header image
 

All posts in December, 2016

Baca: Yohanes 1:10-18

Respons orang dalam menyambut kedatangan Yesus terbagi menjadi dua: ada orang yang menolak, ada juga orang yang menerima Dia.

Meskipun Kristus adalah Pencipta dunia beserta segala isinya, tetapi manusia ciptaan-Nya itu tidak mengenal Dia (ayat 10). Bahkan umat yang dipilih untuk mempersiapkan kedatangan Mesias pun menolak (ayat 11), walaupun firman Tuhan di dalam Perjanjian Lama telah memberi tahu mereka mengenai kedatangan-Nya. Padahal kedatangan Kristus membuat manusia dapat mengenal Allah secara utuh, karena Allah jadi terlihat dan nyata di dalam Kristus (ayat 18). Kristus adalah penyataan sempurna dari Allah dalam rupa manusia (ayat 14). Di dalam Kristus, Allah menjadi manusia yang tinggal di dunia.

Akan tetapi, orang yang menyambut kedatangan Kristus sebagai Tuhan di dalam kehidupan mereka, telah dilahirkan kembali secara rohani. Orang itu menerima hidup baru dari Allah. Melalui iman kepada Yesus, kelahiran baru mengubah hati,sikap, keinginan, serta motivasi manusia. Pengalaman dilahirkan kembali membuat kerohanian manusia menjadi hidup. Bagai seorang bayi yang baru lahir disebut sebagai anggota keluarga baru, begitulah kelahiran baru menempatkan manusia sebagai anggota keluarga Allah (ayat 12). Sejak itulah manusia mempunyai hubungan yang benar, akrab, dan mendalam dengan Allah. Yohanes menegaskan bahwa hubungan itu hanya dapat dimiliki melalui Yesus. Dengan menyambut Yesus serta percaya kepada Dia, kita menjadi anak-anak Allah yang mengenal pikiran dan sikap Allah kepada manusia melalui Yesus.

Kiranya perayaan Natal menjadi garis akhir penolakan kita pada Yesus. Sebaliknya, merayakan Natal menjadi wujud penyambutan kita atas kehadiran Kristus, Firman yang telah menjadi manusia dan diam di antara kita; serta perayaan atas dimasukkannya kita sebagai anggota keluarga Allah. Jadikanlah Natal sebagai garis awal untuk memulai hubungan yang penuh keakraban dengan Allah.

Sumber Title:
e-SH – Rabu, 26 Desember 2007
Sumber URL:

http://sabda.org/publikasi/sh/2007/12/26

Baca: Yesaya 8:23-9:6

Sebagian besar umat Kristiani merayakan hari Natal. Apa yang kita ingat sewaktu merayakan Natal? Kelahiran Yesus sebagai bayi? Atau Sang Mesias yang membawa pengharapan?

Yesaya 8:23-9:6 berkonteks kehidupan Yehuda yang dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut Tuhan.

Allah menjanjikan Mesias. Ia akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa yang menindas dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengenyahkan perang dan perseteruan (1-4).

Janji Mesias ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus. Dua hal penting yang dikatakan Yesaya mengenai Yesus adalah bahwa Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. Yesus adalah manusia sejati sesuai perkataan ‘seorang anak telah lahir’. Yesus Kristus adalah Allah sejati nampak dari empat nama Ilahi: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.

Natal bukan perayaan ulang tahun Yesus, melainkan kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu, mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai? Bukankah Sang Raja Damai itu telah datang? Betul, dan itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus sang Raja Damai itu, dan momen natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita pakai.

Sumber Title:
e-SH – Minggu, 25 Desember 2011
Sumber URL:

http://sabda.org/publikasi/sh/2011/12/25

“SATU JURUSELAMAT, BANYAK PEKERJA”

(Lukas 1 :8-17; 57-64)

                Satu Juruselamat bisa mengerjakan semua pekerjaan, tetapi Ia memanggil kita menjadi bagian dari pekerjaan ini. Matius 1: 17, ada 14 keturunan, orang yang disebutkan sangat banyak, daftar ini adalah bagian dari kronologi Alkitab tentang rencana penyelamatan Allah. Imam-Imam sangat banyak, sehingga mereka harus di undi. Zakaria mendapat kesempatan untuk masuk ke bait Allah, disana Zakaria mendapatkan berita dari malaikat bahwa istrinya Elisabeth akan mengandung dan melahirkan. Bagaimana hubungan cerita ini dengan thema kita?

