header image
 

All posts in March 31st, 2017

TELADAN SANG GURU

Filipi 2:5-7; Yohanes 13:1-20

Viadolorosa adalah perjalanan Tuhan Yesus dari pengadilan Pilatus ke Golgota. Jalan yang sekarang dilintasi ketika berziarah sama persis seperti jalan yang Tuhan Yesus lalui, tetapi Gereja Katolik menetapkan jalan itu sebagai viadolorosa. Dua realitas yang melekat pada diri Yesus, Ke AllahanNya dan Kemanusiaan. Yesus bukan dewa, bukan 50 % Allah dan 50 % manusia. Dia 100% Allah dan 100 % manusia. Bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi. Ada orang yang sampai hari ini masih menyangkal Keillahian Yesus. Cara untuk mengalami kenyataan realitas manusia, menderita, mati dan dikuburkan adalah dengan menjadi sama dengan manusia.

Iman kita tidak dibangun atas salib yang kosong tapi iman kita dibangun atas dasar kubur yang kosong. Kebangkitan itu menjadi jalan bagi kita ke sorga. Manusia mempunyai dua realitas  tubuh fana tapi jiwa kita kekal. Ketika kita  mati, tubuh mati tapi jiwa kembali kepada Allah.

Yesus sebagai guru dan pemimpin (sebutan Rabbi) sebab dalam Perjanjian Baru dua belas kali disebut sebagai Rabbi/Raff. Yesus dituntut untuk hidup sebagai Guru Yahudi. Tetapi yang Yesus lakukan justru berbeda dari para guru Yahudi. Ia bercerita dengan pemungut cukai, menyusuri daerah orang berdosa, bergaul dengan perempuan dan anak-anak, membiarkan murid “memetik gandum pada hari Sabat, menyembuhkan orang pada hari Sabat”.

Hal itu membuat Yesus tidak diterima oleh orang Yahudi pada umumnya. Keteladanan sebagai penganjur, punya banyak murid, tapi khusus dua belas orang ini, tidur, makan, melayani bersama. Sebagai Guru Ia mempunyai metode, teknik dan cara yang luar biasa termasuk mengalami secara langsung apa yang diajarkan Yesus dalam keadaan dilematis. Dia tenang dan diam menentukan sikap yang luar biasa. Ia mengambil air dan membasuh kaki muridNya. Guru pahlawan tanpa jasa. Yesus mendidik muridNya menjadi pribadi yang mandiri dan mampu merendahkan diri.

Yesus sebagai Pemimpin tidak ada diantara kita yang mau menjadi hamba. Jadi pemimpin itu enak. Nama besar, duduk didepan, makan lebih dahulu, pintu dibukakan, tas dibawakan. Yesus tetap seorang Pemimpin yang baik dalam segala kehebatanNya. Ia hidup sebagai Raja yang tinggi luhur tapi merendahkan diri seperti seorang hamba. Yesus Maha Tinggi tapi merendahkan diri. Hidup itu sebagai roda ; Hidup itu berputar. Kalau saat ini kita ada diposisi strategis berlakulah dengan wajar, jangan mentang-mentang. Jangan sampai orang yang kita hina, suatu saat menjadi pemimpin kita. Yesus menghadapi luka ketidaksetiaan dari murid-muridNya. Dia menghadapi dengan tenang. Yesus gelisah, galau, apa yang kita lakukan jika menghadapi ketidaksetiaan pasangan hidup menurut teladan Yesus. Mari kita bergumullah, jadilah kuat karena akan tiba waktunya mereka kembali kepada kita.

Yesus Sang Guru dan Sang Pemimpin. Yesus bersikap sangat ramah, Pemimpin selalu benar. Pemimpin selalu posisi positif dan staf selalu negatif. Yesus di detik terakhir menhadapi maut, Ia tetap Pemimpin dan Guru yang baik dan rendah hati. Amin !

