header image
 

All posts in June, 2018

Matius 7 : 21-23

Usaha terbesar iblis terhadap kehidupan orang-orang percaya adalah agar orang percaya hidup tidak taat terhadap Firman Tuhan.Sejak kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden hingga kegagalan umat pilihan melaksanakan tugas Allah.Usaha ini terus berhasil.Menurut David Platt,ada dua macam murid Kristus hari ini :

1.)Murid “ Yang penting tahu”.Murid ini menekankan dimensi pengetahuan sebagai dasar menjadi murid Kristus.Mereka adalah orang-orang terpelajar yang rajin membaca Alkitab bahkan pandai menafsirkannya.Mereka bahkan sering mengikuti kelas-kelas teologi dan pelatihan-pelatihan penginjilan.

2.)Murid “yang harus taat”.Murid ini menekankan ketaatan sebagai dasar menjadi pengikut Tuhan.Mereka mungkin tidak terpelajar dalam hal teologi.Namun mereka amat rindu menjadi serupa dengan Kristus dan pelaku-pelaku firman Tuhan.Mereka tidak pandai menginjili ,namun merekalah orang yang sering membawa jiwa baru ( Non-believer) kegereja.

Anda murid yang mana ?

Dua dimensi dasar mengikut Kristus di atas sungguh berbeda.Kebanyakan orang Kristen adalah orang-orang yang cakap mengenai hal teologi.Sayangnya mereka tidak cukup pandai membina perubahan hidup mereka.Kebenaran firman Tuhan tidak memerdekakan hidup mereka.Mereka seringkali merasa puas dengan tingkat kerohanian mereka.Namun ada banyak dosa yang mereka sembunyikan di balik kepandaian mereka.Hal yang Allah tuntut adalah agar orang percaya menjadi orang-orang yang taat melakukan firman Tuhan.”Tahu” saja belum cukup membuat orang memiliki perubahan hidup yang benar.Apa yang kita ketahui tentang Allah perlu di uji di dalam ketaatan melakukan perintah-perintah-Nya.

Bagaimana agar kita dapat taat melakukan perintah Tuhan ?

1.Hiduplah takut akan Tuhan.Ini level pertama untuk dapat taat dalam jalan Tuhan.Apa yang seringkali membuat kita tidak suka mendengar perintah orang tua ? Karena kurangnya rasa segan terhadap orang tua kita.Begitu juga dengan Allah.Tanpa adanya rasa takut akan Allah,seseorang akan sulit menjalankan perintah-perintahnya.

2.Hiduplah dengan kasih yang besar terhadap Allah.Ini level kedua.Ini level yang amat penting dan menentukan.Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan,sebesar itu juga usaha kita untuk menyenangkan hati-Nya.Taat dan tidak taat itu di gerakkan oleh rasa cinta yang amat besar pada Tuhan.Tanpa rasa cinta,seseorang akan sulit setia dan taat kepada Allah.

Pikirkanlah hal ini : Mengapa dari banyak orang di dunia,Yesus memilih murid-murid dari kumpulan orang-orang kurang berpendidikan,tidak terkenal,tak punya status penting dalam masyarakat waktu itu? Bukankah Yesus akan lebih mudah jika memilih para pembelajar dan orang-orang pintar seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi ? Kemungkinan besar karena Yesus tahu bahwa  mereka  hanyalah orang-orang yang banyak tahu tentang Allah tetapi tidak taat menjalankan Firman Allah.Di dalam dunia saat ini juga demikian.Yesus tidak mencari mereka yang pandai berkata-kata atau melakukan banyak hal.Yesus mencari orang yang mau taat melakukan perintah-perintah-Nya,sekalipun jatuh bangun melakukannya.Amin.

Josua J.Sengge

HARI/TANGGAL WAKTU KEGIATAN
Minggu,01 Juli 2018 11.00 WITA Donor Darah (Bagi jemaat yang ingin mendonor dapat mendaftar pada panitia)
Sabtu,07 Juli 2018 05.30 WITA Jalan Santai dan Olah Raga
Minggu,15 Juli 2018 16.00 WITA Lomba Masak Antar UPP
Sabtu,21 Juli 2018 16.00 WITA Kerja Bakti Bersihkan Gereja

 

TEMA IBADAH UMUM :”IMAN MENGALAHKAN KEJAHATAN”

