header image
 

All posts in April 21st, 2019

Bacaan:  Matius 27:27-31

 

Sulit memahami olokan dan hinaan sebagai tujuan pemuliaan. Olokan dan hinaan hanyalah perendahan, yang menyakitkan dan sama sekali tidak membanggakan.Tapi taukah saudara? MENANG atas olokan dan hinaaan itulah kemuliaan.Kalah terhadap olokan dan hinaan akan sangat menyakitkan, hancur, penuh kebencian, meradang dan dendam kesumat. Para tentara yang membawa Yesus ke gedung pengadilan  tempat ini seharusnya menjadi tempat dimana Yesus dapat diadili dengan adili, dia dapat menyatakan pembelaan diri atas dirinya tetapi mereka justru tidak mengadili sesuai dengan peraturan yang berlaku, mereka malah bertindak, mereka memanggil  seluruh pasukan berkumpul, yaitu para tentara yang akan menghadiri pelaksanaan hukuman (sekitarlima ratus orang). Olokan dan hinaan itu dilakukan dalam 8 tahapan seperti yang kita baca yakni: Mereka menanggalkan pakaiannya/ menelanjanginya,  Mengenakan kepadanya jubah ungu, Menganyam mahkota duri dan memakaikan kepadanya, Memberikan sebatang bulu kepadanya sebagai tongkat, Berlutut dihadapanya mengolok-olokan dia, Meludahinya, Memukulkan bulu ke kepalanya, dan Membawanya untuk disalibkan.

Ada perasaan benci, sedih dan begitu menderita, tetapi yang lebih utama dari semua itu adalah agar kasih Allah dinyatakan bagi manusia yang hina dan berdosa, sehingga mereka perlu dibebaskan. Itulah sebabnya Yesus berkata: …. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yag menganiaya kamu. Karena demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapa mu yang di sorga”. Menjadi anak bapa di sorga adalah status termulia daripada terjebak emosi dan semakin menderita sakit hati. Empat cara Yesus menangkan hinaan dan olokan yaitu:

  1. Mengendalikan emosi.Hinaan itu benar-benar membuat emosi Yesus dipermainkan, hatinya tersayat2 bagaimana tidak, hinaan itu datang dari orang-orang yang tidak bijaksana seperti para serdadu, para penyamun, siapa serdadu? Ditelanjangi di depan umum.
  2. Menahan sakit fisik. Mahkota duri yang ditancapkan ke kepala itu sangat menusuk dan menyakitkan, Yesus tahan Mahkota itu diayam dengan diameter kecil untuk menekan kepala Yesus sehinga ketika terpaksa dipakai maka darah akan mengalir dan tusukan duri itu semakin dalam dan menyakitkan sekali.
  3. Merendahkan diri, Jubah ungu yang dikenakan hanya untu mengolok-olok dan dilepaskan. Berapa kali otoritas dan kewibawaan Yesus direndahkan. mereka melucuti segala wewenang seorang raja yang telah mereka berikan kepada-Nya sewaktu mereka memakaikan jubah itu pada tubuh-Nya.
  4. IPetrus 2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Kristus memilih memperlihatkan kesabaran, walupun ia harus menderita. Ia memilih mengampuni, meskipun ia harus mengorbankan hidupnya sendiri.

Saudara, apakah yang paling saudara pertahankan dalam hidup sehingga saudara berhak untuk membalas kejahatan dengan kejahatan? Menangkan olokan dan hinaan yang saudara terima dengan menahan emosi, tahan sakit fisik, rendahkan diri dan mengampuni. Itulah kebanggaan kita, itulah kemuliaan kita, sebagaimana yang Yesus tunjukkan kepada kita. Amin

Ev. Elen Amalo, M.Th