Renungan Harian 29 Mei 2015

Oleh Karena Kasih Allah

Yohanes 6 : 39 Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku,yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang,tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Syalom Sahabat Agape…

Kehilangan sesuatu hal itu tentu sangat menyakitkan.Entah itu benda kesayangan,apalagi orang terkasih.Kita semua tentu pernah merasakannya.Kehilangan benda-benda yang begitu bernilai dan berarti dalam hidup kita,bisa membuat kita cukup depresi,misalnya surat berharga,emas yang dicuri,dompet yang hilang,bahkan jika itu hanya sebuah buku diari sekalipun,dan sebagainya.Kehilangan orang yang terkasih akan lebih berat lagi.Entah itu kehilangan karena dipisahkan oleh kematian,jarak tempat tinggal yang jauh serta komunikasi yang tidak memungkinkan untuk berhubungan (misalnya ditempat terpencil),bahkan kehilangan seseorang karena kesalahan diri sendiri (amarah,egois,gengsi).

Sahabat Agape,tidak demikian adanya dengan Allah.Allah sungguh mengasihi kita,sekalipun kita adalah manusia berdosa.Kita tetap berharga dimata-Nya.Begitu besar kasih Allah untuk kita,sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Yohanes 3 : 16 ).Ia tidak mau kehilangan kita sekalipun kita ini debu tanah ,Ia tidak mau kita menghadapi hukuman akhir.Ia sendiri telah kehilangan Anak yang begitu dikasih-Nya agar kita selamat,dengan cara kematian diatas kayu salib.Yang harus kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan itu hanyalah dengan percaya pada-Nya.Bukankah seseorang yang telah berkorban demikian besar,bahkan nyawa-Nya sudah selayaknya untuk dipercayai? Jika kita kehilangan barang yang tidak berharga,tentunya tidak perlu berupaya untuk mendapatkannya kembali bukan ? Atau jika kita kehilangan teman yang berbuat curang dan menghianati kita,tentu kita tidak berharap ia kembali bukan ?

Tidak demikian adanya dengan kasih Allah.Ia sunggguh mengerjakan misi keselamatan itu untuk meraih kita kembali,sekalipun kita ini bisa diumpakan sebagai teman atau sahabat yang jahat,yang berbuat curang dan sering menghianati dia.Yang tidak pantas untuk diraih kembali.Jika handphone canggih kita jatuh kedalam selokan kotor,tentu kita akan berusaha meraihnya kembali,tetapi jika yang jatuh hanya sebuah pensil atau pena,tentu kita berpikir “ah..biarkan saja,tinggal beli yang baru..”.Kita adalah manusia berdosa yang tinggal dalam dunia yang penuh dosa.Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk masuk dalam dunia yang penuh dosa ini untuk meraih kita dan tinggal bersama-sama dengan Dia dalam kekekalan.Siapakah diantara kita yang siap kehilangan anak yang kita kasihi untuk menanggung kesalahan orang lain ? Renungkanlah..Amin.

 

Oleh Admin Sekretariat

Comments

comments