TANGGAL TEMA PEMBICARA
24 Juni 2018 Siapakah Sesamaku Manusia Pdt.Yandi Manobe,S.Th
01 Juli 2018 Iman Melawan Korupsi,Kolusi dan Nepotisme Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th
08 Juli 2018 Iman Melawan Radikalisme Pdt.Yandi Manobe,S.Th
15 Juli 2018 Iman Melawan Terorisme Pertukaran Mimbar
22 Juli 2018 Iman Melawan Perbudakan/Penjualan Manusia Pdt.Poina Bara-Pa,S.Th
29 Juli 2018 Kebaktian Syukur HUT GMIT Agape Ke-49 (Dresscode : Nuansa Etnis)

Matius 6 : 33

Menurut filsafat Epikurus,kebahagiaan atau kenikmatan adalah pencarian utama kehidupan manusia.Padahal ini merupakan tujuan paling rendah dari tujuan hidup manusia.C.S.Lewis mengatakan “Jika hanya kebahagiaan yang di cari,maka sebotol nggur saja sudah cukup.”Kenikmatan bukan tujuan utama manusia di ciptakan oleh Allah.

Kebahagiaan dari dunia adalah kebahagiaan yang sia-sia.Amsal 23 : 4,5 mengatakan  “ Jangan bersusah payah menjadi kaya,tinggalkan niatmu ini.Kalau engkau mengamat-amatinya,lenyaplah ia,karena tiba-tiba ia bersayap,lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.” Dengan kata lain,pengejaran kekayaan atau kebahagiaan di dunia adalah hal yang sia-sia.Jika itu yang menjadi fokus seseorang,ia akan menyesal karena kehilangan banyak hal.Kira-kira begitu maksud Amsal.

Hari ini tanpa sadar,kaum muda memiliki tujuan hidup “Mencari Kenikmatan”.Kenikmatan bagi kaum muda adalah memiliki pekerjaan,kaya,punya keluarga dan melakukan hobi sepanjang waktu.Pertanyaannya adalah “Apakah hanya setinggi itu cita-cita manusia ?” Kita perlu merubah cara kita melihat kehidupan.

Katekismus Westminster mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah memuliakan dan menikmati Allah ( to enjoy and glorify God).Tujuan hidup manusia,pertama-tama haruslah Allah.Bukan yang lain.Yesus katakan “ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,maka semuanya itu akan di tambahkan kepadamu.”Kunci kebahagiaan yang utama adalah memiliki Tuhan.Bukan materi,kekuasaan,danlainnya.Banyak orang mengetahui hal ini,tapi ragu untuk meyakininya.

Beberapa hal yang perlu di yakini hari ini.1).Apakah aku sungguh merasakan sukacita hidup diluar Tuhan ? ataukah aku masih menggantungkan diri pada kebahagiaan-kebahagiaan di luar Tuhan ? Amin.

Oleh : Josua J.Senge,S.Th

 

 

 

 

 

Lukas 9 : 22-27 ; 57-62

Didalam buku “ Not A Fan “ karangan Kyle Idleman,ia membedakan tentang dua macam orang Kristen hari ini.Ada orang Kristen yang hanya penggemar(fans) dan orang Kristen sebagai pengikut sejati (follower).Kedua macam orang ini duduk bersama setiap kali ibadah di gereja atau tergabung bersama dalam pelayanan-pelayanan gereja.Sekilas mereka tampak sama di dalam praktik dan semangat,namun sebenarnya amat berbeda di dalam motivasi mengikut Yesus.

Ketiga perbedaan motivasi di antara mereka dalah sbb :

1.Penggemar mungkin sangat bersemangat,tetapi hanya pengikut Yesus yang rela setia berkorban.

Penggemar sama seperti orang-orang Yahudi yang semangat menyorak “ Hosana” ketika mereka melihat Yesus menunggangi keledai masuk Yerusalem.Soalnya Yesus membawa janji perubahan nasib hidup mereka saat itu.Namun,mereka akan dengan cepat berbalik dari suka kepada benci ketika melihat Yesus tergantung di salib tanpa ada kekuatan.Soalnya janji Yesus untuk mereka telah sirna.Hanya pengikut yang akan tetap mempercayai Yesus sekalipun keadaan sulit.Mereka percaya Yesus tak pernah ingkar janji kepada mereka.

2.Penggemar hanya menjadikan Yesus sebagai salah satu prioritas,namun hanya pengikut yang menjadikan Kristus sebagai satu-satunya prioritas.

Penggemar akan lebih mudah menduakan Tuhan.Jika di perhadapkan dengan pilihan beribadah atau mencari uang,mereka akan memilih yang kedua.Mereka akan lebih mudah melihat mana yang memberi keuntungan yang lebih besar bagi mereka.Namun hanya pengikut yang mampu berkata sebaliknya”Bagiku hidup adalah untuk Kristus dan mati adalah keuntungan”.