 

                                                                                             Ringkasan Kotbah : Pdt. Delvi Poyk-Snae, M.Th

HIDUP YANG MELEKAT PADA FIRMAN TUHAN

 

Bagaimana orang bisa melekat pada firman Tuhan, jika ia sendiri asing terhadap Firman Tuhan? Pembacaan firman Tuhan pada hari ini mengajarkan bagi kita bahwa akan ada masalah jika kita tidak melekat pada firman Tuhan. Jika jauh dari firman Tuhan atau tidak melekat pada firman Tuhan maka akan terjadi :

  1. Hati akan tertutup pada kebaikan; banyak tindakan jahat yang dilakukan.
  2. Membuat orang hidup dengan hawa nafsu.
  3. Selalu berpikir negatif; tentang sesama maupun tentang Tuhan.
  4. Cenderung akan berdusta/suka menipu.
  5. Cenderung egois/semua tentang dirinya
  6. Tidak adil kepada sesama; berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan.
  7. Cenderung melanggar aturan dan tidak jujur.

Apabila hal-hal itu terjadi, memungkinkan orang untuk: Tidak  bahagia, cenderung tidak puas, tidak aman dalam hidupnya, kemungkinan besar hidup dalam kesia-siaan, kemungkinan besar tidak akan mengasihi sesama.

Sekarang kita dapat memahami betapa hebatnya pemazmur yang mengangkat sebuah pengakuan bahwa jikalau tidak melekat pada Tuhan maka yang akan terjadi seperti hal diatas.

Kita lihat dari firman Tuhan ini bahwa Allah mengikatkan diriNya dengan manusia disitu ada janji. Tetapi janji itu tidak berdiri sendiri, ada perintah dan aturan.

Diawal pembukaan firman Tuhan ini, saya ingin membagi beberapa kelompok orang. Yang pertama, berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela. Yang kedua, berbahagialah orang yang memegang taurat Tuhan. Ketiga, berbahagialah orang yang memegang perintah-perintahNya. Keempat, berbahagialah orang yang mencari Dia dengan segenap hati. Kelima, berbahagialah orang yang tidak melakukan kejahatan.

Hidup bahagia terukur dengan taurat dari hukum pertama hingga akhir. Oleh karena itu, taurat dijadikan sebagai bagian untuk terus berjaga-jaga. Dengan ciri yang demikian, sikap menjadi dewasa mencari Tuhan dengan segenap hati. Mengikut Tuhan itu mengikuti dengan segenap hati dan berjalan dalam jalanNya. Ketika Yesus berkata “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”, menyatakan bahwa siapa yang ingin pergi ke sorga ia harus percaya terlebih dahulu kepada Yesus. Pemazmur menyadari bahwa kita perlu penyertaan Tuhan. Pemazmur ingin seperti pohon yang ada dialiran air. Tetapi ia sadar ia tidak mampu tanpa Tuhan. Dan ia ingin dikendalikan oleh rasa malu supaya setiap kali ia melakukan kesalahan ia merasa malu. Orang yang ada Roh Kudus ia malu melakukan kejahatan dan kesalahan.

Hanya orang percaya yang mampu menyimpan janji-janji Tuhan sehingga banyak ahli, banyak tokoh yang mengatakan bahwa ia percaya kepada janji Tuhan. Orang lain boleh berkata tidak mungkin tapi ada janji Tuhan bahwa Ia mampu untuk melakukannya. Bagaimana mengenal janji Tuhan kalau tidak pernah membaca firman alkitab? Bagaimana mengenal janji Tuhan kalau tidak melekat pada firman Tuhan, kalau kita sendiri tidak memberi waktu kepada Tuhan untuk berbicara melalui FirmanNya. Amin !

