header image
 

All posts in October, 2017

Pada tanggal 25 & 26 Maret 2017,Komisi Kaum Bapak GMIT Agape diberi kesempatan untuk melayani di Jemaat GMIT Betania Baa,Jemaat GMIT Siloam Metina dan Jemaat GMIT Betlehem Dudale Klasis Lobalain.Pelayanan berupa KPI,dengan pembicara Bapak Pdt.Yandi Manobe,S.Th,pelayanan puji-pujian dalam ibadah bersama dan diakonia.

Pelayanan gabungan Komisi Wanita & Pemuda di Pos Pelayanan Tanaloko Kupang Barat pada hari Minggu 19 Maret 2017.Pelayanan antara lain berupa pelayanan puji-pujian dan firman dalam ibadah bersama,penginjilan berkelompok  dan diakonia.

TEMA IBADAH UMUM GMIT AGAPE

BULAN “LINGKUNGAN HIDUP”

TANGGAL TEMA PEMBICARA
05 Nov. 2017 Alam Sebagai Pentas Karya Allah. Pdt. Drs. Hari Sudjatmiko, M.Div
12 Nov. 2017 Manusia : Penguasa atau Penatalayanan. Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th
19 Nov. 2017 - Tukar Mimbar
26 Nov. 2017 Sabat Untuk Tanahku. Pdt. Tamu

“KELUARGA YANG BERIMAN”

Yohanes 12:1-8

Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Tidak ada hidup tanpa kepercayaan dan keyakinan. Sebuah rumah tangga, badan usaha atau perusahaan, kalau tidak percaya satu sama lain didalamnya maka tidak akan berjalan dengan baik. Matius 17:20, iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Tanpa iman, tidak akan ada, semua pasif, karena semua tidak saling mempercayaai, kalau ada iman yang kecil sekalipun, di situ ada semangat, ada kepercayaan. Ibrani 11:18, Iman adalah dasar dari segala sesuatu. Karena iman maka gereja ada sampai sekarang ini.

Keberadaan Yesus di Betania, direncanakan, diniati oleh keluarga ini. Mereka mengadakan perjamuan menyambut Yesus. Ada dua hal yang perlu kita contohi dari keluarga beriman dalam bacaan ini:

 

  1. Keluarga ini adalah keluarga yang menempatkan Yesus sebagai pusat di dalam keluarga, Lukas 18:8b. Setiap keluarga dihargai oleh Yesus. Penghargaan Yesus dibuktikan dengan kehadiranNya karena mereka tahu dengan jelas siapa Yesus. Allah kita adalah yang mulia dan agung tetapi Ia merendahkan diri datang ke dalam dunia dan hidup sama seperti kita. Itulah yang disadari oleh keluarga Lazarus. Tempat Yesus di dalam hidup kita tidak dapat digantikan oleh apapun juga.
  2. Keluarga ini adalah keluarga yang punya orientasi memberi. Kita sering kali terpengaruhi untuk berorientasi pada mempunyai bukan memberi. Ingin punya uang, rumah, anak, harta kekayaan, nama besar, mobil dan sebagainya, itu yang kita pakai sebagai ukuran dalam hidup. Manusia tidak pernah puas dalam hidupnya. Yang Maria lakukan justru terbalik, dia berorientasi pada memberi, seperti Yesus yang memberi sampai memberikan hidupNya sendiri. Memberilah seperti Simon si Kusta yang telah memberikan rumahnya, tenaganya, waktunya untuk Tuhan. Memberilah seperti Maria, yang memberikan yang terbaik kepada Tuhan. Bagi Maria, Yesus adalah Raja diatas segala raja. Dan Ia berhak menerima yang paling baik dalam pemberian Maria.

Kiranya kita menjadi keluarga yang menempatkan Yesus sebagai pusat di dalam keluarga kita dan hidup berorientasi pada memberi dengan setulus hati bukan hanya ingin memiliki, dan memiliki. Amin

 

                                                                                                                                              Pdt. Iyes Djo Naga, M.Th

 

Yakobus 3 : 1-12

Oleh : Sdra.Eka.P.Hia

 

Hidup kita seringkali dikuasai oleh lidah,yang sekalipun dipakai untuk bersyukur tetapi sekaligus juga di pakai untuk mendatangkan kutuk.Dosa karena lidah begitu mematikan.Kita harus waspada dalam menggunakan lidah kita karena dapat mencelakai orang lain,memfitnah,menipu,dan sebagainya.

Jika lidah dapat mendatangkan dosa yang mematikan,maka apa yang dapat kita lakukan adalah :

1.Waspadai lidah kita (gunakan untuk memuji Tuhan),nyatakanlah hal-hal yang baik lewat lidah kita.Lidah adalah alat,tetapi semua berasal dari hati seseorang (band: Filipi 4 : 8 ).

2.Gunakan lidah untuk menolong sesama.Pakailah hikmat dari Tuhan melalui lidah kita.

