Renungan Harian 3 April 2015

Kuasa salib Yesus – Yohanes 1:38b-19:30

Sebelum dijatuhi hukuman mati di kayu salib, Yesus dijatuhi hukuman cambuk terlebih dulu. Hukuman cambuk Romawi dibagi menjadi dua. Pertama, hukuman bagi warga negara Roma, di mana yang dipakai untuk mencambuk adalah rotan biasa. Kedua, bagi warga-negara non-Roma yang dipakai adalah cambuk yang disebut ”flagellum” atau ”flagrum” dan ini yang dialami Yesus. Flagrum adalah cambuk dengan gagang kayu pendek yang diberi beberapa tali kulit, yang diujungnya ada bola-bola yang dilengkapi dengan potongan-potongan timah atau tulang-tulang domba yang diruncingkan, yang akan merobek kulit. Hukuman cambuk Romawi adalah penyiksaan yang hebat, di mana korban ditelanjangi, tangannya diikat ke tiang dengan punggung yang dibungkukkan sehingga tubuhnya terbuka sebagai landasan bagi cambuk yang mengerikan itu. Cambukan flagrum akan menjadikan daging korban tercabik-cabik dan bilur atau luka-luka yang diakibatkan cambuk itu akan meradang. Selain itu, luka-luka ini akan menyebabkan korban kehilangan banyak darah. Luka-luka cambuk yang diderita Yesus pastilah sangat perih, menyakitkan, suhu tubuhnya akan panas tinggi setelah dicambuk sedemikian rupa. Hukuman Romawi ini sering mengakibatkan kematian atau orang yang dihukum paling tidak akan gila. Hanya sedikit orang yang bisa sadar sampai akhir pencambukan dan Yesus adalah salah satunya.

Tak puas dengan hukuman cambuk yang dialami Yesus, orang Farisi dan Saduki menuntut Yesus dihukum salib, yaitu hukuman yang diberikan kepada penjahat politik. Penjahat politik adalah orang yang dianggap menghina, memberontak atau makar terhadap pemerintah Roma. Sebenarnya secara politis, dalam penyelidikan baik oleh Pontius Pilatus maupun Herodes, mereka tidak menemukan Yesus sebagai penjahat politik. Tetapi fitnah, taktik jahat dan saksi palsu dari orang Farisi dan Saduki yang menyebut Yesus sebagai Raja orang Yahudi dan karena ketakutan Pontius Pilatus kepada massa, membuat Yesus dihukum salib. Dan ini menjadi penggenapan akan nubuat nabi Yesaya tentang Hamba Allah yang menderita itu.

Sesungguhnya siapa yang telah menyebabkan Yesus dicambuk dan disalibkan? Orang Farisi, Saduki, atau Pontius Pilatus? Tidak, kita yang berdosalah yang telah membuat Dia dicambuk, supaya oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. KematianNya di kayu salib berkuasa menebus kita dari maut yang membinasakan. Biarlah kita mengalami kuasa salibNya!

 

Oleh Pdt.Yandhi Manobe,S.Th

Comments

comments