Renungan Harian,2 Januari 2015

Rencanaku atau Rencana-Nya ?

 Bacaan Alkitab hari ini: Yakobus 4:13-17

Ketika kita sadar masa depan dalam genggaman Allah, kita pasti memohon pimpinan-Nya bagi setiap perencanaan kita.

Terkadang orang Kristen salah berpikir bahwa melibatkan Tuhan dalam perencanaan adalah memohon Tuhan memberkati segala rencana yang ada. Meskipun seolah-olah melibatkan Tuhan, namun pemikiran ini tidak beda dengan pemikiran orang-orang di luar Tuhan. Dalam perikop hari ini, Yakobus memakai dialog imajinatif (diatribe) sebagai nasihat kepada jemaat dengan penggambaran pedagang-pedagang non-Kristen yang selalu merencanakan perjalanan bisnisnya. Merencanakan perjalanan bisnis merupakan hal yang bijak, namun yang dipermasalahkan Yakobus adalah perencanaan tanpa campur tangan Tuhan di dalamnya (4:13). Para pedagang ini begitu yakin dengan perencanaan mereka, seolah-olah masa depan itu sudah menjadi jaminan yang pasti bagi mereka. Justru karena masa depan itu tidak pernah kita duga, Yakobus mengingatkan pentingnya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan (4:14). Gambaran uap menunjukkan bahwa selama apapun kehidupan manusia di dunia tetap singkat dalam kaca mata kekekalan Allah (4:14b). Orang percaya diingatkan bahwa dalam setiap perencanaan harus bersandar pada kehendak dan kedaulatan Allah yang tertinggi (4:15). Setiap perencanaan yang tanpa didasarkan pada kehendak Allah adalah dosa kecongkakan atau kemegahan diri (4:16). Akhirnya, Yakobus mengingatkan orang percaya bahwa ketika kita tahu yang benar tapi tidak melakukannya, itu juga dosa (4:17). Karena itu, sebelum kita merencanakan dan melakukan segala seuatu, kita perlu memohon pimpinan Tuhan terlebih dahulu agar segala perencanaan hidup nanti sesuai kehendak dan kedaulatan-Nya.

 

Yakobus 4:15
Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

 

Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus

Comments

comments