  1. Ada banyak orang yang dilibatkan dalam pekerjaan Allah. Mengapa banyak orang? (1) Karena kedatangan Yesus begitu penting bagi manusia, Allah ingin sekali manusia tahu. (2) Supaya semua orang bersaksi tentang hal itu sebagaimana ribuan umat terlibat dalam proses ketika Zakaria menerima janji Allah. Tuhan ingin kita jadi saksi (bukan pengacara), karena itu Tuhan memanggil kita untuk mengalami pekerjaan itu sehingga kita menjadi saksi bagi semua orang. (3) Ladang sangat luas, penuai sangat sedikit. Para pekerja berkumpul sering jadi masalah dan ingin jadi inti, mau mencuri kemuliaan Tuhan.
  2. Bagaimana banyak orang dapat dipakai? (1) Sebagaimana Maria sangat dilematis ketika menerima kabar dari malaikat. Ketika Maria berhenti berpikir dari cara berpikir manusia dan masuk dalam cara berpikir Allah. Selama kita mengutamakan diri kita sendiri, maka kita tidak dipakai oleh Allah. “Aku ini hamba Tuhan, Jadilah padaku menurut perkataan-Mu” itu pernyataan rendah hati. Tuhan tidak lahir bagi orang sombong. Walaupun sulit untuk merendahkan hati, kita harus tetap “STH”: “Saya Tetap Hamba” mau setinggi atau sehebat apapun kita harus tetap bilang saya tetap hamba. (2) Orang-orang yang dipakai Tuhan bukan hanya para Imam. Yohanes pembaptis bukan Imam, Ia tinggal di hutan, Dia orang awam biasa yang Tuhan pakai. Orang-orang yang Tuhan pakai mulai dari Abraham sampai Timotius mereka bukan Imam. Tuhan pakai Ester, Musa, Abraham, Ruth (seorang TKW), Daud, Salomo, Lidya, Petrus dan temannya, Simon orang Zelot (politisi), Onesimus (seorang budak), Matius (pemungut Cukai). Pengakuan kita harus seperti ini! Tuhan pakai saya sebagai seorang penjaga toko, sopir, dokter, politisi, pengusaha, bukan sekedar kita memainkan peran tetapi kita sungguh-sungguh menjadi saksi dalam pekerjaan kita karena kita bukan sembarang pekerja.
  3. Pemberian nama Yohanes. Nama ternyata sangat penting. Ada campur tangan Allah dalam diri anak ini sehingga penamaan itu penting. Sehingga setiap kali nama itu disebut, kita ingat campur tangan Tuhan, seperti namamu bukan Abram tetapi Abraham, bukan lagi Saulus tetapi Paulus. Berita jawaban dari doa Zakaria. Jawaban bagi Zakaria sekaligus menjadi jawaban bagi bangsa Israel. Sukacita itu menjadi bagian semua orang. Sukacita kita dalam melayani adalah sukacita semua orang. Tuhan memanggil kita bukan untuk aman bagi diri kita sendiri tetapi kita di panggil untuk menjadi berkat bagi semua orang. Amin.

 

Ringkasan Khotbah Pdt. Yandi Manobe,S.Th

Baca: Yesaya 51:1-16

Setiap tahun di bulan Desember, menjelang peringatan hari Natal, gereja biasanya merayakan minggu-minggu Advent. Maknanya menantikan kedatangan Yesus Kristus, Juruselamat yang akan menebus dosa manusia. Kedatangan Yesus kita rayakan dengan Natal. Bagaimana merayakan minggu-minggu Advent? Orang hanya dapat memahami dan menghayati makna Advent, jika ia menyadari dosa-dosanya dan kengerian hukuman Allah yang akan menimpa dia karena dosa-dosanya itu. Ia juga harus sadar bahwa ia tidak bisa mengusahakan keselamatannya sendiri.

Perikop hari ini merupakan janji Allah untuk memulihkan umat-Nya. Janji itu ditujukan kepada sisa umat yang percaya, yang sedang berada dalam pembuangan (ayat 1). Dua kali Allah memberikan penghiburan (ayat 3, 12) bahwa Tuhan akan segera bertindak memulihkan mereka. Pertama, mereka disuruh mendengar (ayat 4) dan menyaksikan (ayat 6) bagaimana keselamatan akan dengan sekejap dinyatakan. Mereka diminta untuk tidak mengkhawatirkan perkataan orang lain yang melecehkan iman mereka (ayat 7), karena janji Tuhan pasti digenapi (ayat 8). Kedua, mereka diminta untuk tidak takut akan musuh yang memang saat ini masih mencengkeram mereka (ayat 12). Tuhan, Sang Pencipta dan Pemilik segala sesuatu (ayat 13) akan bertindak membebaskan dan memulihkan umat-Nya (ayat 16). Maka respons tepat umat Tuhan adalah menyambut pemulihan itu dengan semangat (ayat 9-11) dan dengan mengelu-elukan Tuhan yang akan datang bak pahlawan menang perang.

Mari kita merayakan Advent dengan mengambil sikap seperti umat Israel menantikan Tuhan (ayat 9-11). Sambut kedatangan Tuhan Yesus dengan antusias dan sorak sorai penuh sukacita, dan dengan keyakinan iman bahwa Dialah satu-satu-Nya yang sanggup menyelesaikan permasalahan dosa manusia. Persiapkan diri kita menyambut Natal dengan tekad hidup tetap setia kepada Dia dan juga dengan memberitahu orang-orang di sekitar kita bahwa Kristus datang untuk menyelamatkan mereka. Haleluya!

