header image
 

All posts in May 26th, 2019

Bacaan:  Efesus 5:1-21

 

Setelah kita percaya kepada Yesus, kita mempunyai status yang baru yakni sebagai anak-anak Allah. Sebelum kita percaya kepada Yesus, kita menjadi keluarga kerajaan dunia ini, tetapi setelah percaya kita menjadi keluarga kerajaan Allah. Orang yang percaya sudah dilahirkan baru dan memiliki status yang baru, maka kita harus tunduk dan taat pada kehendak Allah. Maka Paulus katakan jadilah penurut-penurut terhadap Allah… tunduk yang dimaksudkan adalah  sebagai Anak Allah kita harus meneladani Allah sebagai bapa kita. Hidup dalam kasih yakni menjadikan kasih sebagai yang utama, sebagai pola hidup. Kasih yang dimaksud adalah kasih Agape, kasih Allah yang di dalam Yesus Kristus. Kita biasa mengasihi karena ada alasan tertentu sehingga kita mengasihi seseorang, kasih Agape menunjukkan kasih yang tanpa banyak alasan.

Kita sudah hidup di dalam terang, kita sudah menjadi orang yang baru, kita memiliki status yang baru. Semestinya ketikka kita sudah melepaskan kehidupan yang lama, berpaling dari kehidupan lama, kita senang dengan kehidupan kita yang baru. Suatu tantangan bagi kita orang kristen yang turun temurun yakni kita tidak merasakan sesuatu yang baru di dalam hal-hal rohani sebagai rutinitas belaka. Hal-hal yang baru yang Tuhan mau kita buat karena keberadaan kita sebagai anak terang. Kita tidak menghargai hal-hal yang baru, kita masih sering-sering bermain dengan hal-hal yang lama. Kita tahu apa yang benar tapi kita tidak melakukan apa yang benar. Karena itu kita harus arif dalam melakukan segala sesuatu.

Kita harus mendoakan anak-anak Tuhan yang dipercayakan dalam pemerintahan, agar mereka memiliki integritas dan menunjukkan sikap sebagai anak Tuhan yang melakukan hal benar. Walaupun kita ada di tengah-tengah bangsa dan negara kita yang situasinya tidak menentu, bahkan terkadang kita takut menghadapi berbagai hal yang terjadi. Kita tidak pernah tahu akhir hidup kita. Waktu hidup kita ini singkat. Kalau kita tahu hal itu, kita harus bijak dalam hidup ini. Amin.

 

Pdt. Johari Yohanis, M.Th