header image
 

All posts in August 27th, 2017

PENDIDIKAN IMAN DAN KELUARGA

Ulangan 6:1-9

 

Dalam bagian kitab ini, Musa sebagai seorang pemimpin bangsa Israel mengulangi akan perintah yang disampaikan Tuhan kepada mereka. Musa mengingatkan mereka untuk tetap hidup di dalam ketetapan yang Tuhan telah buat. Dalam kaitan yang pasal yang ke enam, menjelaskan bagaimana umat Israel untuk tetap menceritakan kepada anak-anak mereka tentang kebaikan yang Tuhan telah perbuat selama perjalanan hidup mereka terutama ketika Tuhan membebaskan mereka keluar dari tanah perbudakan. Selain itu dalam pasal enam ini juga mengingatkan kepada bangsa Israel supaya mereka tidak melupkan Tuhan dan kebaikan-Nya, yaitu mereka tetap mengingatnya dalam kehidupan mereka. Isi pasal yang ke enam juga dikenal sebagai SYEMA YITSRAEL yaitu suatu penggilan bagi Israel dalam mendengarkan Firman Tuhan, selain itu ini juga berisikan tentang Allah yang secara total berbeda dengan ilah yang lain. Sehingga dalam tradisi orang Israel SYEMA harus diwujudkan dalam bentuk: menanamkan dihati anak-anak Israel Firman Allah tersebut, menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari bangsa Israel, dan harus menjadi identitas daripada anak-anak Israel baik dalam keluarga maupun di dalam masyarakat yang lebih luas.

 

Berkaitan dengan bulan pendidikan iman dalam keluarga, mengajak kita (orang tua) untuk untuk senantiasa mendidik anak-anak dan mengajarkan mereka untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan mereka, dalam kata yang sederhana ialah mereka harus diajarkan takut akan Tuhan. Dalam hal mengajar tidak harus dituntut kepada anak yang masil, tetapi juga kepada anak yang telah dewasa, sehingga dalam kehidupan mereka sungguh memuliakan Allah dalam kehidupan mereka. Dalam mengajarkan anak, maka harus dilakukan berulang-ulang sehingga hal tersebut dapat tertanam dalam kehidupan mereka. Sepasang keluarga di Jakarta yang anak-anaknya semua telah sukses, ketika saya bertanya apa yang menjadi kunci kesuksesan bapak dalam mendidik anak, bapak itu menjawab saya bahwa kunci kesuksesan dalam mendidik ialah mendidik mereka untuk takut akan Tuhan. Sehingga kita sebagai orang tua tidak hanya mendidik secara moral supaya berkelakukan baik, tetapi kita sebagai harus mendidik anak-anak supaya memiliki pertumbuhan iman kepada Yesus Kristus. Amin !

 

                                                                                                                      Pdt. Lori Lena Foeh, Sm.Th

 

Pemilihan Majelis dan BP3J Agape Periode 2017-2021, semulanya direncanakan pada hari ini Minggu, 27 Agustus 2017, namun karena ada beberapa tahapan yang perlu diselesaikan, maka ditunda untuk sementara waktu. Mohon pengertian dari segenap jemaat. Tuhan Yesus memberkati !

KASIH YANG MENGUBAHKAN

Kolose 3 : 5-17

 

Paulus menyampaikan pesan kepada jemaat di Kolose oleh karena mereka mulai melenceng dari apa yang seharusnya Tuhan inginkan.Sebagian jemaat di Kolose memercayai akan roh-roh dunia dan juga memercayai terhadap malaikat,tetapi mereka tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.Didalam jemaat Kolose merka juga hidup dalam keberdosaan yang Tuhan sangat benci di dalam kehidupan mereka,seperti misalnya percabulan,kenajisan,hawa nafsu,nafsu jahat dan juga keserakahan,penyembahan berhala,meskipun mereka sudah mengenal Yesus,namun hidup mereka masih belum berubah total dihadapan Allah.Melalui surat Kolose,Paulus meminta orang percaya untuk :

1.Mereka harus mematikan segala sesuatu yang duniawi,artinya bahwa ketika orang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka ia wajib untuk menyelesaikan dan mematikan keinginan dunia dan segala dosa seperti misalnya percabulan,kanajisan, hawa nafsu,nafsu jahat dan juga keserakahan,penyembahan berhala.

2.Orang percaya harus membuang semua kemarahan,geram,kejahatan,fitnah dan kata-kata kotor,dusta oleh karena Yesus telah mati bagi kita,maka kita harus membuang segala hal yang Tuhan tidak senang yaitu kejahatan itu sendiri.Tidak hidup dalam dusta oleh karena kita sudah menanggalkan manusia yang lama dan sekarang kita sudah mengenakan manusia yang baru.

