header image
 

All posts in December, 2016

Pada hari Minggu 18 Desember 2016 dilaksanakan Baptisan Kudus untuk sdri.Juanita dan peneguhan anggota sidi baru sebanyak 15 orang oleh Pdt.Iwan J.Lay,S.Th.Pada sore harinya,pukul 17.00 Wita juga dilakukan pelayanan Perjamuan Kudus bagi seluruh jemaat.

 

“Keyakinan Akan Masa Depan (Hidup Kekal,Karir,Melayani & Jodoh) ” merupakan tema yang diangkat pada natal bersama Komisi Pemuda,Kamis 15 Desember 2016.Acara perayaan Natal berlangsung dihalaman depan gereja Agape,pukul 18.00-21.00 wita bersama seluruh komisi,hamba Tuhan,Majelis dan BP3J.

Bacaan Alkitab : Lukas 2 : 8-20

Pengkhotbah : Pdt.Anthonetha Manobe,S.Th

 

Berita tentang kelahiran Yesus Kristus disampaikan oleh para malaikat kepada para gembala di padang belantara.Mengapa disampaikan dipadang belantara,kepada para gembala ? Kita dapat melihat beberapa konteks dari bacaan alkitab tentang penyampaian kabar baik ini.

1.Padang Belantara

Di padang belantara ada kegelapan,ketakutan,hewan liar dan buas,dan disana berlaku hukum rimba.Hal-hal yang menakutkan dapat terjadi setiap saat.

2.Para Gembala

Para gembala adalah orang-orang yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat.Mereka seringkali bertengkar karena memperebutkan tempat untuk memberi makan hewan gembalaannya.Para gembala tidak memiliki hewan sendiri,mereka bekerja pada orang lain dengan upah yang sangat kecil.Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki waktu untuk beribadah serta kurang percaya diri.Hal ini mengakibatkan semua berita yang disampaikan oleh mereka kebanyakan tidak dipercaya.

3.Malaikat

Para malaikat hadir ditempat,dimana ada ketakutan & kegelapan (padang belantara),tempat dimana ada perkelahian untuk membawa berita damai dan sukacita,bukan dukacita.Para malaikat datang untuk memberitakan bahwa masa kekelaman sudah berakhir,karena ada kepastian masa depan bagi umat manusia.

Dalam konteks hidup masa kini,berita natal yang datang kepada kita semua juga seharusnya dapat menghilangkan segala ketakutan kita.Tetapi kenyataannya justru sebaliknya,kita yang sedang berada dalam masa kekelaman,masa yang penuh dengan ketakutan dan kegelapan tidak dapat merasakan sukacita akan kabar baik itu.Mengapa ? Seperti para gembala yang menerima dan mendengar kabar baik tentang kelahiran Juru Selamat itu,mereka melakukan tindakan nyata.Mereka meninggalkan hewan-hewan gembalaannya (mengambil resiko) untuk pergi melihat Sang Juru Selamat.Mereka mendengarkan kabar baik itu dan mengikutinya.Seharusnya kita juga berbuat seperti para gembala itu.Apakah kita sudah menerima,mendengarkan dengan baik,meninggalkan segala yang penting untuk mengikuti serta melayani Kristus?Selain itu,para gembala tidak hanya berhenti sampai disitu saja.Mereka juga mengajak serta orang lain untuk melihat dan menyembah-Nya.

Dalam hidup ini (khususnya sebagai orang-orang muda),kita juga harus mengambil teladan demikian.Kita telah mendapatkan hidup yang kekal,maka kita harus bertangggung jawab terhadap hal tersebut,yaitu dengan cara mengelola hidup yang Tuhan sudah berikan lewat karir (pekerjaan) dan pelayanan.Tantangan pasti ada,tetapi marilah kita tetap melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.Banyak juga orang muda yang terbeban dengan masalah jodoh,namun percayalah,jika kita telah melakukan hal-hal yang berkenan dimata Tuhan,maka jodoh akan disiapkan-Nya.Percaya dan yakinlah akan masa depan yang Tuhan berikan buat kita,akan hidup kekal,karir,pelayanan dan jodoh.Lakukanlah teladan dari para gembala saat mendengar kabar baik itu.Amin.

Siapa yang takut akan Tuhan,masa depannya tidak akan hilang,karena harapan itu ada dan Tuhan akan selalu menyertai.

Amsal 23 : 17-18

Khotbah pada Natal Komisi Pemuda,Kamis 15 Desember 2016

Amsal 16 : 18 Kecongkakan mendahului kehancuran,dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Di tingkat pertama,
Sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua,
Sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga,
Sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik,
Semakin tinggi tingkat kesombongan,
Semakin sulit pula kita mendeteksinya.

Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Cobalah setiap hari, kita memeriksa batin kita, pikiran kita.

Kita ini manusia hanya seperti debu, yang suatu saat akan hilang dan lenyap, meninggal.

Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan yang dalam. Mari berlatih untuk menghindari segala bentuk kesombongan.

