header image
 

All posts in January 31st, 2017

Bacaan : Kidung Agung 3 : 1-5 ; 5 : 2-8

Pdt.Leo Taku Bessi,S.Th

Kidung Agung ini ditulis ketika Salomo masih muda.Relasi antara Tuhan dan manusia digambarkan seperti mempelai laki-laki dan perempuan.Ada beberapa persamaan antara Kidung Agung 3 & 5 yaitu saat mempelai perempuan sedang tidur.Ini gambaran tentang relasi antara manusia dengan Tuhan saat malam hari tiba,dimana ada pergumulan mencari Tuhan.Allah di cari pada permulaan hari,ketika mereka hendak tidur (pada masa itu,awal dari hari yang baru yaitu pada petang hari/menjelang malam).

Namun dalam pencarian manusia akan Tuhan ini,ada perbedaan yang dapat kita lihat :

1.Pada Kidung Agung 3 manusia mencari Allah namun tidak menemukannya karena penuh dengan keterbatasan.Sia-sialah upaya manusia mencari Tuhan,kalau bukan Tuhan sendiri yang berkenan untuk ditemui.

2.Pada Kidung Agung 5 Allah mencari manusia dan menemuinya secara pribadi.Mengapa Allah menemui kita secara pribadi ? Karena hal ini berkaitan dengan apa yang kita alami dan percaya.Karena itu digambarkan Tuhan mengetuk pintu dan menunggu mempelainya untuk membukakan pintu tersebut.

Refleksi : Bentuk cinta kita kepada Allah antara lain dengan kesetiaan,kasih dan tidak mendua hati.Bagaimana kita dapat menerima cinta Allah ? Yaitu dengan cara mengisi kembali relasi yang hilang tersebut dengan doa,firman Tuhan,ucapan syukur,dan terutama selalu ingat akan JANJI TUHAN dalam hidup kita.Hal inilah yang akan selalu dapat membuat kita bertahan melewati tantangan hidup.Amin.

 

Khotbah pada ibadah Komisi Kaum Bapak,Senin 9 Januari 2017

 

Habakuk 2 : 1-5

Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Dalam bacaan ini bangsa Israel sudah terbagi menjadi dua,yaitu Israel dan Yehuda (dibawah kekuasaan orang Kasdim).Sekalipun bangsa Yehuda dikuasai oleh orang Kasdim,dan Tuhan memakai bangsa kafir ini (orang Kasdim) untuk menegur bangsa Yehuda,namun mereka tetap keras hati dan tidak mau mendengarkannya.

Tuhan mengutus Habakuk untuk memberitakan (bersaksi) dan bersabar atas proses yang Tuhan kerjakan bagi Habakuk,akibat kekerasan hati bangsa Yehuda yang tidak mengindahkan Tuhan.Habakuk ditekankan untuk tidak berhenti berbuat baik walaupun ada banyak tantangan.

Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dari hal ini :

1.Sadar atas setiap tanggungjawab dan panggilan kita (orang yang benar akan hidup oleh percayanya).Jangan mengecilkan rencana Tuhan dalam hidup kita dengan merasa rendah diri dan tidak pantas dengan panggilan dan tanggungjawab kita.

2.Apapun keadaan kita,jangan berhenti berbuat benar (membangun keyakinan dalam diri kita).

3.Orang yang berbuat jahat tidak akan pernah puas untuk berbuat jahat.Sebaliknya,kita jangan bosan-bosan berbuat baik kepada mereka.

Amin

Khotbah pada persekutuan doa puasa,Senin 9 Januari 2017