3.Orang yang telah percaya harus mengenakan manusia baru dalam pengertian kita harus memiliki dan mengenakan kasih dan damai sejahtera Kristus yang telah mempersatukan dan menyempurnakan kita,harus sabar terhadap yang lain,mau mengampuni dan menerima orang lain dan tidak dendam.Hidup dalam kelemahlembutan,kerendahatian,belas kasihan,kemurahan dan penguasaan diri.Perkataan Kristus hadir didalam diri kita,dan juga kita dipanggil untuk menjadi satu tubuh dengan Kristus.Sehingga dengan mengenakan manusia baru,maka kita mencerminkan terang Kristus yang membawa berkat bagi banyak orang.

Kesimpulan akhir :

1.Tidak ada lagi orang Yahudi dan Yunani,tidak lagi membeda-bedakan,tidak memandang rendah orang lain sekalipun berasal dari status sosial yang rendah.

2.Kekristenan merobohkan tembok pemisah antara suku dan etnis.

3.Kekristenan merobohkan tembok pemisah antara budak dan majikan,orang dengan status sosial tertentu.

Pdt.Yandi Manobe,S.Th

 

KASIH YANG MEMERDEKAKAN

Galatia 4:1-11

Orang-orang Yahudi sangat taat kepada hukum taurat. Mereka sangat menghormati hukum taurat. Paulus melihat jemaat hidup dalam ketakutan. Mereka berbuat baik karena takut hukum taurat. Paulus mulai dengan mengatakan bahwa beriman kepada Allah karena ketakutan maka sama seperti anak kecil. Di dalam Kristus kita bukan lagi anak-anak kecil, kita sudah dewasa. Kita tidak lagi diperhamba karena Kristus sudah memerdekakan kita. taat kepada Allah karena kasih karuniaNya bukan dalam ketakutan tapi ada sebuah tanggungjawab. Kita melakukan semua kebaikan bukan karena takut tekanan tapi karena kasih karunia Allah. Perbuatan baik adalah tanggungjawab atas kasih karunia yang diperoleh. Kasih harus mendidik, itulah yang memerdekakkan. Manusia tidak dibenarkan karena melakukan hukum taurat tapi karena iman. Karena itu lekatkan diri kepada Kristrus supaya keyakinan akan keselamatan membaut kita berbuah. Beberapa hal penting perlu kita catat mengenai firman Tuhan ini:

  1. orang yang dewasa di dalam iman, harus mendapat makanan keras. Sekarang kita adalah ahli waris, telah dewasa, tahu melakukan apa yang harus dilakukan.
  2. Hukum Taurat menunjukkan dosa manusia tap9i tidak memberikan jalan keluar. Yang memberi jalan keluar adalah anugerah. Anugerah yang diteriman harus memerdekakan.
  3. anugerah adalah lawan kata dari dosa. Dengan anugerah Allah maka tidak ada lagi perhambaan dosa. Anugerah membawa orang hidup dalam kekudusan. Ada beberapa ciri orang Kristen saat ini:
  4. merasa merdeka padahal sebenarnya tidak/belum merdeka. Karena merasa diri bauik padahal masih hidup dalam dosa, ayat 10. Orang ini tidak sadar bahwa dirinya dibelenggu oleh dosa.
  5. orang yang merdeka tapi diperbudak oleh kemarahan, kedengkian, kebencian, sakit hati. Diperbudak oleh keingin an daginng.
  6. orang merdeka yang kurang hati-hati dalam mempergunakan kemerdekaan. Melakukan sesuatu suka-suka hatinya sendiri.
  7. orang yang menunjukkan kesan merdeka. Kesannya saja mkerdeka, kesannya positif kepada orang lain tapi dalam kesan itu dia berbuat jahat. Orang ini menyepelkan anugerah dari Tuhan.
  8. orang yang sudah merdeka dari Tuhan. Melakukan semua hal untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Selalu melihat Tuhan dalam kehidupannya. Itulah semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ucapan syukur.

Tiga sikap ornag yang telah merdeka adalah:

  1. tidak buat hal-hal yang berkaitan dengan dosa. Hubungan dengan Tuhan baik, demikian juga hubungan dengan sesama.
  2. kasih yang memerdekakan kita membuat kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
  3. tidak melakukan hal yang tidka berguna. Perbuatlah hal-hal yang berguna IKor 6:12, 10:23.

 

                                                                                                                 Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th