DOA KEKUATAN DI TEMPAT TERSEMBUNYI

Bacaan : Matius 6 : 5 – 8

 

 

Doa adalah salah satu ciri keagamaan. Doa adalah persekutuan untuk berkomunikasi dengan Yesus. Percaya Dalam doa kita juga memuji Yesus. Doa yang benar harus dimulai dengan memuji Allah. Baru kita baru boleh meminta kepada Yesus apa yang menjadi kebuYesus kita.

Doa adalah persekutuan dengan Yesus dan dalam doa kita juga berkomunikasi dengan Yesus. Dalam komunikasi kita dengan Yesus, kita tidak butuh pulsa atau biaya, tapi secara gratis kita dapat berkomunkasi dengan Yesusuntuk kita bisa langsung menyatakan isi hati kita kepada Yesus tanpa harus bayar. Akan tetapi kita lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli pulsa dan berkomunikasi dengan sesama dibandingkan berkomunikasi dengan Yesus. Mungkin komunikasi antar personal kita lebih banyak dibandingkan dengan komunikasi kita denganYesus.

Doa adalah hak istimewa kita orang percaya, karena kalau orang percaya doa dapat disampaikan dengan penuh keyakinan. Dalam doa kita memuji membesarkan nama Yesus, mengucapsyukur kepada Yesus dan menyatakan semua harapan dan keinginan kita, setelah itu kita tutup dengan keyakinan bahwa Yesus pasti mendengar dan mengabulkan setiap doa kita. Marthen Luther berkata doa adalah nafas hidup orang percaya. Setiap hembusan nafas orang percaya adalah doa. Itu berarti doa orang percaya tidak terbatas ruang dan waktu.

Tuhan Yesus mengkritisi cara dan isi doa para petinggi agama yang berdoa karena tempat doa dan rumusan kata–kata mereka yang bermasalah. Yesus Yesus memberikan solusi kepada mereka,tempat doa kita turut menentukan kualitas doa kita. Sikap doa juga menentukan karena motivasi kita saat berdoa menolong kita berdoa dengan sikap yang sopan tulus berbicara dengan santun karena Dia Allah yang maha kuasa. Dan rumusan atau isi doa kita harus datang dari hati kita sebagai pusat ibadah kita kepada Allah, hati kita harus terbuka karena Roh Kudus akan menolong kita berdoa kepada Yesus. Kiranya Yesus yang kuasa mendengar doa yang tulus di tempat tersembunyi.  Amin

 

 

Pdt. Johanes A.R. Tarully, M.Th

 

Comments

comments