SIAPAKAH YESUS BAGI MURID–MURIDNYA DAN BAGI KITA SAAT INI?

Bacaan: Lukas 9 : 17 – 21

 

Pengalaman Yesus bersama murid-muridNya, membuat murid-muridNya tahu bahwa Yesus adalah pembuat mukjizat, tapi beberapa saat kemudian mereka akan melihat Yesus seperti orang yang tidak berdaya dan tidak bisa berbuat mukjixat, diam saja mulai dari penyiksaan sampai disalibkan.

 

Tidak semua hal indah terjadi dalam hidup ini, apakah pengenalan kita akan Yesus tetap sama ? siapakah Yesus bagi saudara secara pribadi ?. Dalam Matius 16, Petrus yang mengaku “Engkau adalah Mesias, anak Allah yang hidup”, lalu Yesus menjawab : “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-ku yang disorga”.

 

Kita percaya Yesus untuk apa ? seharusnya percaya Yesus untuk masuk dalam rencana Yesus. Yesus melarang keras murid – murid-Nya untuk menceritakan apa yang terjadi antara mereka, mengapa Yesus melarang murid – murid-Nya untuk menceritakan apa yang terjadi antara mereka :

 

  1. Yesus tidak mau ada kekacauan, karena cara berpikir orang Yahudi bahwa Mesias adalah seorang yang gagah perkasa, yang akan menumpas semua musuh–musuh mereka. Untuk itulah Yesus melarang murid – murid-Nya untuk meceritrakan, bayangkan jika murid – murid-Nya menceritakannya kepada orang – orang Yahudi, maka akan terjadi kekacauan dimana-mana dan penghinaan terhadap nama Yesus. Jangan ada kekacauan dan pertikaian karena Yesus, Yesus tidak perlu dibela tapi, yang Yesus mau masing-masing harus ada rasa bersalah dan merendahkan diri terhadap sesama.
  2. Yesus mau ada pertobatan yang sungguh-sungguh, agar masing-masing diri sungguh-sungguh dalam mengambil keputusan. Yesus beri kita kehendak yang bebas, kita berpikir dan bertindak sendiri, tapi ingat masing-masing kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita perbuat.

 

Pemahaman kita yang benar akan membentuk perilaku kita. Bagaimana pemahaman kita tentang Yesus ? bagaimana menentukan sikap iman kita kepada-Nya ?. Pikirkan dan renungkanlah sesuai dengan apa yang kita imani. Amin

 

Pdt. Yandi Manobe, S.Th

Comments

comments