Bacaan : Matius 5 : 1-12

Orang yang disebut berbahagia adalah :

1.Mereka yang miskin dihadapan Allah.

Yang dimaksudkan dengan miskin dihadapan Allah adalah orang yang hanya berharap pada pertolongan Allah semata-semata.

2.Orang yang berdukacita.

Yang dimaksudkan adalah mereka yang mengakui bahwa Allah adalah luar biasa dan Maha Kuasa,karena itu mereka mau datang dan berlutut dihadapan Allah,mengakui dan berduka untuk semua kelemahan mereka.

3.Orang yang lemah lembut.

4.Orang yang lapar dan haus akan kebenaran,karena mereka senantiasa akan dipuaskan.

5.Orang yang murah hatinya (orang yang selalu digerakkan oleh hatinya).

Orang yang memberi,kepadanya akan diberi lebih.Memberi berarti menjadi berkat bagi orang lain.Ibarat gelas yang diisi air hingga penuh dan tumpah.

6.Orang yang suci hatinya.Mereka akan melihat Allah lewat orang-orang disekitarnya.Miliki dan lakukan-lah kasih itu.

7.Orang yang membawa damai.

8.Orang yang dianiaya karena kebenaran.

9.Orang yang dicela dan dianiaya karena Kristus.

 

Khotbah oleh Pdt.Yandi Manobe,S.Th pada ibadah bersama Komisi Remaja di Panti Asuhan Kasih Agape-Belo

Siapakah yang disebut anak-anak terang ? Anakanak terang adalah anak-anak yang saling mengasihi sehingga bisa melihat dalam kegelapan.Sedangkan dimana ada iri hati dan kebencian,disitulah kegelapan ada.

Hidup penuh dengan pergumulan (walaupun pergumulan setiap orang berbeda-beda).Hal itu dimaksudkan agar manusia dapat saling menolong dan menguatkan.Percayalah…sekalipun kita tidak memiliki segalanya didunia ini,bahkan orangtua dan keluarga,tetapi Tuhan selalu menyertai kita lewat orang-orang disekitar kita.

Terkadang kita merasa sendiri saat masa-masa sulit,tetapi Tuhan sedang menggendong kita tanpa kita sadari.Jangan kecut dan tawar hati,karena Tuhan selalu menyertai kita kemana saja.Amin.

 

Khotbah oleh Pdt.Yandi Manobe,S.Th pada ibadah bersama Komisi Remaja di Panti Asuhan Ceria Noelbaki

Perayaan Natal Komisi Anak berlangsung pada hari Senin,12 Desember 2016 pukul 15.00-17.00 Wita.Tema perayaan natal kali ini adalah : God Fulfill His Promise.

Persembahan puji-pujian dan tarian :

Panggung boneka yang diselingi dengan drama singkat dan pemutaran video tentang pemenuhan janji Tuhan :

Rangkaian agenda perayaan Natal Komisi Anak:

Minggu 11 Desember 2016,Agape Teenz mengadakan pelayanan ibadah dan diakonia di dua Panti Asuhan,yaitu Panti Asuhan Ceria Noelbaki dan Panti Asuhan Kasih Agape Belo.Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 12.00-17.30 Wita,dengan pembicara Pdt.Yandi Manobe,S.Th.

Pelayanan Ibadah& Diakonia  di Panti Asuhan Ceria-Noelbaki :

 

Pelayanan Ibadah & Diakonia di Panti Asuhan Kasih Agape-Belo :

“RENCANA DAN NUBUATAN KESELAMATAN”

