurut tuntunan Roh. Karena masing-masing mempunyai keberatannya sendiri, baik yang kaya maupun yang miskin mempunyai kekuatirannya sendiri. Yang kaya kuatir hartanya berkurang, sedangkan yang miskin kuatir akan hidupnya. Jadi baik orang yang kaya maupun orang yang miskin sama sulitnya untuk masuk Kerajaan Allah bila mereka masih berpikiran duniawi.

Disadur dari Renungan Sharing Iman Kristen

Comments

comments