header image
 

All posts in March, 2018

Ibadah dan pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus di laksanakan pada hari Jumat 30 Maret 2018 pukul 17.00-18.00 Wita.

 

Malam refleksi merupakan malam perenungan akan sengsara Yesus sampai kepada penyaliban dan kematian-Nya sebagai bagian dari karya keselamatan-Nya untuk kita manusia berdosa.Ibadah malam refleksi dimulai pada pukul 19.00-21.00 Wita.

Bacaan Alkitab : Markus 15 : 33-47

Pengkhotbah : Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Peringatan akan kematian Yesus,marilah seolah kita berada dirumah duka seorang yang mati karena teraniaya sepanjang malam.Kisah di taman Getsemani,Yesus ketakutan karena Ia tahu Ia harus melewati penyiksaan-penyiksaan dari malam tiada berhenti.Jam 6 pagi mengalami penyiksaan-penyiksaan lagi.Ternyata kebencian membuat orang melakukan apapun untuk kepuasan atas keinginannya.Itulah dosa yang membuat manusia memutuskan hubungan dengan Allah dan mengikat hatinya dengan keinginan dagingnya,mendengar seruan pendusta.

Dosa membuat manusia kehilangan kasih Allah.Kasih Allah memanggil umat cipataan-Nya,rindu kepada milik kepunyaan-Nya.Kekasih-nya yaitu umat-Nya harus dipanggil kembali dengan penebusan Allah.Iblis tercengang karena Allah mengambil milik-Nya dengan memberikan diri-Nya.Dengan penebusan,manusia kembali pada pencipta-Nya.Kasih yang besar membuat kita hadir untuk mengingat kasih-Nya.Yesus mati,dan Ia menyatakan pada iblis kemenangan-Nya.

Bagaimanakah respon kita terhadap tanda kasih Yesus ? Harus ada perjumpaan pribadi dengan-Nya,sehingga sikap kita adalah penghormatan bagi-Nya.Bagaimana perilaku kita terhadap sesama kita ? Antara lain dengan tutur kata yang santun dan hormat.Bagaimana penghormatan pada Tuhan yang telah mati bagi kita ?

-Perjumpaan dengan Tuhan merubah perilaku kita

-Kita berharga di mata Allah

Bagaimana dengan diri kita sendiri ? Ketika kita tahu bahwa kita berharga,kita menghargai diri sendiri sebagai karya agung Allah.Hanya Yesus saja yang mati untuk kita,tidak ada yang lain.Ini adalah karya Allah yang tak terselami bagi kita.Hanya karena kasih yang besar.Karena  Tuhan mengasihi kita,lakukanlah seluruh firman-Nya.Kisah kematian Kristus harus dapat membawa orang pada pertobatan (seperti kepala pasukan yang mengakui bahwa sungguh Yesus adalah Anak Allah).

Pertobatan dimulai dari cara berpikir dan kemudian mengubah perilaku kita.Ketika Yesus mati,Ia berkata “..kedalam tangan-Mu kuserahkan…”.Yesus tahu Ia akan kembali kepada Bapa.Hari ini persiapkan diri berjumpa dengan maut,agar roh kita kembali kepada Bapa.Mati dalam kepastian,setelah mati tahu harus kemana,sehingga tidak sia-sia pengorbanan Yesus.Kematian disyukuri sebagai perjumpaan dengan Yesus.Kematian tidak menakutkan apabila kita milik Tuhan (hal ini juga perlu kita ajarkan kepada anak-anak kita).

Saat Yesus mati,tabir bait Allah terbuka tanda segala sesuatu yang bersifat terpisah antara manusia dan Allah tidak ada lagi.Yesus mati supaya manusia dan Allah tidak lagi terpisah.Kematian Yesus telah menggenapi,telah menyelesaikan karya keselamatan-Nya bagi kita.Amin.

Khotbah pada ibadah Jumat Agung,30 Maret 2018 pukul 09.00 Wita

Ibadah rutin UPP.Wanita kali ini berlangsung di Taman Wisata Arjuna Bakunase.Ibadah berlangsung pukul 16.00-17.30 Wita,di pimpin oleh ibu Pdt.Deazy Tatengkeng,S.Si,MA dengan tema ” Perempuan Yang Memandang Salib”.Ibadah di hadiri oleh 35 orang.

Bacaan : Markus 14

 

Yesus sangat berduka dan mengatakan bahwa bahaya sudah diambang pintu.Tuhan mengatakan bahwa hati-Nya sangat sedih,seperti mau mati rasanya.Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk tinggal berjaga-jaga bersama-Nya dan berdoa.

