Renungan Harian 7 Februari 2015

Selingkuh

Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” Hosea 1 : 2

 Bacaan : Hosea 1 : 2 – 9

Banyak pernikahan, termasuk pernikahan orang-orang Kristen bubar ditengah jalan alias cerai. Angka perceraian dengan berbagai kasus terus meningkat dari tahun ke tahun, mengapa bisa demikian? Ada banyak jawaban yang bisa dikemukakan tergantung kita mau melihat dari sudut mana. Namun, sebagian perceraian terjadi karena adanya kebosanan dari salah satu pasangan. Saya dan mungkin Anda, sering tak habis pikir mengapa ada seorang istri yang cantik dan menjadi bos di sebuah perusahaan terkenal bisa selingkuh dengan office boy kantor atau sopirnya padahal suami gagah, kaya dan jelas lebih cerdas daripada seorang OB atau sopir. Kita juga bingung mengapa ada suami yang gagah dan mapan bisa selingkuh dengan pembantunya yang hanya tamatan smp dan nggak cantik-cantik amat, sedangkan istrinya sangat cantik dan pendidikannya tinggi pula. Kita sering bingung mengapa orang-orang ini justru memilih selingkuh dengan lawan jenis yang jauh lebih buruk. Kalau dapat selingkuhan yang lebih kaya, lebih memuaskan, lebih cantik atau gagah, dan lebih segala-galanya itu masuk akal. Namun kalau lebih buruk?

 

Aneh bukan? Namun kita pun sama saja dengan menjadi orang aneh dan membingungkan saat lebih mencintai segala harta benda atau apapun yang kita miliki melebihi Tuhan? Berapa banyak orang Kristen hari ini hanya rohani di gereja namun di dunia sekuler menjadi orang yang berbeda? Berapa banyak hari ini orang begitu mudah korupsi padahal mereka tahu apa itu dosa? Berapa banyak hari ini orang begitu mudah kawin cerai padahal mereka tahu apa yang dipersatukan Tuhan tak bisa diceraikan manusia? Berapa banyak orang hari ini rela menukarkan iman dengan harta duniawi yang tidak fana? Melalui kisah nabi Hosea yang diperintahkan Tuhan menikahi orang sundal, mari kita belajar mengoreksi diri, Apakah secara langsung atau tidak langsung kita “selingkuh” dengan allah lain dan mengkhianati cintanya Tuhan? Apakah kita rela menukar iman kepada Tuhan yang maha sempurna dengan harta benda atau kenikmatan dunia yang tidak sempurna? Kalau ya, mari bertobat dan menjadi orang Kristen yang setia, bukan SETIA (selingkuh tiada akhir).

 

Disadur Dari Renungan Harian Breakthrough

 

Comments

comments