3.Penggemar masih mudah dan sering meragukan Kristus,tetapi hanya pengikut yang mempercayai Kristus dengan sepenuh hati.

Ketika di perhadapkan dengan situasi yang sulit,penggemar akan memilih untuk mencari pertolongan yang menjanjikan,seperti manusia,uang,kekuasaan,kuasa gaib dan sebagainya.Mereka lebih suka mengandalkan kekuatan sendiri.Berdoa ? Itu bisa nanti-nanti.Namun hanya pengikut yang akan berkata “Tetapi aku dan seisi rumahku,kami akan beribadah kepada Tuhan saja”.

Satu pertanyaan sederhana biarkan mengoreksi kehidupan kita hari ini”Apakah aku sungguh pengikut Kristus ? Ataukah hanya seorang penggemar ? Amin.

Josua J.Sengge,S.Th

 

 

 

 

 

Be The Light merupakan tema Youth Camp Agape Tahun 2018 yang di adakan di PPMT (Pusat Pelatihan Misi Terpadu) Soe-Timor Tengah Selatan.Camp berlangsung sejak tanggal 14-17 Juni 2018 dengan pembicara utama dari Gereja Kristus Bogor (Anggota PGI),yaitu  Bpk.Junius Hardy S.T.,M.T.,MACM.Beliau adalah staf akademik di Fakultas Liberal Arts,Universitas Pelita Harapan,Karawaci-Tangerang-Banten (sejak April 2011).Kegiatan Youth Camp ini diikuti oleh 47 orang dengan agenda kegiatan yaitu : Games Perkenalan & Pembagian Kelompok,Seminar,Saat Teduh,Olahraga Pagi,Membuat Alat Peraga Penginjilan,Workshop Tentang Penginjilan dan Outbond.

Pembicara Utama : Bpk.Junius Hardy S.T.,M.T.,MACM

35240535_1745232602260142_7494889399499358208_n

Kegiatan Youth Camp 2018 :

Yosua 7 : 1-26 ; 1 Petrus 2 : 11-12

Pembicara : Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Terkadang manusia sombong dan merasa segala sesuatu yang di dapat merupakan usaha sendiri dan melupakan Tuhan yang punya andil di balik itu semua.

Manusia seringkali tamak dan menginginkan lebih.Yang di tekankan disini adalah mengapa kita tidak boleh mengambil yang bukan menjadi hak kita ? Semua orang menghendaki hidup yang lebih baik hari demi hari,tapi bukan berarti kita dapat mengambil  apa yang bukan menjadi hak kita              (Maz  128 : 2).Apalagi yang merupakan milik kepunyaan Tuhan.

Menggiurkan itu tidak suka ikut aturan.Menggiurkan tidak selamanya baik.Contohnya : Hubungan suami isteri yang mulai renggang karena perselingkuhan.Perselingkuhan itu menggiurkan tapi akan membinasakan.Puaskanlah apa yang di dapatkan pasangan dalam bekerja dengan juga bertanya tentang sumber penghasilan tersebut,dan berdoalah untuk berkat yang di terima tersebut.

Tuhan menolong kita semua.Amin.

Khotbah Pada Ibadah UPP.Pasutri,Rabu 13 Juni 2018

Untuk membuat segalanya menjadi baru diperlukan sebuah worldview (cara pandang) Injil empat-pasal (four-chapter gospel). Apa itu Injil empat-pasal? Injil empat-pasal berbicara tentang sebuah kisah menyeluruh/akbar/besar tentang relasi Allah dengan manusia di dalam Alkitab. Karena itu, Injil empat-pasal adalah sebuah kerangka yang menolong orang Kristen untuk menjalani kehidupannya. Injil empat-pasal dibangun dari rangkaian peristiwa-peristiwa penting dan krusial dalam Alkitab, yakni: creation (penciptaan); fall (kejatuhan); redemptiion (penebusan); dan restoration (pemuliaan). Creation berbicara tentang bagaimana suatu relasi dimulai. Fall bicara tentang bagaimana suatu relasi menjadi rusak. Redemption berbicara tentang bagaimana relasi menjadi pulih. Terakhir, restoration bicara tentang bagaimana suatu relasi diakhiri dengan baik.

