Renungan Minggu Ketiga Mei 2015

Hak Anak Sulung

Kejadian 25 : 34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau ;ia makan dan minum,lalu berdiri dan pergi.Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Bacaan : Kejadian 25 : 19-34, 27 : 1-40

Syalom sahabat Agape…

Dikisahkan dalam kitab Kejadian diatas,bagaimana Esau sebagai anak sulung Ishak,keturunan Abraham yang seharusnya mendapatkan berkat dan hak-hak istimewa (Kejadian 27 : 4),malah kemudian kehilangan semuanya itu,cuma karena semangkuk sup kacang merah.Ia kehilangan berkat dan hak istimewa yang seharusnya menjadi miliknya,bukan kemudian menjadi milik Yakub adiknya,hanya karena tidak bisa menahan lapar.Ia memandang ringan/remeh hak kesulungannya.

Sahabat Agape,kita sebagai anak-anak Allah,umat pilihan yang telah ditebus dengan darah yang mahal,darah Yesus Kristus,juga memiliki begitu banyak berkat dan hak-hak istimewa dalam hidup ini.Janji akan penyertaan Tuhan lewat Roh Kudus-Nya (Efesus 1 :13-14),hak untuk memanggil-Nya Bapa & untuk datang dan bercakap-cakap secara intim dengan Dia (Matius 6 : 5-14),berkat atas rumahtangga (Mazmur 128),hak untuk menjadi warga kerajaan Sorga (Efesus 2 : 19) dan masih banyak lagi yang lainnya.Semuanya itu bisa kita dapatkan sebagai anak-anak Allah dengan TAKUT AKAN DIA,DAN MELAKUKAN APA YANG BERKENAN KEPADANYA.

Namun dalam hidup anak-anak Allah,seringkali banyak godaan dan cobaan yang berasal dari luar maupun dari dalam diri sendiri,yang begitu kuat untuk membuat kita jauh daripada-Nya bahkan meninggalkan Ia.Kita seringkali tergoda untuk melepaskan semua hak dan berkat yang menjadi milik kita hanya karena hal-hal sepele,seperti Esau melepaskan hak kesulungannya dengan semangkuk sup kacang merah.Kita pun seringkali melupakan semua berkat,janji dan penyertaan Tuhan serta hak-hak istimewa sebagai anak-anak Allah karena pergaulan yang salah,karena kesenangan dunia yang bersifat sesaat,karena harta/materi,karena jabatan/kedudukan,karena cinta,dan sebagainya.

Kita pun seringkali memandang ringan hak dan berkat,janji akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita,karena beban hidup dan penderitaan.Kita menjadi seperti Esau,yang hanya memandang kepada kepuasan sesaat & ketidaksabaran sehingga kehilangan semua hal-hal baik yang dijanjikan Tuhan.Sahabat Agape,saat godaan itu datang,pandanglah pada berkat dan janji Tuhan,bukan pada apa yang dijanjikan dunia,karena yang dijanjikan dunia bersifat sementara,sedangkan apa yang sudah kita peroleh sebagai anak-anak Tuhan,dijanjikan-Nya kekal dan abadi.Amin.

Oleh Admin Sekretariat

Comments

comments