Sinode GMIT mengajak kita untuk hidup dalam budaya damai. Apa yang terjadi dalam dunia sekarang ini sehingga kita diajak untuk hidup dalam damai ? Menurut survey di Jawa Barat 10% anak muda setuju atau lebih memilih sikap radikal, sedangkan anak-anak SMA hidup dalam permusuhan. Minggu-minggu Avdentus ini harus kita jadikan minggu doa bagi setiap keluarga tentang permasalahan-permasalahan yang ada.
Antara pernjanjian lama dan perjanjian baru ada masa tenang atau masa sunyi 400 tahun, dan masa ini adalah masa yang paling sulit bagi orang Yahudi. Yesaya 53 menubuatkan kedatangan Mesias ; mengapa Allah mau datang untuk menjadi Juruselamat bagi kita? Manusia berulang-ulang berbuat dosa, Nabi-nabi berulang kali menegur umatnya tapi manusia selalu melawan sehingga Allah kemudian mengutus anak-Nya. Kehadiran Mesias membawa kelepasan, menyelamatkan manusia karena Allah tahu bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Ketika Yesus dihina, di sesah, diperlakukan tidak adil tetapi Dia tetap memilih untuk menyelesaikan misi besar yaitu keselamatan bagi semua orang, walaupun sulit tetapi Dia tetap setia. Mesias yang menderita ini menegakan keadilan mengedepankan keadilan dan kebenaran. Mesias membawa perubahan luar biasa, kedatangan anak manusia membuat keajaiban dan keindahan yang sungguh luar biasa, nubuatan keselamatan membawa dampak yang besar. Saat mereka kehilangan identitas, kehilangan pengharapan, jiwa mereka digerakan kembali untuk menjadi milik Tuhan, inilah pengharapan paling mendasar dari bangsa Israel.
Makna bagi kita di minggu Adventus ini adalah:
1. Rencana nubuatan Allah telah nyata dalam hidup kita. Allah ingin kita masuk dalam dunia dan menjadi berkat bagi dunia. Kita masuk dalam realitas dunia yang penuh dengan segala persoalan dan permasalahan yang ada. Apa artinya kita punya gereja yang megah tapi kita kehilangan tanggung jawab untuk memberi makan bagi yang lapar. Adventus adalah panggilan pembebasan atas masalah-masalah sosial yang ada. “Hai engkau yang sudah diberkati, siaplah untuk memberkati orang lain”.
2. Keluarga kita dipakai Allah sebagai tempat rencana keselamatan itu terjadi. Rumah tangga kita harus menjadi tempat untuk kita menikmati keselamatan dari Tuhan. Sebagai Ayah, Ibu, Anak-anak, kita harus hidup dalam damai dan ucapan syukur, mungkin kita kecewa, sakit hati, rugi, gagal dalam hidup, tapi ada dari suami, istri, orang tua kita, anak-anak, cucu yang selalu berdoa untuk membuat kita menjadi lebih kuat bahwa kita tidak ditinggalkan oleh Tuhan.
Ini harus menjadi seruan dan misi kita di minggu-minggu Adventus ini. Tuhan memberkati kita. Amin

Ringkasan Khotbah Pdt. Ronny Runtu,S.Th

Seorang anak berdiri berlama-lama di depan etalase sebuah toko,memandang kagum sebuah pohon natal yang dipajang disana dengan berbagai hiasan dan lampu yang amat menarik.Anak kecil itu seperti anak-anak lain pada umumnya,yang begitu mengagumi keindahan pohon natal dan dekorasi menjelang natal yang penuh dengan kehangatan dan kemeriahan.Namun,ia hanya dapat mengagumi pohon natal itu saja.Ia tidak akan pernah punya cukup uang untuk membelinya,bahkan dengan ukuran yang paling kecil sekalipun.Ia tinggal disebuah rumah gubuk,ditanah milik pemerintah tempat kampung kumuh mereka.Ayahnya bekerja sebagai buruh upahan,ibunya seorang penjual sayuran.Sebelum pergi sekolah,ia berkeliling kompleks perumahan mewah dekat kampung kumuhnya untuk mencari uang tambahan membeli kebutuhan sekolahnya,seperti alat tulis dan buku-buku.Upah yang diperoleh mereka hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan sekolahnya.

Lamunanya untuk memiliki pohon natal itu buyar,saat seorang karyawan toko mengusirnya dari tempat itu.Menganggu pemandangan,kata karyawan tersebut.Ia hanya bisa menghela nafas dan beranjak pergi dari toko tersebut,sambil sesekali menoleh kebelakang menatap pohon natal indah itu.Ia mengenggam erat recehan di dalam sakunya.Uang yang di sisihkannya sedikit demi sedikit,berharap bisa membeli pohon natal yang paling kecil,hadiah untuk ayah dan ibunya.

Beberapa waktu berlalu,dan malam natal pun tiba..anak kecil itu pulang kerumah saat hari mulai gelap.Ia baru saja berkeliling membantu orang-orang di sekitar kompleks perumahan mewah,berharap mendapat upah yang cukup untuk dapat membeli sedikit makanan untuk mereka makan bersama usai ibadah natal digereja.Ia melewati toko yang menjual pohon natal itu.Pohon itu sudah tidak ada di sana.Sedikit kecewa ia bergegas pulang,karena semakin dekat waktu untuk beribadah.

Usai beribadah di gereja,mereka pulang kerumah dengan penuh sukacita karena masih diberi kesempatan untuk merayakan natal bersama keluarga.Rumah gubuk mereka terlihat terang benderang.Di depan rumah,sebuah pohon natal besar,dengan dekorasi yang menarik dan berbagai bungkusan hadiah serta lampu yang berkelap-kelip sudah berdiri dengan indahnya.Anak itu hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Ternyata,pohon natal itu lah yang dilihatnya di etalase toko selama ini.Seorang ibu yang baik hati bersama keluarganya dari perumahan mewah tempatnya berkeliling mencari uang,ternyata sempat menyaksikan kejadian saat dirinya diusir dari depan toko tersebut.

Anak itu dan orang-orang diperumahan kumuh disekitarnya bukan hanya memperoleh pohon natal yang indah,tetapi lebih daripada itu.Kasih,kepedulian dan hati yang terbuka dari orang lain.Ia mendapatkan apa yang lebih dari yang diinginkannya.Ia mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

 

Admin Sekretariat

 

« Older Entries     Newer Entries »