Refleksi : Apakah persoalan hidup membuat kita mengalami gelisah dan gundah dalam hati,membuat kita terpuruk dan tidak melihat kepada kasih Tuhan ?Apa yang kita alami didunia ini tidak melebihi kekuatan kita dan tidak sebanding dengan apa yang di alami Yesus.

Petrus yang tidak sabaran memotong telinga seorang yang datang menangkap Yesus.

Refleksi : Saudara,kita pasti memiliki kasih yang besar kepada orang-orang yang kita kasihi,tetapi kita harus sadar bahwa ada peristiwa yang tidak menyenangkan hati kita.Reaksi kita menunjukkan siapa diri kita.Tidak selamanya segala kebaikan dalam hidup kita mendapat tempat dan penghargaan.Yesus di tolak karena di anggap telah menghujat Allah,perusuh dan perusak persekutuan bergereja.Apa bentuk rasa hormat kita kepada Allah,Sang Pemberi Hidup kita ?

Dua orang yang bertikai untuk satu kepentingan yang sama,Herodes dan Pilatus kemudian “bersahabat” untuk membunuh Yesus.Penderitaan keji di alami oleh tubuh Yesus.Ia di siksa dalam kebisuan-Nya.Mereka menyalibkan-Nya.Memakukan tangan-Nya yang memberkati dan memberi kesembuhan bagi banyak orang,bahkan mereka yang membenci-Nya.Ia mati diatas kayu salib sevagai seorang Juruselamat.

Refleksi : Adakah kesengsaraan yang di alami Yesus sama dengan kesengsaraan yang kita alami ? Adakah kita sadar dalam kehdupan kita setiap hari di saat kita tidak taat,maka kita kembali membuat kisah perjalanan salib ? Saat kita membuat persekutuan dengan sesama adakah kita sadar itu sudah memuliakan Tuhan atau belum ?Sudahkah kita di baharui dalam tutur kata dan perbuatan kita ?Kasih Allah nyata bagi kita.Penerimaan-Nya sempurna atas segala dosa dan kehinaan kita.

Sanggupkah kita memiliki kasih yang besar seperti Kristus ?

 

Ibadah Malam Refleksi,Kamis 29 Maret 2018 pukul 19.00-21.00 Wita

 

Yohanes 19 : 30

Oleh Pdt.Deazy Tatengkeng,S.Si,MA

Saat ini kita telah memasuki minggu sengsara yang ke-7 dan secara iman kita terus di ajak untuk mengenang serta menghayati perjalanan sengsara Tuhan Yesus.Ia sengsara dan memilih rela mati untuk menggantikan penderitaan kita.Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa kata-kata terakhir dari seseorang sebelum mereka menutup mata adalah kata-kata terpenting dalam kehidupan seseorang.Biasanya seluruh keluarga dikumpulkan untuk mendengarkan beberapa patah kata terakhir dari orang yang akan meninggal.Terkait dengan itu,secara manusia,diatas kayu salib menjelang mati-Nya,Tuhan Yesus mengucapkan dua kata pendek yakni ” Sudah Selesai / Tetelestai”. Kedua kata ini memiliki makna yang sangat dalam di dalam kehidupan ke-Kristenan,juga sangat berbeda jika di bandingkan dengan perkataan terakhir tokoh-tokoh dunia mana pun.Demikian hebat dan agungnya perkataan terakhir dari Yesus ini,maka apa kebenaran yang dapat kita refleksikan dari perkataan yang tidaklah biasa ini ?

1.Sudah selesai artinya Yesus memberikan jaminan pengharapan.

2.Sudah selesai artinya Yesus membayar lunas hutang dosa manusia.

3.Sudah selesai artinya Yesus sanggup menerima/menyambut kembali manusia berdosa untuk hidup dalam perubahan.

Murka Allah tidak lagi turun kepada manusia yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat karena Kristus sudah taat sampai mati.“Sudah Genap” artinya Kristus tidak perlu lagi mengulangi salib karena didalam perkataan-Nya semua sudah selesai,kita berjuang untuk hidup dalam Yesus.Ketaatan Kristus menjadikan kita yang menerima-Nya di terima juga oleh Allah.Sekalipun mungkin dosa kita terasa berat dan aib dosa itu seakan membuat kita terbuang dari Allah,tetapi darah Kristus yang suci itu telah tercurah untuk pengampunan dosa kita.

