header image
 

All posts in May 11th, 2018

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 1 : 6-11

Dalam hidup kita memiliki banyak kebutuhan dan setiap kita pasti tahu membedakan mana yang menjadi kebutuhan pokok dan mana yang menjadi kebutuhan tambahan.Dalam sisi kehidupan rohani pun demikian,dan dapat kita lihat bahwa hal yang pokok sebagai orang percaya adalah sbb :

1.Tugas pokok orang percaya adalah mengabarkan Injil.Tambahannya adalah membangun gereja.

2.Menjadi saksi Kristus yang hidup.Tambahannya adalah jabatan-jabatan dalam pelayanan (Pendeta,Penatua,dll)

3.Menerima dan menanti Roh Kudus dalam hidup adalah yang pokok.Tambahannya adalah sukacita dan berkat jasmani.

4.Hidup kekal adalah kesaksian orang percaya.Tambahannya adalah berita kesembuhan,kesaksian sukacita,dll.

Karena semuanya itu,maka dapat kita lihat bahwa ada 3 hal penting tentang kenaikan Yesus Kristus :

1.Kenaikan Yesus menunjukkan bahwa ini adalah hal terakhir Ia tinggal di bumi bersama-sama manusia.

2.Misi penebusan (karya keselamatan) Yesus sudah genap.Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi kita yang percaya pada-Nya,dan Ia akan datang kembali dengan cara yang sama seperti saat Ia naik ke Surga.

3.Agar manusia yang sudah menyaksikan peristiwa ini dapat menjadi saksi-Nya.

Jika demikian maka dapat kita ketahui  bahwa  :

1.Waktu Tuhan adalah rahasia Bapa.Tugas kita hanyalah menunggu kuasa Roh Kudus turun atas kita sebagai murid-murid-Nya.

2.Kita menerima kuasa (bukan kekuasaan  ; yaitu kemampuan atau daya untuk bersaksi tentang karya keselamatan Kristus bagi manusia).

3.Menjadi saksi (mengalami langsung) Tuhan dan karya-Nya yang ajaib.

4.Jangan lah kita hanya berdiri dan menatap,tetapi harus bekerja (menjadi saksi).

5.Yesus akan kembali dengan cara yang sama tanpa kita tahu waktu-Nya (harus berjaga-jaga)

 

Jika demikian maka mengapa kesaksian kita harus di mulai dari dalam rumah terlebih dahulu ? Karena kita memiliki waktu yang lebih lama untuk berada di dalam rumah daripada di luar rumah.Didalam rumah ada orang-orang yang kita kasihi (keluarga).Hal ini di maksudkan agar keselamatan yang kita peroleh juga dapat dimiliki oleh mereka yang kita kasihi.Karena itu semua harus di mulai dari rumah.Syarat nya adalah :

a.Tahu benar apa yang mau di saksikan

b.Siap terima resiko ( kata-kata dan perbuatan kita haruslah membawa damai sejahtera).

c.Menceritakan tentang Tuhan dan bukan tentang diri sendiri (mengandalkan Roh Kudus dan bukan diri sendiri)

Mari,jadilah saksi Kristus yang benar,dimulai dari dalam rumah kita masing-masing.Amin.

 

Khotbah pada ibadah peringatan Hari Kenaikan Tuhan Yesus,Kamis 10 Mei 2018

 

 

Pdt.Yahya Millu

Roma 15 : 1-3 dan 13 : 8

Setiap rumah tangga pastilah ada konflik di dalamnya.Hal ini harus di sadari oleh setiap pasangan.Kita adalah manusia yang berdosa dan memasuki hidup pernikahan dengan membawa diri sebagai orang yang berdosa.Jika salah satu pasangan melakukan kesalahan sebaiknya jangan memandangnya sebagai musuh,tetapi pandanglah kelemahan itu sebagai cara atau proses pertumbuhan rohani.Karena Allah telah memilih kita sebagai alat pertumbuhan rohani karena Ia tahu bahwa kita adalah orang yang terbaik untuk pasangan kita.