                                   Ringkasan Kotbah : Pdt. Yandi Manobe,S.Th

 

“MERINDUKAN FIRMAN ALLAH DAN HIDUP DALAM KEADILAN’

 (Maz. 119:33-40)

Kitab Mazmur 119 ini adalah yang terpanjang. Mazmur ini menolong kita untuk melihat 9 kata kunci untuk kita perhatikan. Taurat, Janji, Perintah, Ketetapan, Hukum, Petunjuk, Jalan, Keadilan dan Dosa, satu kata yang merangkum 9 kata ini adalah Firman. Mazmur ini ditulis pada waktu Israel selesai mengalami banyak penderitaan di Babel. Sekarang Israel diingatkan bahwa mereka harus memuji dan memuliakan Tuhan yang besar. Tuhan telah menolong untuk melihat bahwa kota Sion sudah hancur karena kesesatan mereka.

Ketidaktaatan pada Firman Allah mengakibatkan semua kehancuran dan penderitaan ini. Israel lupa bahwa perjalanan kehidupan mereka hanya bepegang pada Firman Allah. Saat Allah membawa mereka kembali dari pembuangan di Babel, mereka menyaksikan kehancuran yang ada. Kesadaran akan pelanggaran membuat mereka bertobat dan menyerahkan hidup kepada Tuhan. Pemazmur mewakili umat yang menyadari bahwa kerinduan kepada Firman Allah itu membuat kehidupan yang sesungguhnya, dengan lebih mencintai Firman Allah. Ingat bahwa Allah telah menyelamatkan mereka. Cinta itu membuat umat bertobat  dengan penuh hati dan tidak lagi dalam kesesatan.

  1. Kristus telah meninggalkan segala kemuliaanNya agar kita dibebaskan dari dosa. Hal itu membuat kita tidak lagi menjadi hamba dosa, tetapi hamba kebenaran. Kita harus menyatakan pertobatan itu. Kalau kita tidak bisa hidup sebagai hamba kebenaran, maka Kristus tidak menerima kita dalam kemuliaanNya. Kita dipanggil bukan untuk melakukan apa yang cemar melainkan apa yang kudus. Bagaimana orang muda mempertahankan kelakuannya bersih yaitu dengan menjaganya sesuai Firman Tuhan.
  2. I Tesalonika 4:7. Kita dipilih & diselamatkan oleh Tuhan Allah yang masih tetap sabar dan terus menanti pertobatan kita yang total dihadapanNya. Waktu yang ada mari kita pakai untuk memuliakan Allah yang memilih dan menyelamatkan kita. Firman Allah harus menjadi panduan dalam hidup ini . Ingat bahwa Allah ingin kita bertobat dan taat pada FirmanNya (Roma 2:5). Jangan kita sia-siakan waktu yang Allah berikan untuk saling mencederai. Mari kita mempunyai kerinduan seperti Pemazmur, selagi kita masih kuat dan segar. Jangan stroke baru sungguh-sungguh,minta tolong Tuhan “ sudah makan pakai selang” baru kita mau sungguh-sungguh mau bertobat.

Efesus 5:5. Perilaku keji tidak ada dalam kerajaan Allah. Kasih karunia Allah yang sudah nyata untuk kita hidup dalam kebenaran. Mari buat komitmen baru untuk sungguh merindukan Firman Allah, kembali ke jalan yang Tuhan tunjukkan bagi kita. Karena itu baiklah kita jadi orang baik. Pakai media sosial untuk saling menguatkan, bukan untuk saling mencederai dan membawa ketidak adilan bagi sesama. Mari kita hidup dalam kasih Allah sebagai Imamat yang Rajani Umat kepunyaan Allah sendiri. Amin !

 

Ringkasan Kotbah : Pdt. Tera Klaping, M.Th

 

              “MENGAPA ENGKAU KURANG PERCAYA” (Matius 14:22-32)

Setiap orang yang ada di dunia pasti memiliki masalah, namanya manusia ada berbagai macam masalah dan jodoh merupakan salah satu di dalamnya. Ada yang bergumul dengan persoalan rumah tangga, yang membuat wajahnya muram, ada yang memiliki masalah pekerjaan dan usaha, persoalan sakit penyakit, study dan masa depan, serta masih banyak lagi persoalan yang datang pada manusia. Kadangkala masalah yang datang bukan hanya satu saja, tetapi bisa berturut-turut datang silih berganti, orang bisa saja stress dan gelisah menghadapi ini semua.