 

Hati kita menjadi sumber dari apa yang kita keluarkan lewat perkataan lidah kita.Dari hati muncul semua yang baik dan yang buruk.Untuk itu bangunlah hubungan dengan Tuhan,melekatlah pada-Nya,renungkanlah firman-Nya sehingga hati kita selalu diperbaharui sesuai kehendak-Nya dan dapat mengekang lidah kita,sehingga apa yang keluar lewat perkataan kita adalah hal-hal yang baik.Bicaralah sesuai realita dan fakta.Jangan ditambah dan dikurangi apalagi bergosip,sehingga lidah kita dapat dipakai untuk kemuliaan Tuhan.Amin.

RUMAH DOA

Matius 6 : 5-14

 

Saudara,ketika berdoa hendaknya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan tidaklah bertele-tele,sebab yang Tuhan inginkan dalam orang percaya ketika berdoa ialah hati,yakni perjumpaan dengan Tuhan.Dalam Mazmur 61 : 4 mengatakan “sungguh Engkau tempat perlindunganku,menara yang kuat terhadap musuh” mengingatkan kepada kita bahwa betul-betul yang kita serahkan kepada Tuhan adalah hati kita dan juga ketika kita berdoa hendaknya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan betul-betul fokus yang dapat mendatangkan berkat bagi sesama kita.Ketika kita berdoa bukanlah sebuah adegan sandiwara yang dapat dimanipulasi atau dengan merangkai kata-kata yang indah,tetapi sekali lagi doa yang kita panjatkan kepada Tuhan ialah merupakan perjumpaan dengan Tuhan.

Dalam hal doa Bapa Kami juga mengajarkan supaya doa yang kita sampaikan kepada Tuhan Allah sungguh-sungguh fokus disertai dengan iman yang kokoh dan yakin kepada Dia.Oleh sebab itu doa yang kita panjatkan kepada Tuhan harus benar-benar jujur dan tidak mengada-ada dan meminta sesuatu yang telah ada.Sebab doa yang tidak disertai dengan kejujuran ialah doa yang munafik dan bahkan mendatangkan malapetaka.Doa merupakan sebuah ruang pertemuan dengan Tuhan dengan penuh keseriusan.Ketika kita juga berdoa bukan hanya untuk diri kita sendiritetapi kita juga dapat berdoa untuk sesama kita yakni untuk mendatangkan kerajaan Allah dalam dunia ini yaitu terwujudnya kedamaian dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa ini.

 

Pdt.Yandi Manobe,S.Th

 

 

Pada hari Minggu 22 Oktober 2017 telah di perhadapkan di hadapan Tuhan dan jemaat,Badan Formatur Pemilihan Majelis dan BP3J Periode 2017-2021 sbb :

Adapun Tugas Badan Formatur Sbb :

1.Melaksanakan penjaringan dan penyaringan Calon Majelis dan BP3J

2.Melakukan pendekatan terhadapan calon Majelis dan BP3J

3.Badan Formatur bertanggungjawab terhadap Majelis Periode 2013-2017

4.Memberikan laporan kegiatan pemilihan Majelis dan BP3J sesuai anggaran yang sudah disediakan.

Berikut susunan Badan Formatur Pemilihan Majelis dan BP3J :

1.Penasehat :

a.Pdt.Anthonetha Manbe,S.Th

b.Ev.Elen Amalo,S.Pd.K

2.Ketua (merangkap anggota ) :

-Majelis :

a.Bp.Laurensius Lulu

b.Bp.Nelson Tali

c.Sdri.Prisilia Daud

3.Anggota :

a.Komisi Lansia                  : Ibu Lili Leonora

b.Komisi Paduan Suara  : Bp.Niti Sumarno

c.Komisi Kaum Bapak     : Bp.Henoch Bire

d.Komisi Pemuda             : Sdri.Laura Guinta

e.Komisi Remaja              : Sdra.Leonard Rohimone

f.Komisi  Anak                   : Ibu Lili Boesday

Surat Keputusan ini di buat di Kupang,pada tanggal 16 Oktober 2017,dan dengan  demikian maka Surat Keputusan no. 038/SK/MJ AGAPE 2017 tanggal 13 September 2017 dinyatakan tidak berlaku.

Pengkhotbah 3 : 1-15

Oleh : Sdra.Eka.P.Hia

 

Hidup kita ada di bawah kendali Tuhan,segala sesuatu yang terjadi semuanya atas kehendak-Nya.Kita berada di bawah waktu Tuhan.

Jika semuanya berada di bawah kendali Tuhan,maka apa yang dapat kita lakukan ?

1.Takut akan Tuhan ( kunci segala sesuatu)

2.Sadarbahwa segala sesuatu adalah pemberian Allah (merendahkan diri dihadapan Tuhan dan tidak sombong).

Dengan takut akan Tuhan dan sadar bahwa segala sesuatu adalah pemberian Allah semata,maka hendaknya waktu yang diberikan Tuhan bagi kita dapat dipakai untuk kemuliaan-Nya.Amin.

