TEGURAN TUHAN…
Setiap orang tentunya pernah mendapat suatu teguran ; baik teguran dari orang tua, teman, guru atau siapa saja, termasuk teguran dari TUHAN. Yang pasti bahwa setiap orang pernah mengalaminya, karena manusia tidak lepas dari kelemahan maupun kesalahan. Tetapi yang menjadi sedikit persoalan adalah tidak semua orang mau di tegur, karena ia selalu merasa dirinya benar. Dan orang yang mau di tegur itu harus rendah hati, sebab apabila tidak bersikap rendah hati maka akan terjadi persoalan baru. Firman TUHAN menasehatkan: ” Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.” ( Amsal 27:5 )
Dan kali ini kita akan membahas mengenai teguran dari TUHAN yang terambil dari kisah anak yang terhilang.
Amsal 10 :17 berkata : ” Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan. tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.” Ungkapan inilah yang tepat bagi orang yang berusaha lari dari teguran, dan menganggap bahwa dirinya benar ( walaupun melakukan kesalahan ). Dan kisah anak yang terhilang ini memaparkan bahwa pada awalnya dia dalam kondisi ekonomi yang baik, tetapi dia mulai menjauh dari bapaknya, padahal bapaknya ingin senantiasa berkomunikasi dengan anaknya. Sebab jikalau ia melakukan kesalahan, maka bapaknya pasti memberikan teguran atau peringatan kepadanya supaya pada akhirnya anak tersebut tidak tersesat. Tetapi kenyataannya anak ini telah jauh dari bapaknya, sehingga ia tidak terjangkau oleh teguran bapaknya. Dan pada akhirnya keadaan yang telah memperingatkan dia ketika dia dalam kondisi kemiskinan ( untuk makan saja tidak ada ). Keadaan seperti ini sering dialami oleh anak-anak TUHAN. Untuk itu muncul peringatan: ” untuk apa kita harus mengalami penderitaan terlebih dahulu supaya mengindahkan teguran TUHAN.” TUHAN menegur kita dengan halus. Saudaraku apabila kita mendapat teguran, maka segeralah kita bertobat. Karena kita tahu bahwa rancangan TUHAN bukan rancangan kita, dan jalan kita bukan jalan TUHAN, demikianlah firman TUHAN ( Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN ).
Bahkan TUHAN telah berkata bahwa pada mulanya TUHAN merancangkan masa masa depan yang indah dalam kehidupan kita. Kenyataannya manusia cenderung untuk melakukan kehendaknya sendiri yaitu menurut keinginan dagingnya. Namun Firman ALLAH tidak pernah kembali dengan sia-sia , sebab : ” Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikian firman Ku yang ke luar dari mulut Ku: ia tidak akan kembali kepada Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Ku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” ( Yesaya 55:10,11 ).
Tetapi jika manusia tetap tidak menghiraukan teguran TUHAN maka ia akan mengalami seperti yang tertulis dalam Amsal 29:1 ” Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong di remukkan tanpa dapat dipulihkan lagi”.
Saudaraku, dari gambaran diatas menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa bersikap rendah hati ( lapang dada ) saat mendapat teguran dari TUHAN, sebab semuanya akan mendatangkan kebaikan bagi kita….AMEN.
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…AMEN.
Disadur dari Renungan Rohani Kristen