Bagaimana jika salah satu pasangan berbuat salah ? Biasanya orang yang bersalah di tuntut untuk berubah.Yang seharunya memiliki inisiatif adalah orang yang tidak bersalah karena dia yang kudus atau dalam keadaan kudus.Hal seperti ini memang susah di lakukan karena ego kita.Tetapi Allah menghendaki itu karena Tuhan sudah mempersiapkan kita untuk menjadi penolong bagi pasangan kita.Ini adalah kewajiban kita yang kuat.Hutang kasih adalah kewajiban kekal suami atau istri kepada pasangannya.

Dalam Roma 15 : 1 kelemahan pasangan bukanlah untuk di injak-injak karena semakin di injak maka pasangan tidak akan bisa bangkit,tetapi sebaliknya harus kita taruh kelemanhannya di bahu kita untuk kita tanggung agar dapat menolong dia untuk bertumbuh.Biarlah Allah menolong setiap kita dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup berumah tangga.Andalkan Ia selalu agar kita dapat menjadi penolong yang baik bagi pasangan kita.Amin.

 

Khotbah pada ibadah rutin UPP.Pasutri,Rabu 9 Mei 2018 ( kehadiran 27 orang)

 

 

 

 

 

Bacaan Alkitab : Rut 1 : 8-17 dan 3 : 1

Pdt.Emr.Y.Kisek Nuban,S.Th

 

Dalam bacaan di atas,kita mendapat gambaran bahwa Naomi adalah sosok ibu yang penuh kasih kepada menantunya.Ia tidak menuntut kewajiban dari anak menantunya tetapi sebaliknya,ia menganggap mereka sebagai anak yang harus di bahagiakan.Ia menanamkan benih kekekalan bagi kedua menantunya dan benih tersebut bertumbuh dengan subur di hati menantunya yaitu Rut.

Hati Naomi penuh dengan cinta kasih.Kasih bisa saja hilangg karena praduga negatif (salah kaprah),salah satu sebabnya mungkin saja karena kasih yang kita miliki bersifat dangkal.Naomi kehilangan suami dan kedua anak laki-lakinya tetapi cinta kasihnya tidak pernah hilang.Demikian kasih yang tumbuh dalam hati Rut terhadap mertuanya.

Dari kisah Naomi,kita dapat belajar bahwa menjadi ibu yang dapat menjadi sahabat bagi keluarga adalah penting terutama dengan menanamkan cinta kasih dalam hati anggota keluarga kita,baik lewat pikiran,tutur kata,dan perbuatan.Kasih tidak egois dan mencari keuntungan sendiri.Dapat di lihat dari cara Naomi meminta kedua anak menantunya untuk kembali pulang pada orang tua mereka masing-masing.Jika kita di perhadapkan pada kesulitan hidup,janganlah kita mencari pertolongan selain kepada Tuhan,tetapi hadapilah kesulitan tersebut dengan pasrah diri kepada Tuhan maka kita akan melihat mujizat Tuhan.Amin.

 

Khotbah pada ibadah rutin UPP.Wanita,Rabu 9 Mei 2018 (kehadiran 41 orang)

 

Bacaan : Roma 12 : 18 ; Ibrani 12 : 14 ; Mat 5 : 9

Pdt.Yahya Millu

Untuk menjadi pembawa damai,kita harus terlebih dahulu berdamai dengan Tuhan dan diri sendiri terlebih dahulu,karena Kristus adalah damai.Caranya adalah bergaul akrab dengan Tuhan  dan membangun hubungan dengan-Nya.Dengan menjadi sahabat-Nya maka setiap tindakan kita tentunya akan kita jaga agar tidak menyakiti hati Sahabat kita.

Untuk menjadi pembawa damai maka kita perlu memberi waktu dan ruang bagi Tuhan lewat persekutuan,doa dan renungan akan firman Tuhan.Untuk menjadi pembawa damai maka kita juga perlu memiliki kesucian hati (belajar untuk membersihkan diri),rela memberi diri untuk menjadi pembawa damai dan memiliki kebenaran walaupun tidak mudah.Amin.

 

Talkshow UPP.Remaja & Pemuda,Minggu 29 April 2018 (kehadiran 57 orang)