Di saat menghadapi persoalan apa pun, hamba Tuhan sekalipun kita selalu membutuhkan energi yang lain, kekuatan, kuasa untuk menopang menjadi pribadi yang kuat. Apabila dalam persoalan-persoalan itu, membuat kita meneteskan airmata, itu berarti bahwa kita mengakui bahwa sebenarnya kita lemah, dan tak berdaya apa-apa. Sekuat-kuatnya kita, patut kita sadari bahwa kita hanya sebatas ciptaan yang tidak lebih dari pencipta kita, yang kita sebut Ia Allah yang luar biasa, Ia tidak terbatas, yang mampu menolong kita dari persoalan menuju jalan keluarnya. Tidak ada yang betah ketika berada dalam masalah, karena jika dalam masalah kita menjadi tidak fokus dalam melakukan apapun, sehingga seringkali kita ingin kalau bisa badai masalah itu cepat berlalu.

Kisah dalam pergumulan, juga pernah dialami oleh para murid 2000 tahun yang lalu, mereka ada dalam situasi yang sangat menakutkan karena bahaya yang mengancam mereka, antara hidup dan mati karena angin shakal yang dasyat. Namun, cerita ini berakhir bahagia karena Yesus ada bersama mereka.

Pembacaan dan tema perenungan kita hari ini bertujuan agar kita harus makin kuat dalam iman tidak sekedar berdoa saja, tetapi iman diwujudkan dalam sikap dan kualitas hidup kita. Dari kisah ini juga Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada kita bahwa apabila menghadapi persoalan hidup yang berat sekalipun jangan lupa, ada Tuhan bersama kita. Seringkali jika ada dalam persoalan membuat kita tidak dapat berpikir dengan jernih kemudian menjadi stress dan membuat kita tidak dapat melihat bahwa ada Tuhan Yesus bersama kita.

Mengapa engkau kurang percaya? Adalah sebuah pertanyaan tentang iman kita. Bagaimana mungkin kita berdoa namun kita tidak beriman? Bagaimana mungkin kita berdoa tetapi kemudian kita masih kuatir? Dulu, hari ini, dan besok pasti ada mujizat yang Ia nyatakan bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Iblis sangat suka memanfaatkan keraguan kita, saat kita ada dalam banyak pergumulan dan membuat kita lemah. Jangan takut sebab Yesus ada bersama kita, menyiapkan jalan keluar bagi kita, sebab firman Tuhan berkata dalam Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Amin.

Ringkasan Kotbah : Pdt. Deasy A. Liu-Tatengkeng, S.Si, MM

              “AKU MENGENALMU”

(Kel. 33:1-23)

LATAR BELAKANG :             

Kisah ini tidak bisa dilepaskan dari pasal 32.

–  Bangsa Israel baru keluar dari Mesir sekitar 3 bulan dan sekarang berada di Gurun Sinai (Tuhan  Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir dan memberi kepercayaan kepada Musa dan Harun untuk memimpin bangsa itu).

–  Musa naik ke gunung Sinai 40 hari 40 malam.

– Bangsa Israel mulai gelisah akan tanda penyertaan bagi mereka dalam perjalanan ke Kanaan.

–  Bangsa Israel menyampaikan maksud mereka dan mempengaruhi Harun untuk membuat patung lembu emas.

–  Bangsa Israel mempersembahkan korban, sujud menyembah dan membuat pengakuan.

– Mereka bersukaria, menari dan berpesta di hadapan anak lembu emas yang mereka kira Tuhan.

– Ketika Musa turun, Harun bela diri dan menunjuk kesalahan pada bangsa Israel bukan pada tanggungjawabnya.

– ketika Musa turun dibakarlah anak lembu emas itu dicampurkan dengan air dan disuruhlah bangsa itu minum.

– Musa memisahkan yang masih memihak kepada Tuhan Allah untuk datang kepadanya. Semua bani Lewi berkumpul.