Sumber Title:
e-SH – Minggu, 7 Desember 2008
Sumber URL:

http://sabda.org/publikasi/sh/2008/12/07

Yohanes 1 : 1-19

Sebagian besar orang tidak suka berada di dalam kegelapan. Itu ditandai dengan tindakan untuk mencari dan menyalakan alat penerang bila tidak ada lampu, misalnya. Manusia memang membutuhkan terang karena terang membuat manusia merasa nyaman dan aman. Demikian juga dengan kehidupan rohani manusia. Dosa menguasai manusia, seperti kegelapan menguasai malam. Dalam keadaan demikian, manusia membutuhkan terang agar tidak lagi hidup di dalam kegelapan dosa.

Yohanes mengaitkan terang itu dengan Firman. Firman itu ada sejak semula bersama-sama dengan Allah (ayat 1). Firman itu kemudian datang ke dalam dunia (ayat 9). Melalui Firman, manusia beroleh hidup dan terang (ayat 4, band. Mzm. 36:10). Di dalam terang tidak ada kegelapan dan kegelapan tidak dapat menguasai terang (ayat 5). Terang menyelamatkan hidup dari kekacauan, mengungkapkan hal-hal yang tak kelihatan, memperlihatkan segala sesuatu apa adanya, dan juga membimbing. Tanpa terang, orang akan berjalan di dalam kegelapan.

Pemaparan Yohanes dengan jelas menunjukkan bahwa Firman itu ialah Yesus (ayat 14), Seseorang yang ia kenal dan kasihi. Dialah Pencipta alam semesta (ayat 3, band. Kol. 1:17). Hidup-Nya memberi terang pada manusia. Di dalam terang-Nya, manusia dapat melihat diri sebagaimana adanya, yakni pendosa yang membutuhkan Juruselamat. Ia memang datang untuk membebaskan manusia dari kehancuran akibat dosa sehingga manusia memiliki kehidupan yang bermakna, yakni sesuai dengan kehendak Allah.

Natal mengingatkan kita akan kehadiran Terang itu ke dalam dunia. Menyambut natal berarti menyambut Sang Terang. Memberi diri diterangi oleh Yesus sama dengan menyambut hidup yang kekal. Orang yang mengikut Yesus tidak akan berjalan di dalam kegelapan, melainkan akan memiliki terang hidup. Marilah kita mempersilakan Kristus mengusir kegelapan dosa yang menguasai kita. Biarkanlah Dia menerangi dan memimpin hidup kita.

Sumber Title:
e-SH – Selasa, 25 Desember 2007
Sumber URL:

http://sabda.org/publikasi/sh/2007/12/25

Pada hari Rabu,28 Desember 2016 dilakukan pelayanan Natal bagi para lansia-Christmas Carol.Diharapkan kunjungan natal ini dapat membawa sukacita,damai dan kekuatan bagi para lansia dan keluarganya.Pelayanan di bagi dalam 5 kelompok (masing-masing kelompok dipimpin oleh Ibu Pdt.Anthonetha Manobe,Ibu Marthence,Ibu Ellen Amalo,Ibu Kisek dan Kak Lucas Suryawan),yang melakukan kunjungan kerumah para lansia.Pelayanan dengan menyanyikan kidung natal,pembacaan ayat alkitab,doa bersama dan pelayanan diakonia.Kegiatan ini berlangsung pada pukul 16.30-19.00 Wita.

 

 

 

Ibadah perayaan Natal Komisi Kaum Bapak berlangsung pada hari Senin 26 Desember 2016 di halaman depan GMIT Agape pada pukul 18.00-21.00 Wita.

 

Ibadah Malam Natal 24 Desember 2016 berlangsung pada pukul 18.00-20.00 Wita.Dipimpin oleh Pdt.Yahya Millu,S.Th dengan tema 1 Kasih,1 Hati,1 Tujuan Dalam Kristus.

 

 

“Penggenapan sebuah penantian dan harapan” merupakan tema yang diangkat pada ibadah perayaan natal Komisi Remaja,Kamis 22 Desember 2016 pukul 18.00-21.00 Wita.

 

Penyerahan hadiah natal bagi para hamba Tuhan,pekerja gereja,Ketua BP3J,Ketua Majelis,Bapak Niti Sumarno dan remaja teladan :

 

Menjelang Natal 25 Desember 2016,panitia bersama jemaat melakukan pelayanan kasih di RSUD Prof.Dr.W.Z.Johannes Kupang pada hari Rabu,21 Desember 2016 pukul 17.00-19.30 Wita.Pelayanan dilakukan dalam bentuk penginjilan dengan media handuk yang dibagikan kepada pasien,dan juga pelayanan diakonia mulai dari bangsal sampai kelas VIP rumah sakit.

Pengijilan dan pelayanan diakonia untuk pasien dan keluarganya :

« Older Entries     Newer Entries »