DASAR HIDUP KELUARGA ADALAH FIRMAN

Efesus 5 : 22-23

 

Manusia hanya cocok dengan manusia,berdasarkan kitab Kejadian.Manusia tidak cocok dengan benda lain,kalau ada manusia yang meninggalkan manusia untuk benda-benda mati maka dia tidak bahagia.Tuhan bekerja membentuk keluarga-keluarga dan Tuhan rindu melihat kebahagiaan dalam keluarga.Dalam bacaan ini,suami diharapkan memimpin dan mengasihi keluarganya.Istri diharapkan tunduk dan hormat kepada suami,memikirkan suami atau istri orang lain semakin membuat kita menemukan banyak kelemahan dalam suami atau istri kita.Pasangan yang bijak menghindari percekcokan atau perkelahian.Yang Allah harapkan dari anak-anak dalam keluarga adalah taat dan hormat pada orangtua.Pada konteks jemaat Efesus saat itu,anak laki-laki dipekerjakan jadi budak dan anak perempuan diperjualbelikan,pada saat yang sama firman Tuhan katakan kepada anak-anak agar taat dan menghormati orangtua.Artinya anak-anak tetap harus taat kepada orangtua.Sebaliknya orangtua jangan menjengkelkan anak-anakmu.Didiklah mereka dalam otoritas dan wibawa.

Anak-anak yang hormat pada orangtua akan tumbuh besar dan menghormati pasangan mereka.Beberapa hal penting yang menjadi tujuan nats ini yaitu :

1.Keluarga yang diberkati selalu memberikan ucapan berkat.

2.Keluarga yang diberkati selalu memberikan pengharapan.

3.Keluarga yang diberkati selalu memberikan sentuhan kasih sayang.

4.Keluarga yang diberkati memberikan harapan masa depan dengan ucapan iman yang dinyatakan.

5.Keluarga yang diberkati selalu ada tanggungjawab untuk konsisten dengan anggota keluarganya.

6.Keluarga yang diberkati selalu memberikan keceriaan.

7.Keluarga yang diberkati selalu saling meminta saran dan pertimbangan.

Yang harus kita lakukan dalam keluarga kita ialah :

1.Taat : pemenuhan permintaan yakni berusaha memenuhi permintaan keluarga.

2.Tunduk : rumah tangga terdiri dari 1 tuan,1 nyonya dan 2 pembantu.Satu dengan yang lain saling bekerjasama.

3.Saling merendahkan diri.Ada penghormatan satu dengan yang lain.

4.Tidak egois dalam keluarga.Orang egois berdiri dibelakang dosa.Orang egois ingin mengangkat nilai diri dengan cara yang salah.Seharusnya mengangkat nilai diri dengan cara mengasihi bukan egois.

Lakukanlah hal-hal ini dalam keluargamu agar firman Tuhan menjadi dasar dalam keluargamu.Amin.

 

Pdt.Yandi Manobe,S.Th

KELUARGA SEBUAH ANUGERAH

KEJADIAN 2 : 18-25

 

Sebuah pertanyaan yang perlu kita renungkan ialah bahwa mengapa sebuah keluarga adalah sebuah anugerah ? Yaitu karena keluarga merupakan pemberian Allah,jikalau kita melihat firman Tuhan yang mengatakan bahwa tidak baik jikalau manusia itu seorang diri saja.Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia,dan Adam mengatakan bahwa inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku,sehingga hal ini adalah sebuah anugerah,oleh karena Allah yang menciptakan keluarga yang berfungsi untuk memuliakan Tuhan.

Tetapi sebuah keluarga tidak akan menjadi harmonis jikalau pasangan suami istri tidak memandang keluarga yang telah di bentuk oleh Tuhan sebagai sebuah anugerah dan bahkan berpotensi sebagai pasangan yang saling menyakiti antara satu dengan yang lain.Dan memang realitanya bahwa sejak dari awal Tuhan menciptakan manusia berbeda baik laki-laki maupun perempuan.Jikalau laki-laki ingin di hargai berbeda dengan wanita yang ingin disayangi dan dikasihi.

Jikalau kita mengingat manusia pada dasarnya telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,maka kehidupan pernikahan keluarga pun telah jatuh dalam dosa,maka sangat tidak heran jikalau dalam sebuah keluarga itu terjadi pertengkaran dan kesalahpahaman oleh karena adanya efek dosa tersebut.Musuh kita yang terbesar dalam rumahtangga ialah setan yang mengganggu rumahtangga orang percaya.Sehingga dalam hal ini kita sebagai orang percaya harus menyadari bahwa keluarga ialah anugerah Allah dan mengijinkan Tuhan yang bekerja dalam keluarga sehingga dapat menjadi keluarga yang harmonis dan damai oleh karena campur tangan Tuhan Allah dan menjadi berkat bagi banyak keluarga lain.SOLI DEO GLORIA.

« Older Entries     Newer Entries »