Renungan Harian 15 Juni 2015

KETIKA PEKERJAAN TERASA SEPERTI BEBAN HIDUP

“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga ” Pengkothbah 9:10a.

Banyak orang merasa bahwa pekerjaan yang sedang mereka tekuni sekarang tidak membawa sukacita dalam hidup mereka tetapi malah membebani hidup mereka sehingga membuat mereka merasa lelah dan tertekan. Mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita ingat bahwa Allah memiliki rencana atas pekerjaan Anda.
Pernahkah Anda berada di ruang kerja Anda dan melihat sekeliling serta berkata kepada diri Anda sendiri, “Apa yang kulakukan di sini?”

Sejatinya pertanyaan tersebut memang harus kita ajukan setiap waktu. Memahami alasan yang menjadi latar belakang mengapa Anda bekerja di tempat tersebut sangat penting untuk membantu Anda menentukan prioritas dan sasaran serta tujuan yang ingin Anda capai. Pemahaman tersebut juga merupakan sebuah motivasi yang bagus bagi Anda terutama pada masa-masa dimana Anda merasa ‘terpaksa harus bekerja’.

Berikut dua fakta kebenaran yang dapat Anda jadikan acuan ketika Anda sedang bergumul dengan pekerjaan Anda saat ini:

  1. Allah Menciptakan Manusia Untuk Bekerja

Apakah Anda masih ingat tentang rasa puas dan bangga yang Anda rasakan setelah mengerjakan sesuatu dengan kerja keras dan berhasil melakukannya dengan baik? Perasaan tersebut sejatinya merupakan gambaran dari rancangan Allah yang sempurna. Allah sendiri menciptakan kita untuk bekerja. Kejadian 2:15 merupakan bukti dari pernyataan tersebut.

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Malahan kita diperintahkan tidak hanya untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tugas kita dengan biasa-biasa saja, tetapi kita harus melakukannya dengan sepenuh hati dan penuh sukacita:

  • “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga (Pengkothbah 9:10a).
  • Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23–24).
  • Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. (Pengkothbah 3:22).

Jadi, jika Anda hanya berfokus pada bagaimana memperoleh gaji yang lebih tinggi atau bagaimana bisa segera mencapai posisi puncak di tempat Anda bekerja, maka kesalahan professional maupun salah langkah yang Anda lakukan selama bekerja di tempat tersebut akan terus membawa Anda kepada rasa hampa dan frustasi.

  1. Melayani Tuhan Dengan Pekerjaan Anda

Memang benar bahwa sebagian besar dari kita bekerja pada perusahaan yang diciptakan untuk menghasilkan uang. Dan tentu saja, Anda dan saya memperoleh penghasilan dari pekerjaan kita tersebut. Sebagian besar dari kita mungkin akan berkata bahwa kita bekerja untuk membayar tagihan-tagihan serta membiayai hidup keluarga. Uang memang membuat kita membutuhkan pekerjaan karena dengan pekerjaan tersebut kita dapat memperoleh uang, tetapi uang tidak dapat memberi tujuan hidup kepada Anda. Uang tidak dapat memotivasi kita untuk menjadi yang terbaik.
Alasan sebenarnya mengapa kita bekerja adalah untuk melayani Tuhan dan menghormati rancangan Tuhan atas hidup kita. Selama Anda bekerja, segala sesuatu dalam kehidupan kerja professional Anda tidak akan berjalan sempurna atau sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jadi, jika satu-satunya fokus kita dalam bekerja adalah untuk mencari uang atau mencapai posisi puncak di jenjang jabatan tertinggi yang ada di perusahaan tempat kita bekerja, maka pada akhirnya kita hanya akan merasa kosong dan putus asa. Tetapi jika kita fokus untuk melayani Tuhan melalui pekerjaan kita, maka kita memiliki seluruh kebebasan dalam meraih tujuan hidup kita sepenuhnya dan memandang setiap benturan yang terjadi dalam kehidupan profesional kita sebagai sebuah kesempatan untuk maju dan melakukan yang terbaik.

Paulus menyebutnya dengan kata “berlari” dengan fokus memenangkan hadiah Surgawi dan bukan sesuatu yang fana. (I Korintus 9:24-27 dan Filipi 3:13-14).
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3:14)

Jadi, jika suatu saat Anda kembali bertanya-tanya.” Mengapa aku kerja di sini ya?” atau jika Anda tidak bisa menikmati dan bersukacita atas pekerjaan Anda, merasa bahwa pekerjaan Anda justru membebani hidup Anda, kembali kepada kedua fakta kebenaran di atas. Temukan motivasi Anda dalam bekerja dengan tetap berfokus kepada Tuhan. Anda akan terkejut dengan perbedaan yang akan Anda rasakan.

Jadi, apakah pekerjaanmu menjadi beban hidupmu sekarang?

Disadur dari Renungan Harian Pelita Hidup

 

Comments

comments