KONSEKWENSINYA :

  1. Tiga ribu orang mati terbunuh karena dosa penyembahan itu.
  2. Tuhan Allah akan membinasakan bangsa Israel.
  3. Tuhan Allah kemudian memutuskan untuk mengizinkan umat itu masuk ke Kanaan, tetapi dipimpin oleh Musa dan seorang malaikat saja. Dengan jelas dan tegas Allah menyetakan bahwa Ia tidak akan pergi bersama mereka (Malaikat juga bisa mengalahkan musuh).

AKU MENGENALMU :

– Hubungan Musa dengan Tuhan seperti hubungan seorang sahabat.

– Musa berdoa syafaat kepada Tuhan.

– Isi doa syafaat Musa (Beritahukanlah jalanMu kepadaku supaya aku mengenal Engkau).

– Jawaban Tuhan terhadap doa Musa. Aku hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu. Engkau telah mendapatkan kasih karunia di hadapanKu dan Aku mengenal engkau.

– Tuhan menanggapi doa Musa dan mengubah rencanaNya. Tuhan setuju untuk menyertai mereka.

KARENA AKU MENGENAL ENGKAU MAKA :

  • Perjalanan harus dilanjutkan.
  • Pelanggaran membuat mereka hampir berjalan sendiri hanya dengan Musa dan malaikat karena bangsa ini tegar tengkuk tapi  mereka juga menunjukkan sikap penyesalan.
  • Respon bangsa Israel ketika melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan adalah berhenti di pintu Kemah Pertemuan, ketika Musa masuk dan ada di Kemah Pertemuan itu.
  • “Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka “Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup”. (ay. 11 vs ay 20). Ayat 11 hanya hendak menunjukkan bahwa Allah berkomunikasi dengan Musa secara langsung dan dengan kejelasan yang istimewa, namun tanpa memperlihatkan wajah-Nya secara nyata. Keluaran 33:14. Kata “Aku sendiri” disitu, dalam bahasa aslinya, secara literal juga berarti “wajah-Ku”. Jadi, Ungkapan seperti misahnya, “wajah Allah”, bisa dimengerti sebagai “kehadiran Tuhan sendiri”. Jadi, kalau ada lagu rohani mengatakan, “dan kupandang wajah-Mu’, itu berarti : “kusadari kehadiran-Mu, Tuhan”.
  • Dalam saling mengenal ada bimbingan terdiri dari :
  1. Bimbingan itu bertahap.
  2. Bimbingan Tuhan berdasarkan janji-Nya bukan keinginan manusia.
  3. Bimbingan dalam kekudusan. Amin.

Ringkasan Kotbah : Pdt. Anthoneta Manobe, S.Th

JADWAL KEGIATAN PERAYAAN PASKAH 2017

 

NO HARI/TANGGAL JAM KEGIATAN
1 MINGGU, 02 APRIL ‘17 11.00 DONOR DARAH
2 SABTU, 08 APRIL ‘17 18.00 KPI (PENGKOTBAH: PDT. YANDI MANOBE, S.TH; PEMUJI : GREZIA EPIPHANIA)
3 MINGGU, 09 APRIL ‘17 11.00 BIBLE QUIZ (KITAB ROMA)
4 KAMIS, 13 APRIL ‘17 20.00 WALKING PRAYER
5 JUMAT, 14 APRIL ‘17 09.00 KEBAKTIAN JUMAT AGUNG & PENEGUHAN SIDI
11.00 BUKA PUASA BERSAMA
17.00 PERJAMUAN KUDUS
6 SABTU, 15 APRIL ‘17 18.00 KPI (PENGKOTBAH : PDT. L.Z. RAP RAP)BERTEMPAT DI HALAMAN GMIT KOTA KUPANG
7 MINGGU, 16 APRIL ‘17 09.00 KEBAKTIAN & PERAYAAN PASKAH
8 SENIN, 17 APRIL ‘17 12.00  PAWAI PASKAH