Apa yang menjadi masalahmu sebagai kaum perempuan hari ini ? Pergumulan,sakit penyakit,pekerjaan,keluarga yang tidak harmoni,jodoh atau pasangan hidup,masa depan yang tidak jelas.Pandanglah kepada salib Yesus.Penderitaan kita tidak sebanding dengan penderitaan-Nya.Dalam teriakan Yesus ” Sudah Selesai” Yesus menyatakan bagi dunia bahwa Dialah pemenang dari segala hukuman dosa.Artinya barang siapa yang ada di dalam Yesus,di jugalah pemenang atas hidup ini.Karena itu,bersama Yesus yang tersalib dan bangkit,jadilah pribadi yang berkemenangan dan terus di perbaharui.Ini adalah pilihan terbaik.Jangan takut,Tuhan Yesus ada bersamamu.Amin.

 

Khotbah pada Ibadah Rutin Upp.Wanita,Rabu 28 Maret 2018 (kehadiran : 35 orang)

Bible quiz dalam rangka menyambut Paskah berlangsung usai ibadah Minggu,pukul 12.00-15.00 Wita.Bahan quiz terambil dari kitab 1 & 2 Korintus,serta di ikuti oleh 13 kelompok dari masing-masing UPP yaitu : Pemuda A,B,C dan D,Paduan Suara,Anak (Sekolah Minggu),Remaja A dan B,Pasutri A dan B,Lansia A dan B serta Wanita.Quiz terdiri dari 6 model soal yaitu : Soal pilihan dan melengkapi ayat,Tebak kata dengan gambar,Acak kata,Tebak lagu (dari Kidung Jemaat),tebak tokoh dan tempat,serta soal jawaban singkat yang merupakan babak rebutan di akhir quiz.

Pemenang quiz untuk Juara 1 dari UPP.Pasutri dengan jumlah nilai 2.900,Juara 2 dari UPP.Paduan Suara dengan jumlah nilai 2.700 dan juara 3 dari UPP.Wanita dan UPP.Anak dengan jumlah nilai yang sama yaitu 2.600.

 

 

Jumat 23 Maret 2018 pukul 16.00-17.30 Wita berlangsung ibadah UPP.Lansia.Ibadah yang berlangsung setiap satu kali dalam satu bulan ini mengusung tema ” Menjadi Garam dan Terang di Usia Lanjut “.Ibadah di isi dengan doa,puji-pujian,kesaksian,pemutaran video singkat dan diakhiri dengan jamuan makan bersama.

TEMA IBADAH UMUM :”PENDERITAAN KRISTUS DALAM KESEDERHANAAN-NYA”

TANGGAL TEMA PEMBICARA
1 April 2018 Kuasa Kebangkitan Kristus Melenyapkan Ketakutan dan Memberdayakan Pdt.Yandi Manobe,S.Th
8 April 2018 Kehadiran Kristus Membawa Damai Sejahtera Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th
15 April 2018 Percaya Walau Tidak Melihat Pertukaran Mimbar
22 April 2018 Diutus Untuk Menghasilkan Buah Pdt.Yandi Manobe,S.Th
29 April 2018 Doa Yesus Bagi Murid-Murid-Nya dan Umat-Nya Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

Berikut jadwalnya :

HARI/TANGGAL JAM KELUARGA PELAYAN
Senin,26 Maret 2018 17.00 Bp.Martinus Ninggeding Sdra.Eka,Ibu Isye,Bp.Paul
18.00 Bp.Simon Riwu Kaho
17.00 Ibu Herlisye Ang Sdra.Jevin,Bp.Nelson,Bp.Roland
18.30 Bp.Dafid Gunawan
Selasa,27 Maret 2018 17.00 Bp.Alfred Nitbani Ibu Anthonetha,Bp.Lulu,Ibu Irawati
18.30 Bp.Adi Nitbani
17.00 Bp.Aris Djong Sdra.Jevin,Bp.Rongky,Ibu Ana
18.30 Bp.Nelson Tali
18.00 Bp.Denni Djari Sdra.Eka,Ibu Very,Bp.Abineno
19.30 Bp.Lomi Rihi
Rabu,28 Maret  2018 19.00 Bp.Alfons Leha Ibu Elen,Sdri.Novita,Bp.Kenhogi
19.00 Bp.Eddy Tali + Bp.Riky Tali Sdra.Eka,Bp.Inno,Ibu Hanny M.Ang
« Older Entries