  1. Creation. Dalam Kejadian 1:26-27 tertulis, “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.’” Bagian ini menyatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah. Gambar Allah berbicara tentang sebuah kapasitas yang Allah tanamkan/berikan dalam seluruh diri manusia, yakni kapasitas untuk berelasi dengan Allah. Lantas, apa tujuan penciptaan? Allah menciptakan manusia agar manusia diikat dengan mandat budaya. Mandat budaya berbicara tentang mandat/delegasi bagi manusia untuk menjaga dan mengelola ciptaan lainnya. Karena itu, mandat budaya dapat dimaknai sebagai sebuah konteks bagi manusia untuk berelasi dengan Allah dan ciptaan lainnya. Maka, dapat disimpulkan bahwa kisah penciptaan manusia memberikan penjelasan yang clear tentang bagaimana relasi antara Allah dengan manusia dimulai.
  2. Fall. Dalam Kejadian 3:7-13 dituliskan, “Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: ‘Di manakah engkau?’ Ia menjawab: ‘Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.’ Firman-Nya: ‘Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?’ Manusia itu menjawab: ‘Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.’ Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: ‘Apakah yang telah kauperbuat ini?’ Jawab perempuan itu: ‘Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.’” Jika kisah creation menceritakan tentang bagaimana relasi antara Allah dengan manusia dimulai dengan baik, maka kisah fall memberi keterangan tentang bagaimana relasi antara Allah dan manusia menjadi rusak. Alkitab mencatat bahwa kisah kejatuhan menjadi penyebab utama dari rusaknya kapasitas dalam diri manusia untuk berelasi dengan Allah. Hal ini telah menyebabkan setiap manusia tidak lagi mampu berelasi dengan Penciptanya, dan layak menerima ganjaran hukuman kekal.
  3. Redemption à Dalam Roma 3:23-25 tertulis, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” Jatuhnya manusia ke dalam dosa bukanlah akhir daripada segalanya. Melalui kisah redemption, orang percaya diberikan fakta bahwa relasi yang rusak telah diperbaiki. Kisah redemption berbicara tentang penebusan dalam Kristus. Penebusan Kristus telah memulihkan dan memperbaiki relasi yang sudah dirusak oleh dosa. Oleh karena itu, maka manusia dapat kembali berelasi dengan Allah melalui Kristus.
  4. Restoration à Dalam Wahyu 21:1-5 ditulis, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus,Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: ‘Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.’ Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!’ Dan firman-Nya: ‘Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.’” Kisah restoration berbicara tentang janji pemulihan. Mengapa restoration itu penting? Restoration menjadi penting untuk mengingatkan umat Allah bahwa mereka akan berelasi dengan Allah dalam kekekalan, di mana tidak ada air mata, perselisihan, kecemasan. Lantas, apa yang harus dilakukan orang percaya dalam menanti janji pemulihan? Maka, 1 Korintus 15:68 mengingatkan kepada setiap orang percaya, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Apa artinya? Artinya adalah bahwa pemulihan menjadi satu peristiwa yang pasti akan terjadi, tetapi kepastian tersebut tidak pernah menghilangkan tanggung jawab manusia. Sebaliknya, kepastian bahwa orang percaya akan dipulihkan harus membuat dirinya semakin giat dalam pekerjaan Tuhan, sebab jerih payahnya tidak akan sia-sia. Maka, pemulihan menjadi satu janji yang sangat penting untuk selalu diingat dan dipahami orang percaya. Mengapa? Sebab melalui kisah pemulihan, orang percaya akan mendapatkan jawaban melalui sebuah janji tentang bagaimana relasi antara Allah dengan manusia pasti akan diakhiri dengan baik.

Kesimpulannya, melalui worldview (sudut pandang) Injil empat-pasal, maka orang percaya dapat melihat segalanya menjadi baru. Mereka dapat melihat tujuan hidupnya, mengetahui perannya sebagai orang percaya, dan memandang dunia dengan sudut pandang yang berbeda.

Pembicara  : Calvin Wu pada Ibadah Rutin UPP.Pemuda Kamis 7 Juni 2018

Rabu 6 Juni 2018,UPP.Pasutri GMIT Agape mengadakan Seminar Kesehatan dengan pembicara dr.Andrew E.Hartanto,Sp.OG.Kegiatan ini dimulai pada pukul 19.30 Wita dan bertempat di lt.2 GMIT Agape Kupang.

Retret Majelis,HT dan BP3J GMIT Agape berlangsung pada tanggal 1 dan 2 Juni 2018 bertempat di Hotel Timor Megah Soe-TTS.

Agenda kegiatan antara lain :

1.Ibadah dengan tema :

Hari ke-1  : “Mengapa Harus Saya?” & “Sampai Pada Batas”

Hari ke-2 : “Bersama Melayani Tuhan” & “Setia Sampai Akhir”

2. Games/kuis

3.Malam rekoleksi

4.Doa pagi & olahraga

Pemusik dan Worship Leader (WL) :

Pembicara :

Sesi Ibadah dan Tanya Jawab :

Games/kuis,Malam Rekoleksi,Doa Pagi & Olahraga :

« Older Entries